Hari Kribo, Calon Ketua IA ITB yang Dikenal Pemersatu Lintas Generasi

Selasa, 09 Maret 2021 - 18:26 WIB
loading...
Hari Kribo, Calon Ketua IA ITB yang Dikenal Pemersatu Lintas Generasi
Hariyono, calon ketua umum IA ITB. Foto: Dokumentasi pribadi
A A A
JAKARTA - Kreatif, peduli dan bersahaja, demikian karakter yang melekat pada sosok calon ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) , Hariyono.

Di kalangan koleganya, Hariyono akrab disapa Hari Kribo. Ia berasal dari latar belakang orang biasa. Kondisi itu membuat sosoknya memiliki jiwa yang sederhana.



Bahkan dengan kepiawaian yang dimiliki dalam memahami karakter seseorang, membuatnya bisa paham betul bagaimana memberdayakan potensi diri seseorang dalam menghasilkan karya terbaik. Karakteristiknya yang seperti inilah yang dirasakan sejumlah koleganya yang berasal dari ragam latar profesi.

Seorang pemimpin dituntut untuk memiliki visi yang tajam sekaligus punya kemampuan untuk mengurainya menjadi rencana kerja yang terukur. Hari Kribo, lulusan Teknik Informatika ITB angkatan 1985, punya visi untuk IA ITB yang kompak, konkret, dan kolaboratif (3K).

Baginya, saat ini bukan lagi eranya untuk bekerja sendiri-sendiri. Sebaliknya, dibutuhkan kolaborasi untuk membuat setiap orang saling melengkapi demi mencapai hasil optimal.



Agar terjalin kolaborasi, modal awalnya adalah kekompakan. “Saya merasa ikatan kekeluargaan kami menjadi semakin solid sejak Hari Kribo menjadi Ketua Ikatan Alumni Informatika ITB tahun 2016 sampai sekarang. Kepemimpinan Hari yang cair dan egaliter menciptakan lingkungan yang nyaman untuk terciptanya inovasi yang menuntut kolaborasi,” kata Head of Communications PT Vale Indonesia Tbk yang juga alumni ITB , Bayu Aji.

Tak sampai di situ saja, dari visi yang dibawanya tersebut, Hari mengelaborasi menjadi tiga platform kerja yakni, alumni berkreasi, alumni bergembira, dan alumni berbakti.

Alumni berkreasi diwujudkan melalui pendanaan dan program inkubasi (fund & sandbox), ajang pertemuan profesional, dan portal karir khusus bagi lulusan ITB .



Digitalisasi yang sudah menjadi bagian dari keseharian kita sudah selayaknya dimanfaatkan sebaik mungkin. Platform ini merespons kondisi terkini sekaligus menjadi solusi terhadap berbagai tantangan yang banyak dihadapi alumni yakni terkait pengembangan skill dan knowledge, serta tantangan pendanaan,” kata Ketua Pusat Artificial Intelligence ITB , Dr Eng Ayu Purwarianti.

Ayu mendukung penuh gagasan SuperApp IA ITB yang akan menjadi mewadahi tiga menu utama: careers, community, dan crowdfunding.

Platform alumni bergembira merupakan program yang merangkul alumni lintas-generasi dalam berbagai kegiatan bernuansa edutainment.



“Ini favorit saya. Kena banget! Sebagai komika, saya merasa bisa menyentuh banyak kalangan melalui hal-hal yang fun dan entertaining. Hari Kribo menangkap peluang ini,” kata komika yang juga co-founder Stand-up Indo, Isman Suryaman.

Alumni bergembira bercita-cita menghadirkan pekan seni dan budaya IA ITB , pekan olahraga, juga kompetisi e-sports.

Platform ketiga, Alumni Berbakti, memberikan output berupa jaminan kesehatan dan beasiswa IA ITB , serta mendorong peran alumni sebagai agregator misi sosial. Ini menjadi wujud kontribusi konkret IA ITB untuk Indonesia yang lebih baik.



Program seperti ini sebelumnya telah diterapkan di Ikatan Alumni Informatika (IAIF) dan berhasil. Dalam kurun waktu beberapa tahun saja program asuransi IAIF telah memiliki 250 peserta dan program beasiswa ALIF memiliki 275 penerima beasiswa .

Konsep yang diusung Hari Kribo, yakni alumni biasa untuk membangun ikatan alumni yang luar biasa, terasa mengena bagi banyak rekan-rekannya.

“Pada dasarnya mayoritas kami adalah alumni biasa. Kami bukan berasal dari latar belakang yang wow dan sampai sekarang tidak masuk dalam kalangan elit. Konsep yang dibawa Hari membuat kami yakin bahwa orang biasa juga menyimpan potensi yang luar biasa. Apalagi jika kami membentuk “aliansi” yang bisa membawa manfaat besar bagi khalayak luas,” Ketua Pusat Artificial Intelligence ITB Dr Eng Ayu Purwarianti.



Hal ini pula yang membuat co-founder Stand-up Indo, Isman merasa tergugah dengan semangat yang digaungkan Hari Kribo.

“Kalau ada yang bertanya siapa saya, saya akan menjawab bahwa saya ini orang biasa. Namun ketika orang-orang biasa seperti saya diberi kesempatan untuk berkarya sebaik mungkin, ternyata kita bisa menghasilkan karya yang luar biasa. Untuk itu, kita butuh pemimpin yang bisa mengeluarkan sisi terbaik dari orang-orang yang dianggap biasa-biasa saja,” kata Isman.

Jika ada anggapan mengejar posisi Ketua IA ITB hanya menjadi batu loncatan, justru bagi Hari Kribo tak demikian. Sebaliknya, Hari Kribo menakar sebuah indikator keberhasilan Ikatan Alumni itu, ketika mampu memberikan kontribusi besar bagi alumni, masyarakat dan negara.



“Pencapaian terbesar menurut saya adalah ketika Ikatan Alumni ITB berhasil memberikan kontribusi sebesar-besarnya bagi alumni itu sendiri, bagi masyarakat, bagi Indonesia. Saya akan merasa berhasil ketika nama Ikatan Alumni ITB jauh lebih berkilau dibanding sosok ketuanya,” kata Hari Kribo.

Untuk itu, hari menggelorakan visinya bahwa orang biasa juga punya semangat luar biasa membangun ikatan alumni yang tentunya lebih luar biasa.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2710 seconds (0.1#10.140)