Organisasi Tani Pastikan Stok Pupuk di Bantaeng Masih Aman
loading...
A
A
A
BANTAENG - Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Bantaeng dan Forum Pemerhati Petani Butta Toa (FP2BT) menegaskan tak terjadi kelangkaan pupuk di Kabupaten Bantaeng. Penegasan ini disampaikan untuk membantah isu kelangkaan pupuk yang bergulir selama beberapa hari ini.
Hal itu ditegaskan kedua organisasi ini dalam audiensi bersama Ketua DPRD Bantaeng , Hamsyah Achmad di gedung DPRD Bantaeng , Kamis 4 Maret 2021, kemarin.
Sekretaris KTNA Bantaeng, Asri mengatakan, kehadiran KTNA di DPRD Bantaeng untuk mengklarifikasi informasi kelangkaan pupuk yang terjadi di Bantaeng. Informasi ini bahkan beredar di media sosial dan menjadi bahan aksi unjuk rasa.
"Kami datang memberikan klarifikasi. Kami sudah mengeceknya, tidak ada sama sekali kelangkaan pupuk di lapangan. Kami cek di pengecer pupuk yang tersedia itu rata-rata sampai 2 ton. Kami juga cek di gudang, yang tersedia itu 1.825 ton," katanya.
KTNA juga datang bersama para kelompok tani dari delapan kecamatan yang ada di Bantaeng. Dia menyebut, para petani yang berkelompok ini mengaku tidak ada sama sekali yang merasa kekurangan pupuk .
"Kalau pembatasan kuota pupuk, itu terjadi di semua daerah. Tetapi di Bantaeng ini, tidak ada kelangkaan pupuk , baik pupuk subsidi maupun yang nonsubsidi. Ini petani yang sebenarnya yang menyatakan," jelas dia.
Dia justru mengajak DPRD untuk berdiskusi terkait wacana penghapusan pupuk subsidi . Menurutnya, saat ini wacana penghapusan subsidi itu sudah muncul di pemerintah pusat.
"Seharusnya kita tidak lagi perlu berdebat tentang pupuk subsidi itu langka atau tidak. yang dibahas adalah wacana penghapusan subsidi oleh pemerintah pusat," kata dia.
Hal itu ditegaskan kedua organisasi ini dalam audiensi bersama Ketua DPRD Bantaeng , Hamsyah Achmad di gedung DPRD Bantaeng , Kamis 4 Maret 2021, kemarin.
Sekretaris KTNA Bantaeng, Asri mengatakan, kehadiran KTNA di DPRD Bantaeng untuk mengklarifikasi informasi kelangkaan pupuk yang terjadi di Bantaeng. Informasi ini bahkan beredar di media sosial dan menjadi bahan aksi unjuk rasa.
"Kami datang memberikan klarifikasi. Kami sudah mengeceknya, tidak ada sama sekali kelangkaan pupuk di lapangan. Kami cek di pengecer pupuk yang tersedia itu rata-rata sampai 2 ton. Kami juga cek di gudang, yang tersedia itu 1.825 ton," katanya.
KTNA juga datang bersama para kelompok tani dari delapan kecamatan yang ada di Bantaeng. Dia menyebut, para petani yang berkelompok ini mengaku tidak ada sama sekali yang merasa kekurangan pupuk .
"Kalau pembatasan kuota pupuk, itu terjadi di semua daerah. Tetapi di Bantaeng ini, tidak ada kelangkaan pupuk , baik pupuk subsidi maupun yang nonsubsidi. Ini petani yang sebenarnya yang menyatakan," jelas dia.
Dia justru mengajak DPRD untuk berdiskusi terkait wacana penghapusan pupuk subsidi . Menurutnya, saat ini wacana penghapusan subsidi itu sudah muncul di pemerintah pusat.
"Seharusnya kita tidak lagi perlu berdebat tentang pupuk subsidi itu langka atau tidak. yang dibahas adalah wacana penghapusan subsidi oleh pemerintah pusat," kata dia.