Pupuk Indonesia Siap Pasok Kebutuhan Pupuk untuk Program Perluasan Areal Tanam dan Pompanisasi

Kamis, 08 Agustus 2024 - 17:54 WIB
loading...
Pupuk Indonesia Siap...
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, saat mendampingi kunjungan kerja Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, di Kabupaten Bandung, Rabu (7/8/2024). Foto/Ist
A A A
BANDUNG - PT Pupuk Indonesia (Persero) menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh program Perluasan Areal Tanam (PAT) dan pompanisasi seluas satu juta hektar yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian. Program strategis ini dirancang untuk menjaga produktivitas pertanian dan ketahanan pangan nasional, terutama selama musim kemarau. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, saat mendampingi kunjungan kerja Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, di Kabupaten Bandung, Rabu (7/8/2024).

Rahmad Pribadi mengungkapkan bahwa dengan adanya pompa air di seluruh lahan pertanian baru, para petani diharapkan dapat meningkatkan frekuensi panen menjadi tiga hingga empat kali setahun. Sebagai bentuk dukungan nyata, Pupuk Indonesia telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi dan non-subsidi yang mencapai 1,7 juta ton untuk bulan Agustus 2024.

"Pada tahun 2024, pemerintah telah meningkatkan alokasi pupuk bersubsidi menjadi 9,55 juta ton, naik signifikan dari sebelumnya 4,7 juta ton. Jika ada petani yang belum terdaftar, mereka masih memiliki kesempatan untuk mendaftar hingga akhir tahun ini melalui revisi yang diizinkan setiap empat bulan," jelas Rahmad.



Rahmad juga menambahkan bahwa alokasi pupuk bersubsidi secara nasional sudah mencukupi kebutuhan petani. Oleh karena itu, ia mendorong para petani untuk segera melakukan penebusan agar produktivitas pertanian dapat dioptimalkan.

"Stok pupuk saat ini cukup melimpah, produksi mencukupi, dan kami memiliki cadangan yang melebihi ketentuan minimum. Pupuk Indonesia siap memenuhi kebutuhan pupuk untuk mendukung program penambahan lahan pertanian baru ini. Namun, kami mencatat bahwa banyak petani yang sudah terdaftar sebagai penerima pupuk bersubsidi belum menebus hak mereka. Baru sekitar separuh dari mereka yang tercatat sudah menebus," tegas Rahmad.

Hingga 6 Agustus 2024, Pupuk Indonesia mencatat bahwa stok pupuk Urea mencapai 667.561 ton, atau 230 persen dari ketentuan minimum pemerintah. Sementara itu, stok Phonska sebesar 523.737 ton, atau 231 persen dari ketentuan minimum. Stok-stok ini tersebar di gudang-gudang lini I hingga lini III dan kios-kios, siap untuk ditebus oleh para petani.

Penebusan pupuk bersubsidi kini juga dipermudah melalui aplikasi iPubers yang tersedia di kios-kios. Petani hanya perlu membawa KTP untuk melakukan penebusan. Selain itu, Pupuk Indonesia terus meningkatkan pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 1 Tahun 2024, yang mengharuskan petani tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), dan menggarap lahan maksimal dua hektare.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menjelaskan bahwa pemerintah menargetkan penambahan lahan pertanian baru seluas satu juta hektar, dengan Jawa Barat memiliki target 117 hektar. Lahan ini sebelumnya tidak produktif, namun dengan bantuan pompanisasi, diharapkan lahan tersebut dapat panen hingga empat kali setahun, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

“Pompa-pompa yang diberikan diharapkan dapat dimanfaatkan dengan optimal oleh petani. Dengan frekuensi panen yang meningkat, kesejahteraan petani juga akan ikut terdongkrak,” tutup Sudaryono.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Dedi Mulyadi Ingin Jalur...
Dedi Mulyadi Ingin Jalur KA Bandung-Ciwidey Direaktivasi, Warga Resah
Sinergi Penyatuan Data...
Sinergi Penyatuan Data Pertanian di Sukabumi Percepat Swasembada Pangan
Stok Pupuk Bersubsidi...
Stok Pupuk Bersubsidi 437.900 Ton, Petani Sambut Musim Tanam April dengan Aman
Arus Balik Jalur Selatan...
Arus Balik Jalur Selatan dari Nagreg hingga Cibiru Bandung Padat Merayap
Arus Balik, Lonjakan...
Arus Balik, Lonjakan Kendaraan dari Garut-Tasik Menuju Bandung Meningkat
Jalur Cibiru-Cileungi...
Jalur Cibiru-Cileungi Bandung Macet Parah saat Idulfitri
Ini Tampang Begal Bergolok...
Ini Tampang Begal Bergolok Anggota Geng Motor di Bandung
Ceramah di Masjid Salman...
Ceramah di Masjid Salman ITB, Anies Baswedan Ingatkan Pentingnya Berpikir Kritis demi Indonesia
Mengenal Masjid Salman...
Mengenal Masjid Salman Rasidi di Soreang Bandung, Desain Unik Menyerupai Lumbung Padi
Rekomendasi
Darah Akan Banyak Mengalir,...
Darah Akan Banyak Mengalir, Pakistan Siapkan Skenario Kejutan jika Perang dengan India
Perusahaan AS Tetap...
Perusahaan AS Tetap Ekspansi di Tengah Kebijakan Efisiensi Pemerintah
4 Tempat Makan Khas...
4 Tempat Makan Khas Betawi di Jakarta yang Wajib Dikunjungi Saat Libur Akhir Pekan
Berita Terkini
Gelar Halalhihalal,...
Gelar Halalhihalal, Alumni Universitas Janabadra Teguhkan Semangat Kampus Kebangsaan
6 jam yang lalu
Sutiyoso dan Cak Lontong...
Sutiyoso dan Cak Lontong Diangkat Jadi Komisaris Ancol
6 jam yang lalu
Wakil Ketua DPRD Jabar...
Wakil Ketua DPRD Jabar Minta Petugas Program MBG Cianjur Diseleksi Ulang
7 jam yang lalu
Pramono Anung Bakal...
Pramono Anung Bakal Turun Langsung Pantau Pemutihan Ijazah Siswa yang Ditahan Sekolah
7 jam yang lalu
Sowan ke Kiai Tapal...
Sowan ke Kiai Tapal Kuda, Cak Imin Sebut Iman Sukri Bakal Pimpin DPW PKB Bali
8 jam yang lalu
Gelar Retreat untuk...
Gelar Retreat untuk Pejabat Pemprov Jatim di Pusdik Arhanud, Khofifah: Bangun Sinergi OPD
9 jam yang lalu
Infografis
Presiden Trump: Zelensky...
Presiden Trump: Zelensky Belum Siap untuk Perdamaian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved