Kelompok Tani Hutan Bodogol Senang Terima Pupuk dari MNC Peduli dan MNC Land
loading...
A
A
A
SUKABUMI - Pemberian bantuan pupuk dari MNC Peduli dan MNC Land disambut baik oleh Kelompok Tani Hutan Bodogol Kampung Hoya (KTH - BKH) di Kampung Bodogol, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Pupuk tersebut dinilai sangat penting dalam membudidayakan tanaman Hoya.
"Saya ucapkan terima kasih buat MNC Peduli sama MNC Land yang telah memberikan bantuan berupa pupuk. Sebenarnya pupuk sangat penting sekali untuk menunjang pertumbuhan tanaman Hoya salah satunya ya untuk media tanamnya kita sudah ada, terus juga perlu pupuk juga karena itu untuk kelangsungan hidupnya," kata Ketua Kelompok Tani Hoya Peri Padli, Jumat (24/1/2025).
Ia berharap, agar tanaman Hoya yang dibudidayakan oleh kelompoknya terus didukung oleh MNC Land dan MNC Peduli. Karena, memang tanaman ini memiliki banyak manfaat salah satunya menyerap udara kotor.
"Hoya itu salah satu tanaman yang memang banyak menfaatnya salah satunya dia menyerap polutan. Jadi polutan itu racun di dalam ruangan dihasilkan oleh furnitur yang terlalu lama gitu dia menguap nah dia menyerap itu. Sederhananya menggantikan udara yang kotor menjadi udara bersih dan sehat," ungkapnya.
Budidaya tanaman Hoya ini, lanjut Peri, sudah berjalan sejak 2018 yang memang didukung oleh MNC Group bersama Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan pihak desa. Hal ini juga sebagai pemanfaatan salah satu potensi yang ada di Kampung Bodogol sekaligus menjadi peluang bisnis untuk warganya.
"Dengan harapan kita sebenernya lebih angkat ke arah ekonomi alternatif buat masyarakat atau buat kelompok, karena kita juga punya beberapa program yang memang itu bisa istilahnya mendapat pundi ataupun ada nilai ekonominya di situ. Nah yang coba kita kuatkan adalah kita coba mengedepankan potensi yang ada di Kampung Bodogol," terangnya.
Adapun kelompoknya melakukan budidaya tanaman Hoya ini telah mendapatkan izin dari kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Untuk pengambilan indukan tanaman ini juga tidak sembarangan, tetapi melalui mekanisme yang telah ditentukan dari taman nasional.
"Dalam kawasan kita coba budidayakan lewat skema izin. Kita berizin dulu ke taman nasional waktu itu, dari taman nasional memberikan respons positif jadi kita mengambil di dalam kawasan. Tapi, tidak hanya mengambil saja sporadis tidak, ada aturannya mereka harus menyurvei dulu mentukan kelimpahan yang ada," pungkasnya.
"Saya ucapkan terima kasih buat MNC Peduli sama MNC Land yang telah memberikan bantuan berupa pupuk. Sebenarnya pupuk sangat penting sekali untuk menunjang pertumbuhan tanaman Hoya salah satunya ya untuk media tanamnya kita sudah ada, terus juga perlu pupuk juga karena itu untuk kelangsungan hidupnya," kata Ketua Kelompok Tani Hoya Peri Padli, Jumat (24/1/2025).
Ia berharap, agar tanaman Hoya yang dibudidayakan oleh kelompoknya terus didukung oleh MNC Land dan MNC Peduli. Karena, memang tanaman ini memiliki banyak manfaat salah satunya menyerap udara kotor.
"Hoya itu salah satu tanaman yang memang banyak menfaatnya salah satunya dia menyerap polutan. Jadi polutan itu racun di dalam ruangan dihasilkan oleh furnitur yang terlalu lama gitu dia menguap nah dia menyerap itu. Sederhananya menggantikan udara yang kotor menjadi udara bersih dan sehat," ungkapnya.
Budidaya tanaman Hoya ini, lanjut Peri, sudah berjalan sejak 2018 yang memang didukung oleh MNC Group bersama Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan pihak desa. Hal ini juga sebagai pemanfaatan salah satu potensi yang ada di Kampung Bodogol sekaligus menjadi peluang bisnis untuk warganya.
"Dengan harapan kita sebenernya lebih angkat ke arah ekonomi alternatif buat masyarakat atau buat kelompok, karena kita juga punya beberapa program yang memang itu bisa istilahnya mendapat pundi ataupun ada nilai ekonominya di situ. Nah yang coba kita kuatkan adalah kita coba mengedepankan potensi yang ada di Kampung Bodogol," terangnya.
Baca Juga
Adapun kelompoknya melakukan budidaya tanaman Hoya ini telah mendapatkan izin dari kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Untuk pengambilan indukan tanaman ini juga tidak sembarangan, tetapi melalui mekanisme yang telah ditentukan dari taman nasional.
"Dalam kawasan kita coba budidayakan lewat skema izin. Kita berizin dulu ke taman nasional waktu itu, dari taman nasional memberikan respons positif jadi kita mengambil di dalam kawasan. Tapi, tidak hanya mengambil saja sporadis tidak, ada aturannya mereka harus menyurvei dulu mentukan kelimpahan yang ada," pungkasnya.
(rca)