Organisasi Tani Pastikan Stok Pupuk di Bantaeng Masih Aman

Jum'at, 05 Maret 2021 - 16:23 WIB
loading...
Organisasi Tani Pastikan...
Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Bantaeng dan Forum Pemerhati Petani Butta Toa (FP2BT) saat audiensi di DPRD Bantaeng, Kamis 4 Maret. Foto: SINDOnews/Eky Hendrawan
A A A
BANTAENG - Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Bantaeng dan Forum Pemerhati Petani Butta Toa (FP2BT) menegaskan tak terjadi kelangkaan pupuk di Kabupaten Bantaeng. Penegasan ini disampaikan untuk membantah isu kelangkaan pupuk yang bergulir selama beberapa hari ini.

Hal itu ditegaskan kedua organisasi ini dalam audiensi bersama Ketua DPRD Bantaeng , Hamsyah Achmad di gedung DPRD Bantaeng , Kamis 4 Maret 2021, kemarin.



Sekretaris KTNA Bantaeng, Asri mengatakan, kehadiran KTNA di DPRD Bantaeng untuk mengklarifikasi informasi kelangkaan pupuk yang terjadi di Bantaeng. Informasi ini bahkan beredar di media sosial dan menjadi bahan aksi unjuk rasa.

"Kami datang memberikan klarifikasi. Kami sudah mengeceknya, tidak ada sama sekali kelangkaan pupuk di lapangan. Kami cek di pengecer pupuk yang tersedia itu rata-rata sampai 2 ton. Kami juga cek di gudang, yang tersedia itu 1.825 ton," katanya.

KTNA juga datang bersama para kelompok tani dari delapan kecamatan yang ada di Bantaeng. Dia menyebut, para petani yang berkelompok ini mengaku tidak ada sama sekali yang merasa kekurangan pupuk .

"Kalau pembatasan kuota pupuk, itu terjadi di semua daerah. Tetapi di Bantaeng ini, tidak ada kelangkaan pupuk , baik pupuk subsidi maupun yang nonsubsidi. Ini petani yang sebenarnya yang menyatakan," jelas dia.



Dia justru mengajak DPRD untuk berdiskusi terkait wacana penghapusan pupuk subsidi . Menurutnya, saat ini wacana penghapusan subsidi itu sudah muncul di pemerintah pusat.

"Seharusnya kita tidak lagi perlu berdebat tentang pupuk subsidi itu langka atau tidak. yang dibahas adalah wacana penghapusan subsidi oleh pemerintah pusat," kata dia.

Wakil Ketua KTNA Bantaeng, Aziz juga menambahkan, perhatian pemerintah Kabupaten Bantaeng terkait pupuk sudah luar biasa. Dia mengaku saat ini ketersediaan pupuk di Bantaeng mencapai 10 ribu ton.

"Baru tahun ini ada kuota pupuk sebesar itu di musim tanam pertama. Biasanya, tahun sebelumnya stok pupuk yang ada hanya 5 ribu ton," katanya.



Ketua FP2BT, Jamal, juga hadir dalam forum itu. Dia juga mengakui sama sekali tidak ada kelangkaan pupuk tahun ini. Dia cuma berharap, pemerintah perlahan melakukan sosialisasi pentingnya pupuk organik untuk menekan pupuk kimia.

"Sekarang ini sudah tidak ada kelangkaan pupuk. Baik pupuk subsidi dan pupuk nonsubsidi . Kita hanya mensupport pak bupati agar sosialisasi pupuk organik ini semakin dimasifkan," jelas dia.

Dia menambahkan, keberadaan pupuk organik bisa menyuburkan tanah. Hanya saya, sosialisasi ini memang berat karena merubah paradigma petani itu bukanlah hal yang mudah.

"Paradigma ini memang sulit diubah. Tapi kalau dilakukan pelan-pelan tentu akan berubah," jelas dia.



Ketua DPRD Bantaeng , Hamsyah Achmad mengatakan,pihaknya juga telah mengambil kebijakan untuk mengatasi kelangkaan pupuk ini. Salah satunya adalah merekomendasikan kepada pengecer untuk tidak mempermainkan harga pupuk subsidi .

"Kita sudah sampaikan ke pengecer untuk tidak main-main dengan pupuk subsidi ini. Ancamannya bisa jadi tindak pidana," kata dia.
(luq)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3150 seconds (0.1#10.140)