Baruga Sulsel Terima 165 Laporan Warga, Terbanyak Soal Ini
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Baruga Pelayanan Masyarakat Provinsi Sulawesi Selatan alias Baruga Sulsel menerima ratusan laporan maupun pengaduan terkait layanan publik dari masyarakat. Ratusan laporan itu diterima rentang triwulan pertama tahun ini lingkup pemerintah daerah se-Sulsel.
Dari data yang dihimpun SINDOnews, portal digital pelayanan berbasis web dan aplikasi itu telah menerima 165 aduan, aspirasi dan permintaan informasi. Hal ini berdasarkan data yang masuk dalam sistem tersebut sejak tanggal 1 Januari hingga 31 Maret 2020.
Super Admin Baruga Sulsel, Andi Paisal, mengemukakan dari total laporan itu dirincikan 121 diantarnya berupa aduan dan permintaan informasi. Lalu 44 lainnya berupa aspirasi masyarakat. Adapula enam aduan yang ditindaklanjuti karena data pendukung tidak lengkap, misalnya lokasi aduan tidak jelas.
"Dari semua laporan yang masuk 85 telah dinyatakan selesai. Selebihnya masih berstatus proses dikarenakan aspirasi yang disampaikan belum terselesaikan secara fisik, misalnya berupa bagunan fisik yang tentu saja butuh waktu penanganannya," tutur Paisal kepada SINDOnews.
Lebih jauh, Paisal menyebutkan dari banyaknya laporan yang masuk, kebanyakan terkait persoalan dari sektor infrastruktur transportasi darat jalan kabupaten sebanyak 19 laporan. Lalu pelayanan publik masyarakat (16), transportasi darat secara infrastruktur umum dan nasional (10), urusan kepegawaian (7), serta sektor perdagangan, perindustrian, iklim usaha, investasi masing-masing enam laporan.
"Sementara berdasarkan kabupaten/kota, penerima laporan terbesar 2020 ini yakni Kota Makassar. Kemudian disusul Kabupaten Gowa, Maros, Pangkep, Tana Toraja, Bone, dan Luwu Timur," tambah dia.
Semua laporan yang masuk melalui Baruga Sulsel langsung diteruskan ke tiap instansi bersangkutan. Paisal mencontohkan kalau laporan terkait jalan dan irigasi melalui dinas pekerjaan umum. Termasuk jika ada aspirasi masyarakat, lembaga kemasyarakatan, serta kelompok mahasiswa akan ditujukan ke sekretariat DPRD untuk ditindak lanjuti di rapat komisi DPRD Sulsel.
"Semua akan langsung ditangani. Semua laporan yang masuk telah dikonfirmasi oleh OPD atau kabupaten/kota yang dituju berupa penyampaian informasi awal dan rencana tindak lanjut kedepannya," papar Paisal.
Kepala Bidang Aplikasi Informatika Diskominfo Sulsel, Lukmanuddin, menekankan agar para pejabat penghubung dan admin, baik OPD mapun kabupaten/kota agar dalam pengelolaan layanan aplikasi Baruga Sulsel ini bisa dimaksimalkan. Untuk mewujudkan pelayanan publik yang makin baik dan terbuka sesuai filosofi 'Sulsel Melayani'.
"Hasil analisis dari layanan Aspirasi Baruga Sulsel ini juga akan menjadi rujukan bapak gubernur dalam melakukan program kegiatan pembangunan. Karena itu Baruga Sulsel yang menjadi salah satu program strategis bapak gubernur sedapat mungkin dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Sulsel," jelas Lukman.
Diketahui pelayanan Baruga Sulsel di bawah pengelolaan Diskominfo-SP Sulsel. Melalui aplikasi ini, masyarakat diberi ruang bisa sampaikan aspirasi dan aduannya lewat Facebook, Instagram, Twitter, e-mail, SMS dan web berbasis android.
Program ini sebelumnya i-launching Oktober 2018 lalu. Aplikasi Baruga Sulsel dari Pemprov Sulsel diharapkan mampu mewujudkan pemerintahan yang bersih dan melayani. Masyarakat lebih mudah untuk mengakses informasi beserta melaporkan permasalahan terkait pelayanan publik yang dialaminya.
Dari data yang dihimpun SINDOnews, portal digital pelayanan berbasis web dan aplikasi itu telah menerima 165 aduan, aspirasi dan permintaan informasi. Hal ini berdasarkan data yang masuk dalam sistem tersebut sejak tanggal 1 Januari hingga 31 Maret 2020.
Super Admin Baruga Sulsel, Andi Paisal, mengemukakan dari total laporan itu dirincikan 121 diantarnya berupa aduan dan permintaan informasi. Lalu 44 lainnya berupa aspirasi masyarakat. Adapula enam aduan yang ditindaklanjuti karena data pendukung tidak lengkap, misalnya lokasi aduan tidak jelas.
"Dari semua laporan yang masuk 85 telah dinyatakan selesai. Selebihnya masih berstatus proses dikarenakan aspirasi yang disampaikan belum terselesaikan secara fisik, misalnya berupa bagunan fisik yang tentu saja butuh waktu penanganannya," tutur Paisal kepada SINDOnews.
Lebih jauh, Paisal menyebutkan dari banyaknya laporan yang masuk, kebanyakan terkait persoalan dari sektor infrastruktur transportasi darat jalan kabupaten sebanyak 19 laporan. Lalu pelayanan publik masyarakat (16), transportasi darat secara infrastruktur umum dan nasional (10), urusan kepegawaian (7), serta sektor perdagangan, perindustrian, iklim usaha, investasi masing-masing enam laporan.
"Sementara berdasarkan kabupaten/kota, penerima laporan terbesar 2020 ini yakni Kota Makassar. Kemudian disusul Kabupaten Gowa, Maros, Pangkep, Tana Toraja, Bone, dan Luwu Timur," tambah dia.
Semua laporan yang masuk melalui Baruga Sulsel langsung diteruskan ke tiap instansi bersangkutan. Paisal mencontohkan kalau laporan terkait jalan dan irigasi melalui dinas pekerjaan umum. Termasuk jika ada aspirasi masyarakat, lembaga kemasyarakatan, serta kelompok mahasiswa akan ditujukan ke sekretariat DPRD untuk ditindak lanjuti di rapat komisi DPRD Sulsel.
"Semua akan langsung ditangani. Semua laporan yang masuk telah dikonfirmasi oleh OPD atau kabupaten/kota yang dituju berupa penyampaian informasi awal dan rencana tindak lanjut kedepannya," papar Paisal.
Kepala Bidang Aplikasi Informatika Diskominfo Sulsel, Lukmanuddin, menekankan agar para pejabat penghubung dan admin, baik OPD mapun kabupaten/kota agar dalam pengelolaan layanan aplikasi Baruga Sulsel ini bisa dimaksimalkan. Untuk mewujudkan pelayanan publik yang makin baik dan terbuka sesuai filosofi 'Sulsel Melayani'.
"Hasil analisis dari layanan Aspirasi Baruga Sulsel ini juga akan menjadi rujukan bapak gubernur dalam melakukan program kegiatan pembangunan. Karena itu Baruga Sulsel yang menjadi salah satu program strategis bapak gubernur sedapat mungkin dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Sulsel," jelas Lukman.
Diketahui pelayanan Baruga Sulsel di bawah pengelolaan Diskominfo-SP Sulsel. Melalui aplikasi ini, masyarakat diberi ruang bisa sampaikan aspirasi dan aduannya lewat Facebook, Instagram, Twitter, e-mail, SMS dan web berbasis android.
Program ini sebelumnya i-launching Oktober 2018 lalu. Aplikasi Baruga Sulsel dari Pemprov Sulsel diharapkan mampu mewujudkan pemerintahan yang bersih dan melayani. Masyarakat lebih mudah untuk mengakses informasi beserta melaporkan permasalahan terkait pelayanan publik yang dialaminya.
(tri)