Panen Perdana Benih Jagung Hibrida NASA 29 di Bone, Nurdin Abdullah: Saya Bangga

Minggu, 14 Februari 2021 - 21:44 WIB
loading...
Panen Perdana Benih...
Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah (tengah) melakukan panen perdana benih jagung hibrida NASA 29 di Desa Unra, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Minggu (14/2/2021). Foto/Ist
A A A
BONE - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), HM Nurdin Abdullah , melakukan panen perdana benih jagung hibrida NASA 29 di Desa Unra, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Minggu (14/2/2021). Jagung Hibrida NASA 29 merupakan inovasi Balitbangtan Kementerian Pertanian, dengan potensi hasil 13,5 ton/hektare. Tetua Jagung Hibrida NASA 29 diambil dari Balai Serealia Maros.



Varietas unggul berdaya adaptasi luas ini diharapkan dapat memberikan pencerahan bagi dunia pertanian, khususnya komoditas jagung di Indonesia. Peneliti pertanian dan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Bidang Pertanian, Muktar Andi Nawir mengatakan, Presiden Joko Widodo memberikan nama jagung hibrida tongkol ganda ini dengan nama “NASA (Nakula Sadewa) 29”.



"Varietas NASA 29 itu dicetuskan oleh Presiden (Jokowi) namanya, dan ini ada penelitinya Doktor Muhammad Azrai (Kepala Balai Sereal Maros) di sini. Ini adalah hibrida Nakula Sadewa, singkatannya NASA 29, angka 29 adalah tanggal dicetuskan," jelasnya.

Sementara, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, mengaku bangga dengan upaya yang dilakukan sehingga Bone bisa menghasilkan benih unggul hibrida NASA 29.

"Saya bangga sekali hari ini bisa menghasilkan benih unggul hibrida NASA 29. Ini adalah benar produk kita Sulsel, dan ini diawali waktu saya menjabat bupati di Bantaeng," kata Nurdin Abdullah.

Ia mengatakan, masalah klasik yang dihadapi petani adalah saat mau menanam sulit mendapatkan benih, saat akan melakukan pemupukan juga langka, dan saat panen raya harga jatuh. Baginya, masalah klasik ini harus diselesaikan oleh pemerintah.

"Kita hadir di sini untuk menjadikan Bone tidak lagi langka bibit. Mudah-mudahan pupuk juga tahun ini mulai kita atasi," ujarnya.

Nurdin menegaskan, dengan bibit berkualitas maka akan dihasilkan pula jagung yang berkualitas. Ia juga terus berkomitmen meningkatkan jumlah dan kualitas produksi jagung, termasuk melalui research. Termasuk kepada para peneliti, dengan belajar ke luar negeri.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2974 seconds (0.1#10.140)