Sebaran COVID-19 di Kota Surabaya Beragam, Kemampuan Satgas Ditingkatkan

Minggu, 07 Februari 2021 - 23:48 WIB
loading...
Sebaran COVID-19 di Kota Surabaya Beragam, Kemampuan Satgas Ditingkatkan
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Penyebaran COVID-19 masih terus terjadi. Pola penyebaran yang semakin beragam membuat Satgas COVID-19 dituntut untuk lebih cermat. Mereka pun mulai mengikuti peningkatan kemampuan tracing.



Meskipun tracing ini sudah dilakukan sejak awal pandemi, namun harus diperdalam dan ditingkatkan dengan tujuan menekan laju penyebaran dan memutus rantai COVID-19 . "Kita harapkan dengan ini akan semakin menurunkan angka penyebaran kasus COVID-19 ," kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, Minggu (7/2/2021).



Ia melanjutkan, rencananya pelatihan tersebut akan mulai berlangsung besok, Senin (8/2/2021) bersama dengan Babinsa, Bhabinkamtibmas dan jajaran tingkat kelurahan. Meski saat ini kondisi pasien COVID-19 di Kota Pahlawan mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya.

"Jika sebelumnya Bed Occupancy Ratio (BOR) untuk ruang ICU mencapai 100 persen kini turun menjadi 80 persen. Sementara untuk yang non ICU tinggal 60 persen," ucapnya.

Untuk lebih memasifkan tracing , WS memastikan seluruh jajaran di tingkat kelurahan juga dilibatkan dalam pelatihan tersebut. Ada ribuan satgas yang akan menerima pelatihan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya itu. Di antaranya yakni dari 154 kelurahan se-Surabaya serta jajaran tiga pilar. "Termasuk kepala seksi (kasi) kelurahan kita terjunkan juga," jelasnya.

Untuk mekanisme, lanjutnya, akan digelar di masing-masing kecamatan atau kelurahan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Dalam setiap pertemuan mengundang satgas berjumlah 23 orang.

Hal itu menjadi penting dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) yang mana wajib menjaga jarak dan membatasi peserta. Di sana, peserta akan mendapat pelatihan dengan metode Focus Group Discussion (FGD) oleh Dinkes. Setelah peserta mengikuti pelatihan, peserta akan menerima sertifikat dan dinyatakan telah mengikuti pelatihan.

"Sertifikatnya dari Dinkes. Tentunya setelah mereka mengikuti pelatihan di FGD itu mereka dapat melakukan tracing dengan kualitas yang baik," jelasnya.

WS menambahkan, setelah peserta atau para satgas ini mengikuti pelatihan, diharapkan mereka dapat melacak kontak erat dengan perbandingan satu pasien postif 20-30 kontak erat. "Dan terakhir peserta dapat membuat klaster penularan dan bisa melakukan pemetaan pasien-pasien yang terkonfirmasi di wilayahnya," jelasnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2289 seconds (0.1#10.140)