Tangis Histeris Keluarga Pecah, Saat Tatang Firmansyah Pulang Tinggal Nama

Sabtu, 06 Februari 2021 - 06:35 WIB
loading...
Tangis Histeris Keluarga Pecah, Saat Tatang Firmansyah Pulang Tinggal Nama
Petugas gabungan melakukan evakuasi terhadap jenazah Tatang Firmansyah (56) yang hilang sejak Rabu (3/2/2021) saat memancing ikan. Foto/iNews TV/Asep Juhariyono
A A A
TASIKMALAYA - Setelah dilaporkan hilang sejak Rabu (3/2/2021), Tatang Firmansyah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Pria berusia 56 tahun tersebut, dilaporkan hilang saat memancing ikan di tepi Sungai Ciliwung, Kampung Kiangir, Desa Margalaksana, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.



Tim SAR gabungan bersama masyarakat, harus berjibaku melawan derasnya arus sungai, saat mengevakuasi jenazah warga Kampung Cipawela, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.

Jerit tangis histeris keluarga korban langsung pecah, saat melihat sang ayah datang ke rumah sudah dalam keadaan meninggal dunia , dengan diantarkan oleh tim SAR gabungan, BPBD, TNI, Polri, relawan, dan warga.



Pihak keluarga yang merasa kehilangan karena korban tak pulang-pulang, langsung melakukan pencarian, tetapi keluarga hanya menemukan sepeda motor dan alat pancing milik korban saja di Kampung Sukamaju, Desa Margalaksana, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.



Setelah keluarga dan warga sekitar menyusuri sungai, korban ditemukan sudah tak bernyawa tersangkut di tepi sungai dengan keadaan sudah membusuk, dengan luka dibagian hidung dan wajahnya diduga akibat benturan saat korban terjatuh ke dasar sungai yang penuh batu, dengan ketinggian sekitar tiga meter.

"Di lokasi pertama kali korban memancing , hanya ditemukan alat pancing korban dan motor milik korban. Jenazah korban ditemukan beberapa ratus meter dari lokasi awal saat korban mancing," ujar kakak ipar korban, Endang Ruhimat.



Usai dilakukan evakuasi dari sungai , jasad korban langsung dibawa ke rumah duka kemudian dimandikan dan dilakukan pemulasaraan, serta dimakamkan oleh pihak keluarga. Keluarga korban menerima kematian korban sebagai musibah, dan tidak dilakukan otopsi.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1602 seconds (0.1#10.140)