Sulsel Siapkan Rp22 Miliar Bangun 2 Rest Area Tahun Ini
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pemprov Sulsel bakal membangun dua proyek rest area tahun ini. Pembangunan rest area merupakan salah satu program strategis Gubernur-Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman, dalam masa kepemimpinannya.
Tahun ini, proyek rest area dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Sulsel. Lokasi pembangunannya di daerah Karama, Kabupaten Jeneponto dan daerah Datae, Kabupaten Sidrap.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Sulsel, Chaeruddin, mengatakan kedua proyek itu dalam waktu dekat diharapkan sudah bisa masuk tahap lelang. Saat ini seluruh dokumen perencanaan sementara review oleh pihak inspektorat.
"Sementara paket proyek itu sudah direview oleh inspektorat. Jadi mungkin dalam waktu delar siap lelang fisik. Semuanya sudah ada di pokja, lengkap dokumen. Setelah rampung review inspektorat, itu kita tinggal menunggu tayang untuk dilelang," ucap Chaeruddin kepada SINDOnews.
Dia melanjutkan kedua proyek ini menelan anggaran sekitar Rp22 miliar lebih. Dengan rincian masing-masing Rp11 miliar, baik rest area di Sidrap maupun Jeneponto.
Selain rest area, Chaeruddin mengaku pihaknya pun menyiapkan pembangunan mini rest area. Fungsinya sama dengan rest area, hanya saja dalam skala lebih kecil. Pembangunannya ditempatkan di tiga wilayah di Sulsel. Anggarannya masing-masing sekitar Rp1 miliar.
"Rencana di Enrekang, daerah Bambapuang. Kemudian di Bulukumba, daerah Mandala Ria. Itu juga sudah ready untuk lelang. Semua paket akan lelang melalui online. Ada juga rencana di Toraja Utara," tambahnya.
Khusus untuk mini area di Toraja Utara, lanjut dia, sementara dikoordinasikan penyiapan lahan di pemerintah kabupaten setempat. Diharapkan, lahan yang disiapkan lokasinya strategis.
"Itukan harus dihibahkan lahannya ke pemprov. Masih kita akan tinjau lahannya yang di Toraja Utara. Karena tidak sembarang juga kalau ada lahan, posisinya tidak pas sesuai kebutuhan masyarakat," urai Chaeruddin.
Dia berharap proyek rest area ini akan menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar, termasuk menggenjot sektor pariwisata. Di rest area nanti akan ada tempat peristirahatan bagi warga atau pengguna jalan, anjungan kuliner, musala, hingga stasiun pengisian bahan bakar.
Tahun ini, proyek rest area dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Sulsel. Lokasi pembangunannya di daerah Karama, Kabupaten Jeneponto dan daerah Datae, Kabupaten Sidrap.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Sulsel, Chaeruddin, mengatakan kedua proyek itu dalam waktu dekat diharapkan sudah bisa masuk tahap lelang. Saat ini seluruh dokumen perencanaan sementara review oleh pihak inspektorat.
"Sementara paket proyek itu sudah direview oleh inspektorat. Jadi mungkin dalam waktu delar siap lelang fisik. Semuanya sudah ada di pokja, lengkap dokumen. Setelah rampung review inspektorat, itu kita tinggal menunggu tayang untuk dilelang," ucap Chaeruddin kepada SINDOnews.
Dia melanjutkan kedua proyek ini menelan anggaran sekitar Rp22 miliar lebih. Dengan rincian masing-masing Rp11 miliar, baik rest area di Sidrap maupun Jeneponto.
Selain rest area, Chaeruddin mengaku pihaknya pun menyiapkan pembangunan mini rest area. Fungsinya sama dengan rest area, hanya saja dalam skala lebih kecil. Pembangunannya ditempatkan di tiga wilayah di Sulsel. Anggarannya masing-masing sekitar Rp1 miliar.
"Rencana di Enrekang, daerah Bambapuang. Kemudian di Bulukumba, daerah Mandala Ria. Itu juga sudah ready untuk lelang. Semua paket akan lelang melalui online. Ada juga rencana di Toraja Utara," tambahnya.
Khusus untuk mini area di Toraja Utara, lanjut dia, sementara dikoordinasikan penyiapan lahan di pemerintah kabupaten setempat. Diharapkan, lahan yang disiapkan lokasinya strategis.
"Itukan harus dihibahkan lahannya ke pemprov. Masih kita akan tinjau lahannya yang di Toraja Utara. Karena tidak sembarang juga kalau ada lahan, posisinya tidak pas sesuai kebutuhan masyarakat," urai Chaeruddin.
Dia berharap proyek rest area ini akan menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar, termasuk menggenjot sektor pariwisata. Di rest area nanti akan ada tempat peristirahatan bagi warga atau pengguna jalan, anjungan kuliner, musala, hingga stasiun pengisian bahan bakar.