Siap Divaksin, Bupati Rembang Ingatkan Warganya Tak Terpengaruh Kabar Hoax
loading...
A
A
A
REMBANG - Bupati Rembang, Abdul Hafidz siap menjadi orang pertama di Kabupaten Rembang yang mendapatkan suntik vaksin COVID-19 .
Menurutnya, seorang pemimpin harus menjadi contoh bagi masyarakat. “Saya siap (divaksin pertama), karena pemimpin harus menjadi contoh,“ katanya, Jum’at (8/1/2021). (Baca Juga: Masyarakat Jateng Diajak Bertahan di Rumah 1 Bulan, Ganjar: Kita Mesti Berkorban)
Menurut bupati, idealnya semua warga divaksin. Tapi karena berkaitan dengan anggaran pemerintah pusat, sehingga harus menyesuaikan dan belum bisa semua masyarakat mendapatkan vaksin tersebut.
“Idealnya semua warga, cuman kan menyangkut pembiayaan. Kalau negara mampu, saya kira semua masyarakat tanpa terkecuali divaksin,“ imbuhnya. (Baca Juga: Hasil Rapid Test Antigen Reaktif, Ratusan Penumpang di Bandara Ngurah Rai Batal Terbang)
Bupati menambahkan, hingga hari ini pihaknya belum menerima informasi kapan vaksin COVID-19 dikirim ke Kabupaten Rembang, karena barang masih berada di tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Pihaknya sebatas menunggu saja. Dia juga mengajak masyarakat jangan mudah percaya dengan informasi yang sumbernya tidak jelas atau bahkan kabar hoax, mengenai kekhawatiran dampak vaksin COVID-19. (Baca Juga: Selama PPKM, Pemda KBB Gandeng TNI-Polri untuk Awasi Kedisiplinan Warga)
Baginya, hal itu hanya akan memperkeruh suasana. Makanya, bupati mengajak program vaksin ini disukseskan, jangan sampai terjadi penolakan, hanya karena termakan isu negatif. “Sebaiknya warga tetap mengikuti arahan dari pemerintah. Jangan meyakini atau terpengaruh oleh informasi yang nggak jelas, “ tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, Ali Syofi’i menyebutkan, untuk tahap pertama, Kabupaten Rembang baru akan menerima 3.200 dosis vaksin COVID-19. Jumlah itu diprioritaskan untuk tenaga kesehatan di daerah itu yang mencapai 2.396 orang.
Menurutnya, seorang pemimpin harus menjadi contoh bagi masyarakat. “Saya siap (divaksin pertama), karena pemimpin harus menjadi contoh,“ katanya, Jum’at (8/1/2021). (Baca Juga: Masyarakat Jateng Diajak Bertahan di Rumah 1 Bulan, Ganjar: Kita Mesti Berkorban)
Menurut bupati, idealnya semua warga divaksin. Tapi karena berkaitan dengan anggaran pemerintah pusat, sehingga harus menyesuaikan dan belum bisa semua masyarakat mendapatkan vaksin tersebut.
“Idealnya semua warga, cuman kan menyangkut pembiayaan. Kalau negara mampu, saya kira semua masyarakat tanpa terkecuali divaksin,“ imbuhnya. (Baca Juga: Hasil Rapid Test Antigen Reaktif, Ratusan Penumpang di Bandara Ngurah Rai Batal Terbang)
Bupati menambahkan, hingga hari ini pihaknya belum menerima informasi kapan vaksin COVID-19 dikirim ke Kabupaten Rembang, karena barang masih berada di tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Pihaknya sebatas menunggu saja. Dia juga mengajak masyarakat jangan mudah percaya dengan informasi yang sumbernya tidak jelas atau bahkan kabar hoax, mengenai kekhawatiran dampak vaksin COVID-19. (Baca Juga: Selama PPKM, Pemda KBB Gandeng TNI-Polri untuk Awasi Kedisiplinan Warga)
Baginya, hal itu hanya akan memperkeruh suasana. Makanya, bupati mengajak program vaksin ini disukseskan, jangan sampai terjadi penolakan, hanya karena termakan isu negatif. “Sebaiknya warga tetap mengikuti arahan dari pemerintah. Jangan meyakini atau terpengaruh oleh informasi yang nggak jelas, “ tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, Ali Syofi’i menyebutkan, untuk tahap pertama, Kabupaten Rembang baru akan menerima 3.200 dosis vaksin COVID-19. Jumlah itu diprioritaskan untuk tenaga kesehatan di daerah itu yang mencapai 2.396 orang.
(nic)