Bio Farma Pastikan Dapat Suplai Jutaan Dosis Vaksin, Ini Rinciannya
loading...
A
A
A
BANDUNG - PT Bio Farma akan terus memastikan, ketersediaan vaksin COVID-19 bakal sesuai harapan, untuk menyukseskan program vaksinasi gratis bagi rakyat Indonesia. Kendati begitu, suplai vaksin ke ke Indonesia diperkirakan hingga tahun 2022.
Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir menyatakan komitmennya menyediakan pasokan vaksin. Saat ini, pihaknya telah mengamankan berbagai pengadaan vaksin dari berbagai sumber.
"Sinovac mengirimkan 3 juta dosis dalam bentuk jadi di bulan Desember 2020, serta berkomitmen untuk mengirimkan pasokan vaksin COVID-19 dalam bentuk bahan baku (bulk), dengan total sebanyak 140 juta dosis, dimulai dari bulan Januari 2021," kata Honesti, Kamis (31/12/2020).
Selain itu, Novovax juga akan menyediakan sebanyak 50 juta dosis. Mereka pun memberi opsi penambahan 80 juta dosis. Namun untuk vaksin ini baru mulai disediakan mulai triwulan 2 tahun 2021 hingga triwulan 1 tahun 2022.
"Untuk vaksin ini, akan didistribusikan melalui salah satu anggota Holding BUMN Farmasi, yaitu PT Indofarma," jelasnya.
(Baca juga: Ada COVID-19 Jenis Baru, WNA Dilarang Masuk Indonesia, Farhan: Langkah Telat, Tapi...)
Sementara AstraZeneca, kata dia, berkomitmen menyediakan sebanyak 50 juta dosis, dan berpotensi mendapat 50 juta dosis untuk pengiriman berikutnya.
(Baca juga: Wisatawan Tak Bawa Surat Rapid Test Antigen, Jangan Paksakan Liburan ke Lembang)
Untuk vaksin ini, baru akan tersedia mulai triwulan kedua tahun 2021 hingga triwulan pertama 2022. "Sementara, kerjasama dengan pengembang vaksin asal Amerika Pfizer-BioNTech, tengah dalam proses finalisasi,” pungkas Honesti Basyir.
Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir menyatakan komitmennya menyediakan pasokan vaksin. Saat ini, pihaknya telah mengamankan berbagai pengadaan vaksin dari berbagai sumber.
"Sinovac mengirimkan 3 juta dosis dalam bentuk jadi di bulan Desember 2020, serta berkomitmen untuk mengirimkan pasokan vaksin COVID-19 dalam bentuk bahan baku (bulk), dengan total sebanyak 140 juta dosis, dimulai dari bulan Januari 2021," kata Honesti, Kamis (31/12/2020).
Selain itu, Novovax juga akan menyediakan sebanyak 50 juta dosis. Mereka pun memberi opsi penambahan 80 juta dosis. Namun untuk vaksin ini baru mulai disediakan mulai triwulan 2 tahun 2021 hingga triwulan 1 tahun 2022.
"Untuk vaksin ini, akan didistribusikan melalui salah satu anggota Holding BUMN Farmasi, yaitu PT Indofarma," jelasnya.
(Baca juga: Ada COVID-19 Jenis Baru, WNA Dilarang Masuk Indonesia, Farhan: Langkah Telat, Tapi...)
Sementara AstraZeneca, kata dia, berkomitmen menyediakan sebanyak 50 juta dosis, dan berpotensi mendapat 50 juta dosis untuk pengiriman berikutnya.
(Baca juga: Wisatawan Tak Bawa Surat Rapid Test Antigen, Jangan Paksakan Liburan ke Lembang)
Untuk vaksin ini, baru akan tersedia mulai triwulan kedua tahun 2021 hingga triwulan pertama 2022. "Sementara, kerjasama dengan pengembang vaksin asal Amerika Pfizer-BioNTech, tengah dalam proses finalisasi,” pungkas Honesti Basyir.
(boy)