Membangun Lumbung, Menolak Limbung di Tengah Pandemi
loading...
A
A
A
Di pematang menjelang petang, para santri masih berdendang di antara tanaman. Mereka melantunkan sholawat sambil menyiram tanaman dan memetik buah. Mereka juga tak lelah untuk membersihkan kandang sapi dan membagi air ke kolam lele. "Para santri kini yang menciptakan pekerjaan, tidak lagi mencari pekerjaan," ucapnya.
(Baca juga: Terjerat Korupsi, Mantan Kadinkes Berwajah Cantik Dipenjara 4 Tahun )
Dari kejauhan cabai yang sudah mulai memerah, terong ungu terhambar di kejauhan ilalang, dan jagung tumbuh begitu tinggi di lahan seluas 2,5 hektar. Saat matahari tepat di atas kepala dan kumandang adzan mengalun dengan renyah, para santri berhenti dan segera mencuci tangan untuk segera ke masjid untuk berjamaah.
Para santri yang masih berusia milenial benar-benar menjadi faktor pendukung keberhasilanya dalam menerapkan teknologi. Rizki menyambut era Society 5.0 yang mengedepankan pengendalian teknologi dalam mendukung aktifitas sehari-hari, termasuk bertani.
Melalui jalan pertanian dan peternakan yang ditempuh bersama para santri , Rizki Hamdani diganjar sebagai salah satu penerima penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Award 2020 dalam bidang lingkungan.
(Baca juga: Asyik Mesum di Hotel dan Rumah Kos, 2 Pria dan 2 Wanita Tanpa Baju Diciduk Polisi )
Baginya, pertanian terpadu memang menjadi tulang punggung dirinya bersama para santri untuk menjawab hasil panen yang bermutu dan stabil. “Tidak ada yang terbuang, semua kami fungsikan, termasuk pakan ternak dari hasil olahan sendiri,” jelasnya.
Bahkan, katanya, kotoran bebek, sapi, maupun kambing tidak dibuang menjadi limbah. Ia menjadikan kotoran itu sebagai bagian dari media perkembangan cacing dan maggot. Kreatifitas itu membuahkan hasil ketika cacing dan maggot tumbuh besar dan bisa dijadikan pakan ikan. Penghematan pun terjadi serta bisa menambah pundi rejeki.
Tanaman yang dikembangkan para santri juga menghindari bahan kimia. Melalui pengembangan media cacing dan maggot diolah menjadi pupuk. Hasilnya bisa mempercepat pertumbuhan tanaman. "Tak ada yang terbuang, bisa jadi pupuk dan kembali dipakai untuk pertumbuhan tanaman," sambungnya.
(Baca juga: Malam Tahun Baru 2021, 9 Akses Jalan Tutup Total dan Alun-alun Kota Blitar Steril )
(Baca juga: Terjerat Korupsi, Mantan Kadinkes Berwajah Cantik Dipenjara 4 Tahun )
Dari kejauhan cabai yang sudah mulai memerah, terong ungu terhambar di kejauhan ilalang, dan jagung tumbuh begitu tinggi di lahan seluas 2,5 hektar. Saat matahari tepat di atas kepala dan kumandang adzan mengalun dengan renyah, para santri berhenti dan segera mencuci tangan untuk segera ke masjid untuk berjamaah.
Para santri yang masih berusia milenial benar-benar menjadi faktor pendukung keberhasilanya dalam menerapkan teknologi. Rizki menyambut era Society 5.0 yang mengedepankan pengendalian teknologi dalam mendukung aktifitas sehari-hari, termasuk bertani.
Melalui jalan pertanian dan peternakan yang ditempuh bersama para santri , Rizki Hamdani diganjar sebagai salah satu penerima penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Award 2020 dalam bidang lingkungan.
(Baca juga: Asyik Mesum di Hotel dan Rumah Kos, 2 Pria dan 2 Wanita Tanpa Baju Diciduk Polisi )
Baginya, pertanian terpadu memang menjadi tulang punggung dirinya bersama para santri untuk menjawab hasil panen yang bermutu dan stabil. “Tidak ada yang terbuang, semua kami fungsikan, termasuk pakan ternak dari hasil olahan sendiri,” jelasnya.
Bahkan, katanya, kotoran bebek, sapi, maupun kambing tidak dibuang menjadi limbah. Ia menjadikan kotoran itu sebagai bagian dari media perkembangan cacing dan maggot. Kreatifitas itu membuahkan hasil ketika cacing dan maggot tumbuh besar dan bisa dijadikan pakan ikan. Penghematan pun terjadi serta bisa menambah pundi rejeki.
Tanaman yang dikembangkan para santri juga menghindari bahan kimia. Melalui pengembangan media cacing dan maggot diolah menjadi pupuk. Hasilnya bisa mempercepat pertumbuhan tanaman. "Tak ada yang terbuang, bisa jadi pupuk dan kembali dipakai untuk pertumbuhan tanaman," sambungnya.
(Baca juga: Malam Tahun Baru 2021, 9 Akses Jalan Tutup Total dan Alun-alun Kota Blitar Steril )