Libur Natal Kawasan Lembang Lengang, Kunjungan Wisatawan Hanya 15%
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Wisatawan yang berlibur ke objek wisata di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada hari libur Natal kali ini menurun drastis.
Padahal biasanya kawasan Lembang selalu macet dan dipadati wisatawan dari luar daerah saat momen libur panjang Natal dan Tahun Baru.
Pantauan SINDOnews sepanjang Jumat (25/12/2020), lalu lintas di kawasan pusat Kota Lembang tampak lengang.
Sejumlah rumah makan yang biasanya penuh diburu wisatawan untuk wisata kuliner tampak sepi. Terlebih hujan deras pun turun di wilayah Lembang sejak siang hingga sore hari.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, mengakui kondisi sepinya pengunjung di hari libur Natal tahun ini.
Banyak faktor yang menyebabkan sektor pariwisata menjadi kurang bergairah menjelang pergantian akhir tahun. Salah satunya karena efek dari pandemi COVID-19 yang hingga kini masih berlangsung.
"Hasil monitoring di libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021, kunjungan wisatawan hari ini sekitar 10-15 % dari kunjungan saat peak season biasa," terang Kepala Disparbud KBB Sri Dustirawati didampingi Kabid Pariwisata David Oot kepada SINDOnews, Jumat (25/12/2020).
Menurutnya, jumlah angka kunjungan tersebut hampir terjadi di setiap objek wisata. Untuk wisatawann ada yang berasal dari wilayah Jawa Barat dan ada juga dari luar daerah.
Sementara untuk pantauan protokol kesehatan, semua pengelola wisata sudah menerapkan standar yang ketat. "Kondisi pandemi ini banyak orang yang memilih stay at home, makanya tempat-tempat wisata cukup lengang," sambungnya.
GM Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) Lembang, Sapto Wahyudi menyebutkan, wisatawan yang datang untuk rekreasi dilibur Natal ke TWGC hanya sekitar 15%.
(Baca juga: Bikin Haru, Bocah 2 Tahun Bujuk Ayahnya yang Hendak Bunuh Diri: Bentar Lagi Teteh Ulang Tahun, Ayah Turun)
Penginapan keterisiannya hanya sekitar 25% dengan sistem reservasi online. Sepinya pengunjung terjadi karena salah satunya ada kebijakan rapid antigen yang harus dilakukan oleh wisatawan.
(Baca juga: Mulai Malam Ini, Kendaraan Diperbolehkan Melintas di Kawasan Malioboro)
"Yang datang rekreasi hanya 15% dilibur Natal ini, padahal tiket masuk hanya Rp20.000. Mungkin karena kebijakan rapid antigen jadi wisatawan banyak yang meng-cancel kunjungan. Padahal sebelumnya, yang reservasi sudah lumayan, tapi diakhir, jadinya banyak dicancel," tuturnya.
Padahal biasanya kawasan Lembang selalu macet dan dipadati wisatawan dari luar daerah saat momen libur panjang Natal dan Tahun Baru.
Pantauan SINDOnews sepanjang Jumat (25/12/2020), lalu lintas di kawasan pusat Kota Lembang tampak lengang.
Sejumlah rumah makan yang biasanya penuh diburu wisatawan untuk wisata kuliner tampak sepi. Terlebih hujan deras pun turun di wilayah Lembang sejak siang hingga sore hari.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, mengakui kondisi sepinya pengunjung di hari libur Natal tahun ini.
Banyak faktor yang menyebabkan sektor pariwisata menjadi kurang bergairah menjelang pergantian akhir tahun. Salah satunya karena efek dari pandemi COVID-19 yang hingga kini masih berlangsung.
"Hasil monitoring di libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021, kunjungan wisatawan hari ini sekitar 10-15 % dari kunjungan saat peak season biasa," terang Kepala Disparbud KBB Sri Dustirawati didampingi Kabid Pariwisata David Oot kepada SINDOnews, Jumat (25/12/2020).
Menurutnya, jumlah angka kunjungan tersebut hampir terjadi di setiap objek wisata. Untuk wisatawann ada yang berasal dari wilayah Jawa Barat dan ada juga dari luar daerah.
Sementara untuk pantauan protokol kesehatan, semua pengelola wisata sudah menerapkan standar yang ketat. "Kondisi pandemi ini banyak orang yang memilih stay at home, makanya tempat-tempat wisata cukup lengang," sambungnya.
GM Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) Lembang, Sapto Wahyudi menyebutkan, wisatawan yang datang untuk rekreasi dilibur Natal ke TWGC hanya sekitar 15%.
(Baca juga: Bikin Haru, Bocah 2 Tahun Bujuk Ayahnya yang Hendak Bunuh Diri: Bentar Lagi Teteh Ulang Tahun, Ayah Turun)
Penginapan keterisiannya hanya sekitar 25% dengan sistem reservasi online. Sepinya pengunjung terjadi karena salah satunya ada kebijakan rapid antigen yang harus dilakukan oleh wisatawan.
(Baca juga: Mulai Malam Ini, Kendaraan Diperbolehkan Melintas di Kawasan Malioboro)
"Yang datang rekreasi hanya 15% dilibur Natal ini, padahal tiket masuk hanya Rp20.000. Mungkin karena kebijakan rapid antigen jadi wisatawan banyak yang meng-cancel kunjungan. Padahal sebelumnya, yang reservasi sudah lumayan, tapi diakhir, jadinya banyak dicancel," tuturnya.
(boy)