Gunung Ibu Erupsi, Letusan Hebat Semburkan Abu 2.000 Meter di Atas Puncak
loading...
A
A
A
HALMAHERA BARAT - Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara mengalami erupsi dini hari tadi, Rabu 8 Mei 2024, pukul 01.58 WIT. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan tinggi letusan 2000 meter di atas puncak.
“Terjadi erupsi G. Ibu pada hari Rabu, 08 Mei 2024, pukul 01:58 WIT. Tinggi kolom letusan teramati ± 2000 m di atas puncak (± 3325 m di atas permukaan laut),” ungkap Petugas Pos Gunung Api, M. Richard Chaniago dalam keterangannya, Rabu (8/5/2024).
Richard mengatakan kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah timur dan tenggara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 127 detik.
Sementara itu, Richard meminta agar masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 2,0 km dan perluasan sektoral berjarak 3,5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
“Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas diluar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata),” kata Richard.
Richard pun mengimbau seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. “Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah,” imbaunya.
“Terjadi erupsi G. Ibu pada hari Rabu, 08 Mei 2024, pukul 01:58 WIT. Tinggi kolom letusan teramati ± 2000 m di atas puncak (± 3325 m di atas permukaan laut),” ungkap Petugas Pos Gunung Api, M. Richard Chaniago dalam keterangannya, Rabu (8/5/2024).
Richard mengatakan kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah timur dan tenggara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 127 detik.
Sementara itu, Richard meminta agar masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 2,0 km dan perluasan sektoral berjarak 3,5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
“Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas diluar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata),” kata Richard.
Richard pun mengimbau seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. “Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah,” imbaunya.
(hri)