Gubernur Sulsel Yakin Sandiaga Uno Mampu Menggerakkan Pariwisata Nasional

Jum'at, 25 Desember 2020 - 15:17 WIB
loading...
Gubernur Sulsel Yakin Sandiaga Uno Mampu Menggerakkan Pariwisata Nasional
Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik enam menteri dan lima wakil menteri baru hasil reshuffle Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020).

Keenam menteri tersebut antara lain, Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini , Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahudin Uno , Menteri Perdagangan (Mendag), M Luthfi, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.



Yang menarik adalah diangkatnya Risma sebagai Mensos dan Sandiaga Uno sebagai Menparekraf.

Ini karena sosok keduanya cukup fenomenal. Risma yang merupakan Wali Kota Surabaya dua periode dinilai berhasil memimpin dan membangun Kota Surabaya. Juga dinilai sebagai pejabat yang bersih.

Sedangkan Sandiaga Uno, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta adalah rival Presiden Jokowi saat pilpres 2019. Saat itu Sandiaga Uno adalah calon Wapres berpasangan dengan Prabowo sebagai calon presiden.

Mampukah keduanya memimpin kementrian, dan menyesuaikan diri dengan gaya kerja Presiden Jokowi?

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) , HM Nurdin Abdullah (NA) yang kenal dekat dengan kedua sosok tersebut yakin, Risma dan Sandiaga Uno mampu menunjukkan kinerja maksimal saat memimpin kedua kementerian tersebut.



Menurut Nurdin Abdullah , diangkatnya Sandiaga Uno sebagai Menparekraf, menurut Gubernur NA, membawa harapan baru bahwa, sektor pariwisata di Indonesia bakal makin maju.

Sandiaga Uno, katanya, adalah pengusaha yang selama ini dikenal sangatperhatian pada industri kreatif dan ekonomi kecil dan menengah."Sebagai pengusaha, beliau tidak hanya diakui di dalam negeri, tapi juga internasional. Saya yakin Sandi mampu menggerakkan pariwisata Indonesia," katanya.

Diketahui perusahaannya masih tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19 . Tentu hal ini bisa dilakukan juga dalam mengatasi pariwisata yang terpuruk.

"Contohnya wisata kesehatan dengan menjual acara-acara yang menarik melalui kegiatan lomba marathon tingkat internasional. Sehingga wisata kita bukan sekadar wisata biasa yang hanya menikmati wisata alam," katanya.

Gubernur NA mengingatkan, sewaktu masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno pernah mengadakan Festival Danau Sunter, di Jakarta Utara. Ketika itu Sandi dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melakukan kompetisi lomba renang.

"Hal ini menarik karena Sandi melakukan sendiri dalam mempromosikan pariwisata Kota Jakarta.Saya juga berharap Sandi bisa bekerja sama dengan pemerintah Sulawesi Selatan," sebutnya.



Terkait bergabungnya Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno , kata Gubernur NA , perlu diapresiasi. Karena sebelumnya pada pilpres berseteru dengan Jokowi-Maruf Amin.

"Bagi saya sudah saatnya bagi warganegara Indonesia melupakan pertentangan antara anak bangsa pada pilpres lalu. Sudah saatnya kita bersatu dalam membangun negara ini. Kita sama-sama menghadapi pandemi Covid-19. Saya berharap para pendukung Prabowo dan Jokowi melupakan pertentangan masa lalu," pungkasnya.

Sedangkan diangkatnya Tri Rismaharini (Risma) sebagai Mensos menurut Nurdin Abdullah merupakan langkah yang sangat tepat.



Mensos Risma , kata Gubernur NA, akan mampu mengatasi problem yang ada di Kementerian Sosial (Kemensos) , mengingat sosoknya sudah teruji dalam menangani manajemen wilayah termasuk bantuan sosial (bansos) di Surabaya, Jawa Timur.

"Karena beliau sudah berpengalaman di birokrasi selama 10 tahun di Kota Surabaya. Iramanya sama saja di kementerian. Bedanya kalau Surabaya tingkat lokal, Kemensos lebih luas lagi di tingkat nasional," ujar Gubernur NA .

Lebih dari itu, Gubernur NA juga berharap, Mensos Risma berani mekakukan bersih-bersih di lingkungan Kementerian Sosial.



Dia berharap, Mensos Risma tidak terjebak dengan birokrasi yang ada, terkait distribusi bantuan sosial yang banyak dikritik sejumlah pihak.

Ketidakberesan penyaluran bantuan ini terkuak ketika mantan Mensos Juliari Peter Batubara ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi bansos untuk masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

Risma , kata Gubernur NA , harus berani membersihkan citra Kemensos yang buruk kemarin.

Dia yakin, Mensos Risma mampu bersikap tegas dan melakukan terobosan-terobosan atau inovasi di Kemensos, seperti yang sudah dilakukannya di Surabaya.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7095 seconds (0.1#10.140)