Kowani Dorong Pemerintah Tetapkan Hari Jamu Indonesia

Selasa, 22 Desember 2020 - 14:52 WIB
loading...
Kowani Dorong Pemerintah...
Ketua Umum Dewan Pimpinan Kongres Wanita Indonesia Giwo Rubianto Wiyogo saat berbicara di acara Webinar Peringatan Hari Ibu ke-92 Tahun 2020, Selasa (22/12/2020). Foto/SINDOnews/Nuriwan Trihendrawan
A A A
BOGOR - Kongres Wanita Indonesia ( Kowani ) meminta kepada Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar menetapkan Hari Jamu Indonesia. Sebab jamu sudah jadi budaya masyarakat Indonesia. Terlebih pada masa pandemi COVID-19 saat ini, sangat tepat untuk mempopulerkan kembali jamu tradisional Indonesia.

“Mengonsumsi Jamu sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia. Untuk itu Kowani akan mengajukan permohonan kepada Bapak Presiden Republik Indonesia melalui Bapak Menteri Sekretaris Negara agar Pemerintah Indonesia menetapkan Hari Jamu Indonesia,” kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Kongres Wanita Indonesia Giwo Rubianto Wiyogo saat berbicara di acara Webinar Peringatan Hari Ibu ke-92 Tahun 2020, Selasa (22/12/2020). (Baca juga: KOWANI Desak DPR Segera Bahas RUU PPRT dalam Rapat Paripurna )

Menurut Giwo, tujuannya adalah untuk memberi peluang jamu bisa menjadi Warisan Budaya yang diakui oleh The United Nations Educational, Scientific and Culture Organization (UNESCO). (Baca juga: Sejarah Jamu dan Peraciknya Sejak Zaman Kerajaan )

Giwo mengatakan, Kowani menyimpulkan bahwa berbagai produk buatan Indonesia yang sedang menjadi primadona di masa pandemi COVID-19 adalah jamu. Sebagamana diketahui bahwa jamu telah turun temurun diwariskan oleh para leluhur lebih dari 3 generasi yang lalu.

“Hal ini dibuktikan dengan adanya Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor: HK.02.02/IV.2243/2020 Tanggal 19 Mei 2020 Tentang: Pemanfaatan obat tradisional berupa Jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT) dan Fitofarmaka,” jelas Giwo.

Jamu, kata Giwo, bermanfaat untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan secara mandiri (asuhan mandiri). Termasuk pada masa kedaruratan kesehatan masyarakat dan/atau Bencana Nasional Coronavirus Disease 2019 (COVIS-19).

Selain itu, kata Giwo, Kowani menyadari bahwa perempuan merupakan sumber daya potensial yang harus dipersiapkan. Sehingga dapat meneruskan amanat mengemban peran sebagai Ibu Bangsa. Juga mewarisi semangat perjuangan kepada generasi muda.

Dalam rangka Hari Ibu Ke-92 Tahun 2020 Kowani menyelenggarakan kegiatan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Gebyar Kebudayaan Kowani Fair Online.

Kegiatan tersebut dimulai sejak 23 November - 23 Desember 2020 dengan Beragam kegiatan. Di antaranya yakni, membantu membangkitkan ekonomi UMKM khususnya binaan Kowani dengan menyelenggarakan Kowani Fair Online kerjasama dengan TokoPedia yang diikuti oleh UMKM termasuk UMKM umum.

Selain itu, juga menggelar Gerakan Pakai Masker. Yaitu mengkampanyekan protokol kesehatan cuci tangan, jaga jarak dan pakai masker untuk mengurangi laju pernularan COVID-19 di Indonesia.

“Kowani juga menyelengarakan beberapa webinar dengan beberapa topik yang membangkitkan semangat kesatuan dan persatuan bangsa. Lalu menyelenggarakan berbagai Workshop yang membangkitkan semangat cinta dan bangga produk buatan Indonesia,” kata Giwo.

Menurut Giwo, Kowani juga menyelenggarakan kegiatan Diskusi Publik Penguatan Hak-Hak Perempuan penyandang disabilitas dan donasi alat bantu dengar. Kegiatan diskusi ini bertujuan untuk mendorong pemerintah/pemda, ormas dan elemen masyarakat lainnya untuk peduli kepada disabilitas. “Sekaligus juga mengajak multi sektor dalam penanganan disabilitas,” ujar dia.
(nth)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2427 seconds (0.1#10.140)