Hamil Enam Bulan, Tenaga Medis di Kobar Meninggal Dunia karena COVID-19
loading...
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Kabar duka datang dari Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng. Seorang tenaga medis bagian farmasi yang bertugas di Puskesmas Kumai meninggal dunia karena COVID-19.
Alhamarhumah bernama Retno Wijayanti (37), saat meninggal dunia dalam kondisi hamil enam bulan. Korban merupakan warga Jalan Pancasila RT 15, Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Pangkalan Bun.
Retno dinyatakan meninggal pada Senin (14/12/2020) sekitar pukul 19.00 WIB di ruang ICU RS Sultan Imanuddin Pangkalan Bun setelah dirawat selama satu hari sejak Minggu (13/12/2020).
(Baca juga: 5 Penggerak Demo Anarkis di Tambang Nikel PT VDNI Morosi Ditangkap )
“Istri saya dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 pada 4 Desember 2020. Dia hamil enam bulan. Dua hari setelah saya pada 2 Desember 2020 juga terkonfirmasi COVID-19. Saya dan istri isolasi di rumah karena ruang isolasi di RS penuh,” ujar suami almarhumah, Harun Nurrufiq saat dihubungi MNC Media, Selasa (15/12/2020) sore.
Ia melanjutkan, baru pada Minggu 13 Desember 2020 istri dibawa ke ICU RS Sultan Imanuddin lantaran penyakit bawaanya yakni asma ringan kambuh dan mulai kesulitan bernapas. Belum genap 24 jam dirawat di ICU pada Senin 14 Desember 2020 sekitar pukul 19.00 WIB dinyatakan meninggal. “Selasa dini hari tadi langsung dimakamkan dengan prokes COVID-19 di TPU Samari Baru," ujarnya.
(Baca juga: Massa Mengamuk di Rapat Pleno Pilkada Pesisir Barat, Komisioner KPU Dievakuasi Polisi )
Selain janin yang dikandungnya, Retno meninggalkan empat orang anak yang masih berumur 13 tahun, 10 tahun, enam tahun dan dua tahun.
Terpisah, Kepala Puskesmas Kumai, dr Abimanyu membenarkan atas meninggalnya anak buahnya itu. Menurut Abi, Retno merupakan tenaga medis yang memiliki riwayat penyakit asma ringan. “Ya benar, sebenarnya asma ringan. Tapi karena terkomfirmasi COVID-19 bisa memperparah asmanya,” ujar Abi di Puskesmas Kumai.
Untuk menghormati almarhumah, poliklinik Puskesmas Kumai ditutup sementara pada Selasa. Pelayanan sementara diarahkan ke UGD Purskemas Kumai. “Di Puskesmas Kumai sendiri sampai hari ini masih ada 7 tenaga medis yang terkonfirmasi COVID-19. Ada yang dirawat di RS da ada yang di rumah isolasi mandiri,” pungkasnya.
Lihat Juga: Kapusdokkes Polri Irjen Pol Asep Hendradiana Usulkan Penanganan Malapraktik Melalui Keadilan Restoratif
Alhamarhumah bernama Retno Wijayanti (37), saat meninggal dunia dalam kondisi hamil enam bulan. Korban merupakan warga Jalan Pancasila RT 15, Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Pangkalan Bun.
Retno dinyatakan meninggal pada Senin (14/12/2020) sekitar pukul 19.00 WIB di ruang ICU RS Sultan Imanuddin Pangkalan Bun setelah dirawat selama satu hari sejak Minggu (13/12/2020).
(Baca juga: 5 Penggerak Demo Anarkis di Tambang Nikel PT VDNI Morosi Ditangkap )
“Istri saya dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 pada 4 Desember 2020. Dia hamil enam bulan. Dua hari setelah saya pada 2 Desember 2020 juga terkonfirmasi COVID-19. Saya dan istri isolasi di rumah karena ruang isolasi di RS penuh,” ujar suami almarhumah, Harun Nurrufiq saat dihubungi MNC Media, Selasa (15/12/2020) sore.
Ia melanjutkan, baru pada Minggu 13 Desember 2020 istri dibawa ke ICU RS Sultan Imanuddin lantaran penyakit bawaanya yakni asma ringan kambuh dan mulai kesulitan bernapas. Belum genap 24 jam dirawat di ICU pada Senin 14 Desember 2020 sekitar pukul 19.00 WIB dinyatakan meninggal. “Selasa dini hari tadi langsung dimakamkan dengan prokes COVID-19 di TPU Samari Baru," ujarnya.
(Baca juga: Massa Mengamuk di Rapat Pleno Pilkada Pesisir Barat, Komisioner KPU Dievakuasi Polisi )
Selain janin yang dikandungnya, Retno meninggalkan empat orang anak yang masih berumur 13 tahun, 10 tahun, enam tahun dan dua tahun.
Terpisah, Kepala Puskesmas Kumai, dr Abimanyu membenarkan atas meninggalnya anak buahnya itu. Menurut Abi, Retno merupakan tenaga medis yang memiliki riwayat penyakit asma ringan. “Ya benar, sebenarnya asma ringan. Tapi karena terkomfirmasi COVID-19 bisa memperparah asmanya,” ujar Abi di Puskesmas Kumai.
Untuk menghormati almarhumah, poliklinik Puskesmas Kumai ditutup sementara pada Selasa. Pelayanan sementara diarahkan ke UGD Purskemas Kumai. “Di Puskesmas Kumai sendiri sampai hari ini masih ada 7 tenaga medis yang terkonfirmasi COVID-19. Ada yang dirawat di RS da ada yang di rumah isolasi mandiri,” pungkasnya.
Lihat Juga: Kapusdokkes Polri Irjen Pol Asep Hendradiana Usulkan Penanganan Malapraktik Melalui Keadilan Restoratif
(msd)