Dua Bayi Berstatus PDP di Kabupaten Sleman Meninggal Dunia
loading...
A
A
A
SLEMAN - Dua bayi berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kabupaten Sleman meninggal dunia dalam waktu berbeda. Bayi pertama berkelamin perempuan usia 10 hari mengembuskan napas terakhir dalam perawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (13/4/2020). Adapun bayi kedua berkelamin laki-laki usia satu tahun meninggal dunia di RS Sakina Idaman Sleman, Rabu (15/4/2020).
Dengan meninggalnya dua bayi ini, maka jumlah PDP meninggal dunia tapi belum diketahui hasilnya, positif atau negatif, menjadi enam orang.
Dari informasi yang dihimpun, bayi perempuan yang meninggal memiliki penyakit meningitis dan gejala pneumonia, tapi tidak ada kontak dari luar daerah. Untuk bayi laki-laki, diketahui kontak dengan orang tua kerja di Klaten dan gejala klinis mengarah ke corona. Kedua bayi telah dimakamkan sesuai protokol Covid-19. Bayi perempuan dimakamnkan di Condongcatur, Depok, sedangkan bayi laki-laki di Trimulyo, Sleman.
"Ya dua bayi itu statusnya PDP," kata Koordinator Bidang Kesehatan Gugus Tugas Penangganan Covid-19 Sleman, Joko Hastaryo, Kamis (16/4/2020).
Hingga Rabu (15/4/2020) kemarin, jumlah orang dalam pengawasan (ODP) dan PDP di Kabupaten Sleman meningkat dibandingkan hari sebelumnya. ODP tercatat sebanyak 1.200 orang dari sebelumnya 1.036 orang atau bertambah 64 orang. Sedangkan PDP tercatat 224 orang dari sebelumnya 203 orang atau bertambah 21 orang. Kamis (16/4/2020) hari ini belum ada update laporan Covid-19 Sleman.
Joko menegaskan, melihat perkembangan kasus Covid-19 ini, dia meminta masyarakat mematuhi physical distancing dan tetap berada di rumah. Boleh keluar rumah asalkan ada keperluan penting dan harus memakai masker, menjaga jarak, serta selalu menjaga kebersihan. Di antaranya mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun setelah melakukan kegiatan.
Dengan meninggalnya dua bayi ini, maka jumlah PDP meninggal dunia tapi belum diketahui hasilnya, positif atau negatif, menjadi enam orang.
Dari informasi yang dihimpun, bayi perempuan yang meninggal memiliki penyakit meningitis dan gejala pneumonia, tapi tidak ada kontak dari luar daerah. Untuk bayi laki-laki, diketahui kontak dengan orang tua kerja di Klaten dan gejala klinis mengarah ke corona. Kedua bayi telah dimakamkan sesuai protokol Covid-19. Bayi perempuan dimakamnkan di Condongcatur, Depok, sedangkan bayi laki-laki di Trimulyo, Sleman.
"Ya dua bayi itu statusnya PDP," kata Koordinator Bidang Kesehatan Gugus Tugas Penangganan Covid-19 Sleman, Joko Hastaryo, Kamis (16/4/2020).
Hingga Rabu (15/4/2020) kemarin, jumlah orang dalam pengawasan (ODP) dan PDP di Kabupaten Sleman meningkat dibandingkan hari sebelumnya. ODP tercatat sebanyak 1.200 orang dari sebelumnya 1.036 orang atau bertambah 64 orang. Sedangkan PDP tercatat 224 orang dari sebelumnya 203 orang atau bertambah 21 orang. Kamis (16/4/2020) hari ini belum ada update laporan Covid-19 Sleman.
Joko menegaskan, melihat perkembangan kasus Covid-19 ini, dia meminta masyarakat mematuhi physical distancing dan tetap berada di rumah. Boleh keluar rumah asalkan ada keperluan penting dan harus memakai masker, menjaga jarak, serta selalu menjaga kebersihan. Di antaranya mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun setelah melakukan kegiatan.
(abd)