Buron 2,5 Bulan, Perampokan Taksi Online Menyerah Usai Ditembak

Minggu, 13 Desember 2020 - 22:16 WIB
loading...
Buron 2,5 Bulan, Perampokan Taksi Online Menyerah Usai Ditembak
Meggy Barriansyah alias Rian (25) warga Tanjung Aman, Natar, Lampung Selatan, Lampung ditangkap polisi karena merampok taksi online pada Jumat (18/9/2020) lalu. Foto/SINDOnews/Dede Febriansyah
A A A
PALEMBANG - Meggy Barriansyah alias Rian (25), warga Tanjung Aman, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung ditangkap polisi karena merampok taksi online pada Jumat (18/9/2020) lalu. Penangkapan dilakukan anggota Unit II Subdit III Jatanras Polda Sumatera Selatan (Sumsel) pimpinan Kanit Kompol Bahtiar, Minggu (13/12/2020).

(Baca juga: Sembunyi di Lampung Timur, Panglima Jamaah Islamiah Zulkarnaen Jualan Sajam)

Pelaku ditangkap saat sedang berbelanja di minimarket yang berada di kawasan Pangkalan Balai Kabupaten Banyuasin. Namun, saat akan ditangkap pelaku hendak kabur dan melawan petugas sehingga diberi tindakan tegas dan terukur (ditembak).

(Baca juga: Miris, 8 WNI Disekap Majikan di Malaysia Selama Hampir 2 Tahun)

"Aku mau antar barang, lalu berhenti di minimarket buat beli rokok. Tahu-tahu langsung digerebek Polisi," kata Rian di hadapan penyidik.

Sebelum kejadian perampokan terhadap sopir taksol Rian Adiguna (32), dirinya bersama Mamat (DPO) sedang nongkrong bersama temannya Fani. Kemudian, Rian meminjam ponsel Fani untuk bermain Facebook. Tiba-tiba hp tersebut diambil Mamat dan dia memesan taksi online dengan tujuan KM 12.

"Yang punya ide Mamat, dan saat itu aku sudah menyiapkan besi sedangkan Mamat membawa pisau," tuturnya saat ditemui di RS Bhayangkara.

Menurutnya , saat taksi online sudah datang dan berjalan, tiba-tiba dirinya mengaku ketinggalan dompet. Saat di tempat kejadian perkara (TKP) kedua pelaku langsung mengeksekusi korban.

"Aku duduk di depan dekat sopir, jadi waktu Mamat tusuk korban aku pukul korban pakai besi yang sudah aku bawa. Waktu korban melompat dengan luka parah, mobil kami bawa lari," tuturnya.

Saat diperjalanan, lanjut Rian, ternyata Mamat ketakutan sehingga mobil Agya BG 1216 BC ditinggal ditengah hutan kawasan Banyuasin setelah dicat oleh teman Mamat.

"Aku tidak tahu kalau yang ngecat itu teman Mamat. Mamat itu ketakutan jadi mobil kami tinggal di tengah hutan dan kami lari ke Pulau Rimau, lalu ke Bakahuni dan berpisah di Bakahuni aku dikasih Mamat Rp200 ribu," ungkapnya.

Setelah mendapat uang Rp200 ribu dia lari ke Jakarta. "Di Jakarta aku kerja jadi sopir angkot. Terus aku ditangkap ini karena mengantar barang ke Banyuasin karena sekarang aku kerja jadi sopir bahan material bangunan," jelasnya.

Sementara itu Kasubdit III Jatanras Polda Sumatera Selatan (Sumsel), Kompol Suryadi membenarkan telah menangkap satu pelaku perampokan sopir taksi online. "Saat ini pelaku Rian masih dalam pemeriksaan dan masih di dalami apakah ada kejahatan lain yang dia lakukan," ujarnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1032 seconds (0.1#10.140)