Sembunyi di Lampung Timur, Panglima Jamaah Islamiah Zulkarnaen Jualan Sajam

Minggu, 13 Desember 2020 - 20:12 WIB
loading...
Sembunyi di Lampung Timur, Panglima Jamaah Islamiah Zulkarnaen Jualan Sajam
Zulkarnaen yang ditangkap Densus 88 Antiteror pada Kamis (10/12/2020) lalu, merupakan warga pendatang di Lampung Timur yang sehari-hari berjualan senjata tajam. Foto/Ist
A A A
LAMPUNG TIMUR - Zulkarnaen alias Aris Sumarsono alias Zaenal Arifin alias Abdulrahman yang ditangkap Densus 88 Antiteror pada Kamis (10/12/2020) lalu, merupakan warga pendatang di Lampung Timur , Lampung.

Camat Purbolinggo, Lampung Timur, Akih Sunaryo, menyebutkan jika Zulkarnaen baru setahun mengontrak di salah satu rumah di Desa Totoharjo. Karenanya, Akih pun tidak mengetahui persis tentang sosok pria 57 tahun tersebut. Namun, ia mendengar kabar bahwa Zulkarnaen sudah menjadi buronan selama 18 tahun atau sejak peristiwa bom Bali I pada tahun 2001 silam.

(Baca juga: Buron 18 Tahun, Densus 88 Tangkap DPO Bom Bali 1)

Kepala Desa Totoharjo, Nurjanah mengatakan jika Zulkarnaen bukan merupakan warga setempat. Dia mengaku tidak mengetahui alamat domisili Zulkarnaen sebelumnya. Karena pihaknya belum pernah ke menerima surat tembusan pindah alamat.

(Baca juga: Ini Daftar Nama Pelaku Bom Bali 1 Yang Sudah Ditangkap dan Masih Buron)

"Memang sebelum saya menjabat kepala desa, yang bersangkutan sudah mengontrak di desa ini. Jadi maaf saya tidak bisa ngasih tahu, dan memberi informasi," ucapnya Minggu (13/12/2020)

Nurjanah mengungkapkan kegiatan sehari-hari Zulkarnaen diketahui sebagai pedagang senjata tajam (sajam) rumah tangga. "Akhir-akhir ini berdagang senjata tajam rumah tangga, seperti golok dan pisau, serta bekerja serabutan. Yang jelas KTP yang bersangkutan bukan warga kami," ujarnya.

Informasi yang berhasil dihimpun, Zulkarnaen lahir pada 1963 di Desa Gebang, RT 12, RW 6, Masaran, Sragen. Dia dikabarkan mempunyai lima orang anak dari hasil pernikahannya dengan Rahayuningtyas.

Dia mengenal istrinya saat menjadi santri di Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Sukoharjo. Sang buronan itu menjadi santri sejak lulus dari SDN Gebang II hingga tamat madrasah aliyah (MA). Setamat dari Al-Mukmin, dia melanjutkan belajar di Jurusan Biologi UGM, Yogyakarta, namun tidak tamat.

Sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap panglima Askari alias tentara Jamaah Islamiyah (JI) Zulkarnaen. Zulkarnaen merupakan DPO yang terlibat dalam kasus Bom Bali 1 Tahun 2001 silam.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1222 seconds (0.1#10.140)