Masalah Perkebunan, Warga Sesalkan Ketidakberpihakan Bupati Martin Rantan
loading...
A
A
A
KETAPANG - Hampir sebagian besar masyarakat Kabupaten Ketapang , Kalimantan Barat menyandarkan hidupnya pada bidang Pertanian dan Perkebunan. Sehingga ketika persoalan demi persoalan dihadapkan pada masyarakat, tentu masyarakat amat berharap keberpihakan pemimpinnya.
Namun fakta mengatakan sebaliknya, seperti apa yang dituturkan oleh Josua, salah satu petani di Desa Periangan, Kecamatan, Jelai Hulu. Ia mengatakan bahwa seorang pemimpin, dalam hal ini Bupati, harus lah bisa mengayomi masyarakat, bukan justru berpihak pada investor /perusahaan.
"Ini ketika kami ada masalah, contohnya sertifikasi HGU, sudah sekian tahun lamanya tidak juga ada tindak lanjut dari Pak Martin. Malah beliau membela perusahaan, sakit hati kami," ujar Josua.
"Seharusnya Pak Martin yang sudah kami pilih dahulu itu membela kami para petani ini. Bukan malah membela perusahaan," lanjutnya.
Joni, petani lainnya juga merasakan hal serupa dengan apa yang dialami oleh Josua. Bahkan, Joni dengan tegas, tidak akan memilih orang yang tidak mau membela rakyat nya ketika kesusahan tersebut. (Baca: Polsek Langowan Amankan 8 Pelaku Penganiayaan di Paslaten).
"Kami tidak akan memilih seorang pemimpin yang jelas-jelas tidak ada keberpihakannya untuk kami. Lebih baik memilih orang lain yang bukan dari suku kami, tapi memiliki komitmen untuk membangun Kabupaten Ketapang," tegas Joni.
Keduanya, baik Josua maupun Joni berharap, akan muncul pemimpin baru pada 9 Desember nanti yang bisa membawa Kabupaten Ketapang menjadi lebih baik. Sehingga persoalan demi persoalan masyarakat Kabupaten Ketapang bisa terselesaikan dengan baik.
Namun fakta mengatakan sebaliknya, seperti apa yang dituturkan oleh Josua, salah satu petani di Desa Periangan, Kecamatan, Jelai Hulu. Ia mengatakan bahwa seorang pemimpin, dalam hal ini Bupati, harus lah bisa mengayomi masyarakat, bukan justru berpihak pada investor /perusahaan.
"Ini ketika kami ada masalah, contohnya sertifikasi HGU, sudah sekian tahun lamanya tidak juga ada tindak lanjut dari Pak Martin. Malah beliau membela perusahaan, sakit hati kami," ujar Josua.
"Seharusnya Pak Martin yang sudah kami pilih dahulu itu membela kami para petani ini. Bukan malah membela perusahaan," lanjutnya.
Joni, petani lainnya juga merasakan hal serupa dengan apa yang dialami oleh Josua. Bahkan, Joni dengan tegas, tidak akan memilih orang yang tidak mau membela rakyat nya ketika kesusahan tersebut. (Baca: Polsek Langowan Amankan 8 Pelaku Penganiayaan di Paslaten).
"Kami tidak akan memilih seorang pemimpin yang jelas-jelas tidak ada keberpihakannya untuk kami. Lebih baik memilih orang lain yang bukan dari suku kami, tapi memiliki komitmen untuk membangun Kabupaten Ketapang," tegas Joni.
Keduanya, baik Josua maupun Joni berharap, akan muncul pemimpin baru pada 9 Desember nanti yang bisa membawa Kabupaten Ketapang menjadi lebih baik. Sehingga persoalan demi persoalan masyarakat Kabupaten Ketapang bisa terselesaikan dengan baik.
(nag)