Banyuwangi Kini Punya Pusat Penelitian dan Pengembangan Kakao Berkelanjutan
loading...

Banyuwangi kini memiliki pusat penelitian, pelatihan, dan pengembangan teknologi budidaya kakao untuk meningkatkan produksi berkelanjutan di Kebun Kendenglembu. Foto/Ist
A
A
A
BANYUWANGI - Data Badan Pusat Statistik (BPS) dan International Cocoa Organization (ICCO) menunjukkan bahwa produksi biji kakao Indonesia terus mengalami penurunan sejak tahun 2010.
Penurunan produksi kakao nasional ini disebabkan beberapa faktor, seperti produktivitas yang rendah karena penggunaan bibit yang tidak berkualitas, serangan hama, perubahan iklim global, hingga alih fungsi lahan.
Menanggapi tantangan tersebut, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) meluncurkan Center of Excellence Kakao Indonesia di Kebun Kendenglembu, Banyuwangi, Jawa Timur.
Center of Excellence Kakao Indonesia di Kebun Kendenglembu, Banyuwangi, ini akan berfungsi sebagai pusat penelitian, pelatihan, dan pengembangan teknologi budidaya yang produktif dan berkelanjutan.
Program-program utama yang akan dijalankan meliputi pengembangan varietas unggul. Kemudian, peningkatan kapasitas petani, penguatan kemitraan industri dan riset dan inovasi teknologi.
Saat ini, luas total Kebun Kendenglembu, Banyuwangi adalah 220,3 hektare (ha). Kebun Kendenglembu mengusung konsep budidaya regenerative agriculture, baik untuk kakao edel maupun kakao bulk.
Kebun Kendenglembu telah lama dikenal sebagai kebun penghasil kakao edel terbaik di Indonesia, sehingga center of excellence diseminatif ini tetap mengusung kakao edel dalam strategi pengembangannya.
Ketua PMO Kopi dan Kakao Nusantara Dwi Sutoro menyatakan bahwa peluncuran Center of Excellence ini merupakan wujud komitmen semua stakeholders dalam memperkuat peran BUMN sebagai agen pembangunan sektor perkebunan nasional.
Penurunan produksi kakao nasional ini disebabkan beberapa faktor, seperti produktivitas yang rendah karena penggunaan bibit yang tidak berkualitas, serangan hama, perubahan iklim global, hingga alih fungsi lahan.
Menanggapi tantangan tersebut, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) meluncurkan Center of Excellence Kakao Indonesia di Kebun Kendenglembu, Banyuwangi, Jawa Timur.
Center of Excellence Kakao Indonesia di Kebun Kendenglembu, Banyuwangi, ini akan berfungsi sebagai pusat penelitian, pelatihan, dan pengembangan teknologi budidaya yang produktif dan berkelanjutan.
Program-program utama yang akan dijalankan meliputi pengembangan varietas unggul. Kemudian, peningkatan kapasitas petani, penguatan kemitraan industri dan riset dan inovasi teknologi.
Saat ini, luas total Kebun Kendenglembu, Banyuwangi adalah 220,3 hektare (ha). Kebun Kendenglembu mengusung konsep budidaya regenerative agriculture, baik untuk kakao edel maupun kakao bulk.
Kebun Kendenglembu telah lama dikenal sebagai kebun penghasil kakao edel terbaik di Indonesia, sehingga center of excellence diseminatif ini tetap mengusung kakao edel dalam strategi pengembangannya.
Ketua PMO Kopi dan Kakao Nusantara Dwi Sutoro menyatakan bahwa peluncuran Center of Excellence ini merupakan wujud komitmen semua stakeholders dalam memperkuat peran BUMN sebagai agen pembangunan sektor perkebunan nasional.
Lihat Juga :