3 Penambang Ditemukan Tewas di Lubang Tambang Emas, 7 Lainnya Masih Hilang
loading...
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Setelah berhasil mengevakuasi 2 penambang emas , tim gabungan kembali bisa mengevakuasi 1 penambang lainnya yang terkubur longsor di Sungai Seribu, RT 6, Kelurahan Pangkut, Arut Utara, Kotawaringin Barat . (Baca juga: 2 Penambang Emas Ditemukan Tewas, Dievakuasi dari Kedalaman 65 Meter)
Kepala Puskesmas Arut Utara, dr Teno mengatakan, ketiga korban yang ditemukan dalam kondisi basah kuyup dan sudah mulai bengkak. "Semuanya sudah dikirim menggunakan ambulas menuju RSUD Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun untuk dilakukan visum guna mengetahui pengeyab tewasnya ketiga korban," ujar Teno seusai mengevakuasi korban ketiga di area lokasi tambang emas rakyat, Jumat (20/11/2020). (Baca juga: Terkubur Longsor, 10 Pekerja Tambang Emas Berasal dari Jawa Barat)
Teno menjelaskan, korban ketiga belum diketahui identitasnya sebab masih dilakukan pencocokan data dengan para saksi. "Belum diketahui nama dan alamatnya. Masih menunggu identifikasi," ujarnya.
Sebelumnya, 2 penambang berhasil dievakuasi dalam kondisi tewas. Kedua korban berhasil dievakuasi di dalam lubang tambang oleh tim gabungan Basarnas, BPBD, TNI Polri dan rekan sesama penambang emas pada Jumat (20/11/2020) sekitar pukul 11.30 WIB.
Anggota Pos SAR Pangkalan Bun, Indra Saputra mengatakan, dua korban penambang yang berhasil dievakuasi yakni Yuda (24) asal Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar dan Rana Solihat (20) asal Cikeusal, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar. "Saat ini kedua jenazah sudah dibawa menuju RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun menggunakan mobil ambulans," ujarnya.
Data yang berhasil dihimpun MNC Media, peristiwa ini bukan longsor di dalam lubang tambang emas yahg sudah mencapai kedalaman sekitar 65 meter. Namun diduga kuat disebabkan lubang yang digali menembus ke lubang tambang lama yang banyak airnya.
Sehingga pada saat 10 penambang beraktivitas di dalam lubang yang baru digali, tiba-tiba lubang tambang yang lama jebol membawa air bah dan menghantam semua penambang.
Kepala Puskesmas Arut Utara, dr Teno mengatakan, ketiga korban yang ditemukan dalam kondisi basah kuyup dan sudah mulai bengkak. "Semuanya sudah dikirim menggunakan ambulas menuju RSUD Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun untuk dilakukan visum guna mengetahui pengeyab tewasnya ketiga korban," ujar Teno seusai mengevakuasi korban ketiga di area lokasi tambang emas rakyat, Jumat (20/11/2020). (Baca juga: Terkubur Longsor, 10 Pekerja Tambang Emas Berasal dari Jawa Barat)
Teno menjelaskan, korban ketiga belum diketahui identitasnya sebab masih dilakukan pencocokan data dengan para saksi. "Belum diketahui nama dan alamatnya. Masih menunggu identifikasi," ujarnya.
Sebelumnya, 2 penambang berhasil dievakuasi dalam kondisi tewas. Kedua korban berhasil dievakuasi di dalam lubang tambang oleh tim gabungan Basarnas, BPBD, TNI Polri dan rekan sesama penambang emas pada Jumat (20/11/2020) sekitar pukul 11.30 WIB.
Anggota Pos SAR Pangkalan Bun, Indra Saputra mengatakan, dua korban penambang yang berhasil dievakuasi yakni Yuda (24) asal Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar dan Rana Solihat (20) asal Cikeusal, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar. "Saat ini kedua jenazah sudah dibawa menuju RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun menggunakan mobil ambulans," ujarnya.
Data yang berhasil dihimpun MNC Media, peristiwa ini bukan longsor di dalam lubang tambang emas yahg sudah mencapai kedalaman sekitar 65 meter. Namun diduga kuat disebabkan lubang yang digali menembus ke lubang tambang lama yang banyak airnya.
Sehingga pada saat 10 penambang beraktivitas di dalam lubang yang baru digali, tiba-tiba lubang tambang yang lama jebol membawa air bah dan menghantam semua penambang.
(shf)