Sejumlah Relawan Kotak Kosong di Raja Ampat Dianiaya Sekelompok Warga
loading...
A
A
A
WAISAI - Sejumlah relawan kotak kosong dianiaya oleh sejumlah orang di dua tempat berbeda di Raja Ampat , Papua Barat pada Sabtu (24/10/2020) dan Minggu (25/10/2020).
Untuk tiga relawan yakni Amir Mudumi dan Bertus Manufandu, serta Sekertaris Tim Sosialisasi kotak kosong Noby Numberi dianiaya di Kampung Atkari Distrik Misool, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Ketiganya mengalami luka lebam pada bagian wajah dan kepala.
Ketua relawan kotak kosong Raja Ampat, Charles Imbir yang dikonfirmasi terkait peristiwa ini menjelaskan Tim Sosialisasi kotak kosong Pilkada Kabupaten Raja Ampat Tahun 2020, yang pada hari sabtu 24 Oktober 2020 tiba di Kampung Atkari Distrik Misool Utara untuk mensosialisasikan kotak kosong kepada warga kampung Atkari.
Tim kemudian mendapat serangan dari sejumlah orang yang menolak sosialisasi kolom kosong di Kampung Atkari dan juga Kampung Wejim Distrik Kepulauan Sembilan, menggunakan parang, besi dan juga kayu.
"Kronologis kejadian, dimana sekitar pukul 23.15 WIT, setelah mengakhiri sosialisasi kotak kosong di kampung Atkari, Tim Sosialisasi Relawan kotak kosong yang di dampingi Pengurus Aliansi Raja Ampat Bersatu (ARAB), mendapat serangan dari sekelompok orang yang diduga dari tim kandidat FOR 4,"jelas Charles Imbir, kepada, Minggu (25/10/2020) siang.
" Kelompok yang menyerang Tim Sosialisasi Kolom Kosong menurut keterangan saksi yang ada di tempat kejadian perkara itu antara lain berinisial MD, SM, RB, LS, LE, HW, RU, FM, dan AJ." tambahnya.
Akibat serangan tersebut, menurut Imbir, dua orang Relawan Tim Sosialisasi Kotak Kosong masing- masing, Amir Mudumi dan Bertus Manufandu, serta Sekertaris Tim Sosialisasi Kolom Kosong (Noby Numberi) mengalami luka lebam.
"Selain itu menurut Charles, warga Kampung Atkari yang juga anggota PPS di Kampung Atkari atas nama Muktar Lampelo yang rumahnya berada di depan tempat kejadian juga di serang dengan menggunakan parang, dimana yang bersangkutan nyaris ditikam dengan menggunakan parang yang merobek seng penutup jendela rumanhya," katanya.
Setelah melakukan serangan tersebut, menurut Charles, para pelaku melarikan diri menggunakan 2 (Dua) buah, Speed Boat. "Menurut penduduk setempat, pelaku penyerangan bukan merupakan penduduk kampung Atkari, melainkan penduduk dari luar kampung Atkari Distrik Misool Utara," kata Charles Imbir. (Baca: Maling Motor Berbadan Kurus Ini Menangis Dihajar Warga Probolinggo).
Hal ini juga dibenarkan oleh Kepala Kampung Atkari Abraham Falle yang mesesalkan kejadian ini. Sebelumnya juga terjadi penyerangan kepada tiga anggota tim sosialisasi kotak kosong di Kampung Wejim Distrik Kepulauan Sembilan.
"Anggota tim sosialisasi kotak kosong yang diserang atas nama Abraham Umpain, Salimudin Salim dan Muhamad Umar Saifudin, ketika acara sosialisasi sedang berlangsung," katanya.
Kapolsek Misool Iptu Max Pigai yang dikonfirmasi terkait insiden tersebut, membenarkan bahwa telah terjadi dugaan penganiayaan.
Namun atas peristiwa tersebut, menurut Pigai, Pihak Polsek Misool telah mengarahkan para korban untuk melaporkan hal tersebut ke Polres Raja Ampat. (Baca: Oknum Polisi dan 2 Warga Jambi Digerebek saat Pesta Sabu).
"Ya memang benar yah ada informasi tersebut, kejadian tadi malam ya, tapi karena keterbatasan personel di Polsek Misool, kami telah mengarahkan korban penganiyaan untuk melaporkan nya ke Polres Raja Ampat," ujar Max Oigai.
Untuk tiga relawan yakni Amir Mudumi dan Bertus Manufandu, serta Sekertaris Tim Sosialisasi kotak kosong Noby Numberi dianiaya di Kampung Atkari Distrik Misool, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Ketiganya mengalami luka lebam pada bagian wajah dan kepala.
Ketua relawan kotak kosong Raja Ampat, Charles Imbir yang dikonfirmasi terkait peristiwa ini menjelaskan Tim Sosialisasi kotak kosong Pilkada Kabupaten Raja Ampat Tahun 2020, yang pada hari sabtu 24 Oktober 2020 tiba di Kampung Atkari Distrik Misool Utara untuk mensosialisasikan kotak kosong kepada warga kampung Atkari.
Tim kemudian mendapat serangan dari sejumlah orang yang menolak sosialisasi kolom kosong di Kampung Atkari dan juga Kampung Wejim Distrik Kepulauan Sembilan, menggunakan parang, besi dan juga kayu.
"Kronologis kejadian, dimana sekitar pukul 23.15 WIT, setelah mengakhiri sosialisasi kotak kosong di kampung Atkari, Tim Sosialisasi Relawan kotak kosong yang di dampingi Pengurus Aliansi Raja Ampat Bersatu (ARAB), mendapat serangan dari sekelompok orang yang diduga dari tim kandidat FOR 4,"jelas Charles Imbir, kepada, Minggu (25/10/2020) siang.
" Kelompok yang menyerang Tim Sosialisasi Kolom Kosong menurut keterangan saksi yang ada di tempat kejadian perkara itu antara lain berinisial MD, SM, RB, LS, LE, HW, RU, FM, dan AJ." tambahnya.
Akibat serangan tersebut, menurut Imbir, dua orang Relawan Tim Sosialisasi Kotak Kosong masing- masing, Amir Mudumi dan Bertus Manufandu, serta Sekertaris Tim Sosialisasi Kolom Kosong (Noby Numberi) mengalami luka lebam.
"Selain itu menurut Charles, warga Kampung Atkari yang juga anggota PPS di Kampung Atkari atas nama Muktar Lampelo yang rumahnya berada di depan tempat kejadian juga di serang dengan menggunakan parang, dimana yang bersangkutan nyaris ditikam dengan menggunakan parang yang merobek seng penutup jendela rumanhya," katanya.
Setelah melakukan serangan tersebut, menurut Charles, para pelaku melarikan diri menggunakan 2 (Dua) buah, Speed Boat. "Menurut penduduk setempat, pelaku penyerangan bukan merupakan penduduk kampung Atkari, melainkan penduduk dari luar kampung Atkari Distrik Misool Utara," kata Charles Imbir. (Baca: Maling Motor Berbadan Kurus Ini Menangis Dihajar Warga Probolinggo).
Hal ini juga dibenarkan oleh Kepala Kampung Atkari Abraham Falle yang mesesalkan kejadian ini. Sebelumnya juga terjadi penyerangan kepada tiga anggota tim sosialisasi kotak kosong di Kampung Wejim Distrik Kepulauan Sembilan.
"Anggota tim sosialisasi kotak kosong yang diserang atas nama Abraham Umpain, Salimudin Salim dan Muhamad Umar Saifudin, ketika acara sosialisasi sedang berlangsung," katanya.
Kapolsek Misool Iptu Max Pigai yang dikonfirmasi terkait insiden tersebut, membenarkan bahwa telah terjadi dugaan penganiayaan.
Namun atas peristiwa tersebut, menurut Pigai, Pihak Polsek Misool telah mengarahkan para korban untuk melaporkan hal tersebut ke Polres Raja Ampat. (Baca: Oknum Polisi dan 2 Warga Jambi Digerebek saat Pesta Sabu).
"Ya memang benar yah ada informasi tersebut, kejadian tadi malam ya, tapi karena keterbatasan personel di Polsek Misool, kami telah mengarahkan korban penganiyaan untuk melaporkan nya ke Polres Raja Ampat," ujar Max Oigai.
(nag)