Karpet Serat Pohon Pisang Produksi Palembang Kini Mendunia
loading...
A
A
A
Meskipun tanpa motif, proses produksi karpet ukuran besar ini bisa memakan waktu 1-3 bulan, karena memiliki tingkat kesulitan tersendiri dalam proses merajutnya secara vertikal. (Baca juga: Selama Pandemi COVID-19, Limbah Medis di Cimahi Alami Kenaikan )
Produk karpet serat pohon pisang Abaca ini, diklaim Djunaidi baru satu-satunya di Indonesia. " Karpet ini murni handmade, dan dibuat hanya berdasarkan permintaan yang rata-rata berasal dari Amerika, Inggris, Belgia, Turki, dan Malaysia," ungkapnya.
Harga karpet serat pohon pisang bervariasi, tergantung dari bentuk dan ukuran. Ada yang dihitung Rp3 juta/meter, dan harga termahal adalah karpet ukuran terbesar yakni hampir mencapai Rp250 juta.
(Baca juga: Selalu Ganggu Keamanan, Bukti KKSB Tak Dukung Kesejahteraan Papua )
Saat kondisi normal, omzet usaha ini mencapai Rp1 miliar/bulan. Namun akibat pandemi COVID-19 omzet usaha ini turun hingga 40%. Namun Djunaidi yakin, apabila kondisinya sudah normal, akan banyak pemesanan lagi seperti sedia kala.
Produk karpet serat pohon pisang Abaca ini, diklaim Djunaidi baru satu-satunya di Indonesia. " Karpet ini murni handmade, dan dibuat hanya berdasarkan permintaan yang rata-rata berasal dari Amerika, Inggris, Belgia, Turki, dan Malaysia," ungkapnya.
Harga karpet serat pohon pisang bervariasi, tergantung dari bentuk dan ukuran. Ada yang dihitung Rp3 juta/meter, dan harga termahal adalah karpet ukuran terbesar yakni hampir mencapai Rp250 juta.
(Baca juga: Selalu Ganggu Keamanan, Bukti KKSB Tak Dukung Kesejahteraan Papua )
Saat kondisi normal, omzet usaha ini mencapai Rp1 miliar/bulan. Namun akibat pandemi COVID-19 omzet usaha ini turun hingga 40%. Namun Djunaidi yakin, apabila kondisinya sudah normal, akan banyak pemesanan lagi seperti sedia kala.
(eyt)