Kreativitas Ibu-ibu di Makassar Menarik Perhatian Wamen UMKM

Selasa, 21 Januari 2025 - 13:53 WIB
loading...
Kreativitas Ibu-ibu...
Kreativitas ibu-ibu di Kota Makassar dalam menyulap limbah daur ulang menjadi produk kreatif bernilai ekonomi tinggi menarik perhatian Wamen UMKM Helvi Yuni Moraza. Foto/Istimewa
A A A
MAKASSAR - Kreativitas ibu-ibu di Kota Makassar dalam menyulap limbah daur ulang menjadi produk kreatif bernilai ekonomi tinggi menarik perhatian Wakil Menteri ( Wamen ) Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Yuni Moraza. Dia meninjau secara langsung klasterisasi usaha daur ulang limbah plastik PNM Mekaar di Makassar beberapa waktu lalu dan mengapresiasi gebrakan tersebut.

“Sangat bagus masih ada ibu-ibu yang peduli akan lingkungan sekaligus menghasilkan produk usaha untuk membantu ekonomi keluarganya,” jelas Helvi, Selasa (21/1/2025).

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui pembinaan nasabah PNM Mekaar membentuk klasterisasi usaha daur ulang di Kota Makassar dalam rangka terus berkomitmen mendukung kewirausahaan dan pengembangan industri kreatif. Dipimpin oleh Ketua Kelompok Nasabah bernama Salbiawati Salim, sebanyak 23 ibu-ibu turut tergabung dan aktif menyulap limbah daur ulang menjadi produk kreatif bernilai ekonomi tinggi.



Di setiap waktu Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM), anggota kelompok Ibu Salbia saling berbagi insight tentang kendala usaha dan anggota lainnya akan memberikan masukan. Hal ini membuat keakraban kelompoknya patut diacungi jempol.

Berawal dari Bank Sampah yang dipimpin Salbia, ibu-ibu tetangga sekitarnya “menabung sampah” seperti botol bekas yang kemudian diolah menjadi produk yang dapat bersaing di industri kreatif. Hingga akhirnya mereka tertarik untuk bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar dan mengubah limbah menjadi berkah.

Kendala modal menjadi permasalahan awal yang menjadi kendala. Itu lah awal mula perkenalannya dengan PNM Mekaar. “Kita mau berbuat sesuatu tanpa dukungan dana jadi terkendala. Makanya setelah tahun 2019 Mekaar banyak perubahan terjadi,” ungkapnya.

Melalui Mekaar Ibu Salbia dan kelompoknya mulai memahami tentang pinjaman yang aman dan legal hingga membuat anggota kelompoknya semakin berkembang. “Dulu cuma bisa buat pot bunga dari botol dengan tangan, berkat Mekaar bisa beli mesin jahit dan usaha saya berkembang lebih bervariasi yaitu membuka warung sembako,” jelasnya penuh semangat.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menegaskan komitmen PNM untuk terus mendukung keberlanjutan lingkungan melalui klasterisasi usaha daur ulang. Selain itu, PNM turut berupaya menghadirkan solusi yang terintegrasi untuk mendukung usaha subsisten meningkatkan skala usaha mereka.

“Kami tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga pendampingan melalui program klasterisasi usaha yang berbasis pada kebutuhan lokal. Mereka akan banyak melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Ini adalah bagian dari kontribusi PNM dalam menciptakan wirausaha yang kreatif, inovatif dan peduli lingkungan,” terang Arief.

Semangat kolaborasi dan inovasi ini sejalan dengan komitmen Kementerian BUMN dalam mengoptimalkan sinergi guna memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6360 seconds (0.1#10.24)