Razia Mendadak, 30 Napi Lapas Tasikmalaya Dites Urine
loading...
A
A
A
TASIKMALAYA - Sebanyak 30 narapidana atau napi kasus narkoba di Lapas Kelas II B Tasikmalaya , Jabar menjalani tes urine s secara mendadak, Jumat (16/10/2020). Tes urine dan raziaini dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Satuan Reserse narkoba Polresta Tasikmalaya.
Selain melakukan tes urine , petugas juga melakukan razia di kamar narapidana secara acak. (Baca juga: Dites Urine, 100 Anggota TNI AD Kodim 1014 Pangkalan Bun Bebas Narkoba)
Kepala Satuan Pengamanan Lapas Kelas II B Tasikmalaya, Redi Agian mengatakan, tes urine tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilakukan kepada napi kasus narkoba. Menurutnya tes urine tersebut dilakukan untuk mengantisipasi dan mencegah peredaran narkotika di dalam lapas. (Baca juga: Terdampak Aksi Demo di Jakarta, Harga Udang Vaname Anjlok)
“Dari razia tersebut tidak ditemukan barang-barang yang dianggap mencurigakan. Sedangkan hasil tes urin, seluruh napi dinyatakan negatif menggunakan narkoba,” ungkapnya. Redi menambahkan saat ini pihaknya masih belum membuka kunjungan keluarga secara langsung karena masih situasi pandemi COVID-19.
“Layanan kunjungannya bisa dilakukan dengan panggilan video dan penerimaan makanan yang sudah diatur sesuai jadwal,” katanya.
Sementara itu untuk pengawasan masuknya narkoba ke dalam lapas, maka petugas selalu melakukan pemeriksaan secara ketat barang ataupun makanan yang dibawa pihak keluarga untuk narapidana.
Selain melakukan tes urine , petugas juga melakukan razia di kamar narapidana secara acak. (Baca juga: Dites Urine, 100 Anggota TNI AD Kodim 1014 Pangkalan Bun Bebas Narkoba)
Kepala Satuan Pengamanan Lapas Kelas II B Tasikmalaya, Redi Agian mengatakan, tes urine tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilakukan kepada napi kasus narkoba. Menurutnya tes urine tersebut dilakukan untuk mengantisipasi dan mencegah peredaran narkotika di dalam lapas. (Baca juga: Terdampak Aksi Demo di Jakarta, Harga Udang Vaname Anjlok)
“Dari razia tersebut tidak ditemukan barang-barang yang dianggap mencurigakan. Sedangkan hasil tes urin, seluruh napi dinyatakan negatif menggunakan narkoba,” ungkapnya. Redi menambahkan saat ini pihaknya masih belum membuka kunjungan keluarga secara langsung karena masih situasi pandemi COVID-19.
“Layanan kunjungannya bisa dilakukan dengan panggilan video dan penerimaan makanan yang sudah diatur sesuai jadwal,” katanya.
Sementara itu untuk pengawasan masuknya narkoba ke dalam lapas, maka petugas selalu melakukan pemeriksaan secara ketat barang ataupun makanan yang dibawa pihak keluarga untuk narapidana.
(shf)