Terdampak Aksi Demo di Jakarta, Harga Udang Vaname Anjlok

Jum'at, 16 Oktober 2020 - 16:14 WIB
loading...
Terdampak Aksi Demo di Jakarta, Harga Udang Vaname Anjlok
Petambak udang di wilayah Cirebon mengalami penurunan pendapatan setelah harga jual udang vaname anjlok. Foto/Miftahudin
A A A
CIREBON - Petambak udang vaname di wilayah Cirebon mengalami penurunan pendapatan setelah harga jual udang vaname anjlok. Diduga turunnya harga karena imbas aksi demontrasi di Jakarta. (Baca juga: Edhy Prabowo Dorong Budidaya Udang Vaname di Gorontalo)

Awalnya, harga udang vaname dengan size 100 (100 ekor dalam 1 kg) mencapai Rp60.000 per Kg. Harga tersebut dirasa cukup bagus bagi petambak udang vaname.( Baca juga: Menko Luhut Minta Program Peningkatan Ekspor Udang Vaname Dikebut )
Terdampak Aksi Demo di Jakarta, Harga Udang Vaname Anjlok

"Namun, gara-gara ada aksi di sejumlah wilayah, terutama Jakarta, harga udang vaname menjadi turun Rp60.000, menjadi Rp55.000," kata salah satu petambak udang vaname di Cirebon, Toangga, Jumat (16/10/2020). (Baca juga: Geger, Makam Orang Sakti di Jambi Dibongkar dan Tali Pocong Dicuri)

Dia menjelaskan bahwa berdasarkan informasi yang diterimanya, penurunan harga tersebut dikarenakan banyaknya para bandar besar udang terkendala dalam pengiriman. Karena berdasarkan pengakuan dari salah satu bandar, ada sejumlah truk pengangkut udang vaname sempat tertahan cukup lama akibat adanya aksi penolakan UU Cipta Kerja. "Akibatnya, kualitas udang menurun," ujar Toangga.

Walaupun harganya turun, Toangga tetap melanjutkan panen parsialnya itu. Ia melakukan panen saat ukuran udang berada pada size 100, karena jumlah udang di tambak sudah melebihi kapasitas.

Toangga melakukan budidaya udang vaname, dengan menggunakan tambak seluas 50 x 12 meter. Ia menebar sebanyak 120.000 benih udang vaname di tambaknya.

Berkat dukungan dan binaan dari pembangkit listrik Cirebon Power, angka kematian udang menjadi menurun. Awalnya, dia menduga banyak udang yang akan mati karena kondisi cuaca. Namun ternyata udang yang mati tersebut dikarenakan tempat yang sudah terlalu padat, akibat minimnya angka kematian udang.

"Jadi, udangnya numpuk. Makannya kita panen lebih awal, namun disisakan untuk panen raya bulan depan nanti," katanya. Toangga berharap, harga udang kembali bisa stabil dan para petambak udang bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1266 seconds (0.1#10.140)