Viral Putera Mahkota Keraton Solo Nyesal Gabung Republik, Ini Faktanya

Senin, 03 Maret 2025 - 20:24 WIB
loading...
Viral Putera Mahkota...
Pengageng Sasono Wilopo, KPH Dani Nur Adiningrat menunjukkan surat klarifikasi resmi putera mahkota Keraton Solo Gusti Raden Mas Suryo Aryo Mustiko, Senin (3/3/2025). Foto/Ary Wahyu Wibowo
A A A
SOLO - Pernyataan putera mahkota Keraton Kasunanan Surakarta (Keraton Solo) Gusti Raden Mas Suryo Aryo Mustiko di akun Instagram pribadinya viral dan menarik perhatian publik. Tulisan putera mahkota bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram ini, bahkan menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat.

Dalam unggahan di akun @kgpaa.hamangkunegoro, ditulis "Percuma Republik kalau cuma untuk membohongi”. Juga terdapat unggahan "Nyesel gabung republik". Namun tulisan itu kini telah dihapus.



Setelah viral dan menimbulkan kontroversi, sosok yang akrab disapa Gusti Purbaya ini akhirnya memberikan klarifikasi mengenai maksud dan tujuan dari unggahan tersebut. Klarifikasi disampaikan melalui Pengageng Sasono Wilopo Keraton Kasunanan Surakarta, KPH Dani Nur Adiningrat.

“Unggahan saya di Instagram tidak dapat dilepaskan dari rangkaian unggahan sebelumnya, yang dalam hal ini berkaitan dengan perkembangan situasi terkini. Khususnya terkait pemberitaan mengenai kasus Pertamina yang telah menimbulkan kekecawaan luas di masyarakat, termasuk saya sebagai bagian dari generasi muda,” kata Dani Nur Adiningrat saat membacakan pernyataan tertulis Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram. Pernyataan disampaikan dalam jumpa pers yang digelar di Keraton Solo, Senin (3/3/2025).



Ekspresi kekecewaan itu, lanjutnya, dituangkan dalam unggahan di akun Instagram yang salah satunya memuat tentang pernyataan mengenai penyesalan bergabung dengan republik.



Pernyataan itu bukan cerminan dari hilangnya semangat nasionalisme, patriotisme, atau jiwa bela negara dalam diri Gusti Purbaya. Melainkan suatu bentuk kritik dan sindiran terhadap para penyelenggara negara saat ini.

“Bahwa maksud dari unggahan tersebut adalah untuk menyoroti bahwa tata kelola pemerintahan saat ini jauh dari harapan para leluhur kami yang dahulu turut berperan dalam perjuangan kemerdekaan dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ucapnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2161 seconds (0.1#10.24)