Ini Penuturan Satpam Unisba saat Polisi Menyerbu Kampus

Jum'at, 09 Oktober 2020 - 14:56 WIB
loading...
Ini Penuturan Satpam Unisba saat Polisi Menyerbu Kampus
Posko LPM Unisba yang kaca-kacanya pecah terkena tembakan gas air mata petugas kepolisian. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Peristiwa kekerasan diduga terjadi di Kampus Universitas Islam Bandung (Unisba), Jalan Tamansari, Kota Bandung , Jawa Barat, oleh oknum polisi pascaunjuk rasa ricuh, Kamis (8/10/2020).

Kasus tersebut terekam oleh kamera CCTV kampus Unisba berdurasi sekitar 29 detik dan beredar di media sosial. (BACA JUGA: Ridwan Kamil Teken Surat Tuntutan Buruh, Unjuk Rasa di Jabar Selesai )

Danton RGB 8 Kampus Unisba Asep Heri mengatakan, benar terjadi peristiwa penyerbuan petugas kepolisian ke kampus Unisba pada Kamis (8/10/2020) sekitar pukul 21.00 WIB. (BACA JUGA: Anak Ikut Demo Diamankan Polisi, Puluhan Orang Tua Geruduk Polrestabes Bandung )

Peristiwa itu, kata Asep, berawal saat mahasiswa dan kelompok pemuda berpakaian serba hitam berlarian masuk ke kampus seusai ricuh untuk bersembunyi karena dikejar polisi. (BACA JUGA: Ngeri, Seorang Polantas Nyaris Jadi Sasaran Amuk Massa Demonstran di Bandung )

"Tiba-tiba polisi datang dan sempat terlibat adu mulut dengan petugas keamanan. Ketika itu, petugas keamanan memberi peringatan bahwa polisi tak dapat mengambil tindakan di area kampus. Peringatan itu tak digubris hingga terjadi dugaan pemukulan kepada anggota (satpam). Ini divisum," kata Asep kepada wartawan, Jumat (9/10).

Asep mengemukakan, total ada lima satpam Kampus Unisba yang diduga menjadi korban pemukulan.Ppihak kampus telah merespons dengan melakukan visum terhadap para satpam yang menjadi korban.

Dia sangat menyayangkan aksi kekerasan terjadi di dalam kampus dan satpam menjadi korban. Atas kejadian itu, pihak kampus Unisba diharapkan segera melapor.

Mestinya, tutur Asep, anggota kepolisian tidak bertindak dengan menggunakan kekerasan sebab bagaimanapun petugas keamanan adalah tangan kanan kepolisian dalam menjaga keamanan.

Jikapun ada ucapan atau tindakan yang dirasa kurang berkenan, sebaiknya diingatkan terlebih dahulu. "Tidak seharusnya lah anggota polisi main tangan. Kita sama-sama pengaman kok. Bahkan kita kan adiknya mereka (kepolisian), tapi kenapa bisa terjadi. Kalaupun ada hal yang kurang berkenan, maka seyogianya diingatkan dulu gak usah langsung main fisik. Harusnya diingatkan lah," tutur dia.
(awd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2215 seconds (0.1#10.140)