Penutupan Sementara Kantor Bupati Pinrang Bisa Diperpanjang
loading...
A
A
A
PINRANG - Penutupan sementara kantor Bupati Pinrang , pasca satu Aparatur Sipil Negara (ASN) terpapar COVID-19 berpotensi diperpanjang.
Kepala Dinas Kesehatan Pinrang Dyah Puspita Dewi mengatakan, pihaknya saat ini selain masih menunggu hasil swab 20 dari 35 Orang Dalam Pemantauan (ODP), pihaknya juga masih menunggu hasil swab 60 ODP lainnya, yang menjalani pengambilan sampel, Senin (05/10/2020) kemarin.
"Sebagian besar ASN yang bekerja di sekretariat kantor bupati . Dan jika jumlahnya bertambah, ada kemungkinan masa penutupan sementara kantor bupati diperpanjang," ujarnya saat dikonfirmasi Sindonews, Selasa, (06/10/2020).
Diketahui, dari total 35 orang yang menjalani swab, Sabtu pekan lalu, 22 diantaranya ASN. Dan baru 15 yang hasil swabnya yang diterima. Selain satu ASN , tiga lainnya juga dinyatakan positif, yang berasal dari lingkungan keluarga ASN yang lebih dulu terpapar. Diantaranya anak dan pengasuh anak. Satu diantaranya, bayi usia satu tahun.
Dewi mengemukakan, selain tambahan pasien positif Corona , jumlah yang meninggal jumlah terkonfirmasi bertambah kemarin bertambah satu orang, yang sebelumnya menjalani perawatan di RSUD Lasinrang dan dirujuk ke RS Sayang Makassar. Sehingga kata dia, total yang meninggal karena Corona menjadi enam orang
"Pasien usia lanjut. Sempat menjalani perawatan lima hari di Makassar, dan meninggal karena tentunya ada penyakit penyerta. Telah dikebumikan dengan protokol COVID-19 ," katanya.
Lambannya hasil swab yang dikeluarkan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar, kata Dewi lagi, juga menjadi salah satu kendala Tim Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Pinrang bersama Pemkab Pinrang, dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Bumi Lasinrang.
"Kami mau cepat, tapi mereka mereka yang lambat. Pak bupati bahkan sudah menelepon menanyakan hasil swab yang pekan lalu, tapi belum ada. Mungkin malam lagi hasilnya kami terima," ungkapnya.
Dewi menambahkan prilaku masyarakat yang tidak patuh dan tidak disiplin terhadap protokol kesehatan (prokes), juga menjadi pemicu melonjaknya jumlah pasien yang terpapar Corona . Bahkan, kata Dewi, temuan pihaknya, ada warga yang tetap berbaur dikeramaian, meski telah diingatkan agar melakukan isolasi mandiri lantaran hasil swabnya belum keluar.
"Kami lihat sendiri, ODP malah keluar ke pengantinan. Itulah kenapa tak ada pasien yang kami biarkan isolasi mandiri, karena tidak bisa dikendalikan. Akan sulit dipantau kontaknya dengan anggota kelurga lain. Kecenderungan sekarang, penularan karena kontak erat," papar Dewi.
Kepala Dinas Kesehatan Pinrang Dyah Puspita Dewi mengatakan, pihaknya saat ini selain masih menunggu hasil swab 20 dari 35 Orang Dalam Pemantauan (ODP), pihaknya juga masih menunggu hasil swab 60 ODP lainnya, yang menjalani pengambilan sampel, Senin (05/10/2020) kemarin.
"Sebagian besar ASN yang bekerja di sekretariat kantor bupati . Dan jika jumlahnya bertambah, ada kemungkinan masa penutupan sementara kantor bupati diperpanjang," ujarnya saat dikonfirmasi Sindonews, Selasa, (06/10/2020).
Diketahui, dari total 35 orang yang menjalani swab, Sabtu pekan lalu, 22 diantaranya ASN. Dan baru 15 yang hasil swabnya yang diterima. Selain satu ASN , tiga lainnya juga dinyatakan positif, yang berasal dari lingkungan keluarga ASN yang lebih dulu terpapar. Diantaranya anak dan pengasuh anak. Satu diantaranya, bayi usia satu tahun.
Dewi mengemukakan, selain tambahan pasien positif Corona , jumlah yang meninggal jumlah terkonfirmasi bertambah kemarin bertambah satu orang, yang sebelumnya menjalani perawatan di RSUD Lasinrang dan dirujuk ke RS Sayang Makassar. Sehingga kata dia, total yang meninggal karena Corona menjadi enam orang
"Pasien usia lanjut. Sempat menjalani perawatan lima hari di Makassar, dan meninggal karena tentunya ada penyakit penyerta. Telah dikebumikan dengan protokol COVID-19 ," katanya.
Lambannya hasil swab yang dikeluarkan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar, kata Dewi lagi, juga menjadi salah satu kendala Tim Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Pinrang bersama Pemkab Pinrang, dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Bumi Lasinrang.
"Kami mau cepat, tapi mereka mereka yang lambat. Pak bupati bahkan sudah menelepon menanyakan hasil swab yang pekan lalu, tapi belum ada. Mungkin malam lagi hasilnya kami terima," ungkapnya.
Dewi menambahkan prilaku masyarakat yang tidak patuh dan tidak disiplin terhadap protokol kesehatan (prokes), juga menjadi pemicu melonjaknya jumlah pasien yang terpapar Corona . Bahkan, kata Dewi, temuan pihaknya, ada warga yang tetap berbaur dikeramaian, meski telah diingatkan agar melakukan isolasi mandiri lantaran hasil swabnya belum keluar.
"Kami lihat sendiri, ODP malah keluar ke pengantinan. Itulah kenapa tak ada pasien yang kami biarkan isolasi mandiri, karena tidak bisa dikendalikan. Akan sulit dipantau kontaknya dengan anggota kelurga lain. Kecenderungan sekarang, penularan karena kontak erat," papar Dewi.
(agn)