Mengenang Amir Hamzah, Tokoh Pujangga Baru yang Ditangkap dan Dihabisi Pasukan Pesindo
loading...
A
A
A
Kondisi itu membuat Gerakan solidaritas penyelamatan nilai-nilai budaya yang tengah digalang Tengku Zainuddin, cukup prihatin melihatnya.
Mereka miris menyaksikan kondisi Taman Budaya Tengku Amir Hamzah di Stabat, Kabupaten Langkat, saat ini sudah bergeser dari makna serta nilai- nilai yang sebenarnya dari arti sebuah taman. Mereka tidak rela jika taman yang mengingatkan tokoh sastra terkenal itu menjadi terlantar dan tak terurus.
Tengku Zainuddin mengatakan, penabalan nama Pahlawan Nasional Tengku Amir Hamzah di taman Kompleks Pemda Langkat itu merupakan sebuah penghormatan atas jasa beliau.
"Lebih dari itu, sebagai monumen agar terjadi transformasi nilai kepada kita dan generasi penerus. Tetapi, kini terjadi pembiaran yang justru menghancurkan marwah sang pujangga," kata pegiat kebudayaan yang juga pencetus Gerakan Boemi Poetera ini, belum lama ini kepada SINDONews.com.
Untuk itu, Tengku Zainuddin mendesak pihak yang bertanggung jawab atas kelangsungan nilai budaya ini seperti pihak legislatif khususnya di Kabupaten Langkat dan Sumut Umumnya untuk menyikapi masalah ini dengan baik dan bijaksana.
Selain pihak legislatif, Tengku Zainuddin juga berharap banyak kepada elemen kepemudaan yang berada di bawah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) untuk bisa turun langsung dan melakukan kreasi untuk kelangsungan nilai budaya yang saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. (BACA JUGA: Kisah Manis Kopi Asal Simalungun Kini Disajikan di Starbucks)
"Terkait dengan kepentingan kebangsaan dengan slogan 'Jangan Robek Merah Putihku' kali ini malah telah tercabik-cabik dan diinjak-injak oleh pembiaran yang dilakukan Pemkab Langkat terhadap Taman Budaya Tengku Amir Hamzah di Langkat ini," ujarnya.
Oleh karena itu, Tengku Zainuddin mendesak unsur pemuda, khususnya KNPI untuk bisa segera bertindak dalam penanganan nilai budaya yang terbengkalai ini.
"Bila perlu pasang bendera setengah tiang, sebagai bentuk rasa duka cita kita atas nama para pahlawan nasional Tengku Amir Hamzah yang saat ini sedang tercederai dengan pembiaran ini," tegasnya.
Tengku Zainuddin mengatakan, saat ini kondisi memprihatikan yang terjadi di Taman Budaya Tengku Amir Hamzah dimaksud adalah, kondisi fisik bangunan yang rusak, kemudian berubah fungsi menjadi tempat maksiat dan lokasi penggunaan narkoba.
"Beberapa tahun terakhir ini tak pernah ada kegiatan budaya sekalipun digelar disitu. Bukan cuma itu, plang nama Tengku Amir Hamzah beberapa hurufnya sudah copot," pungkasnya.
Mereka miris menyaksikan kondisi Taman Budaya Tengku Amir Hamzah di Stabat, Kabupaten Langkat, saat ini sudah bergeser dari makna serta nilai- nilai yang sebenarnya dari arti sebuah taman. Mereka tidak rela jika taman yang mengingatkan tokoh sastra terkenal itu menjadi terlantar dan tak terurus.
Tengku Zainuddin mengatakan, penabalan nama Pahlawan Nasional Tengku Amir Hamzah di taman Kompleks Pemda Langkat itu merupakan sebuah penghormatan atas jasa beliau.
"Lebih dari itu, sebagai monumen agar terjadi transformasi nilai kepada kita dan generasi penerus. Tetapi, kini terjadi pembiaran yang justru menghancurkan marwah sang pujangga," kata pegiat kebudayaan yang juga pencetus Gerakan Boemi Poetera ini, belum lama ini kepada SINDONews.com.
Untuk itu, Tengku Zainuddin mendesak pihak yang bertanggung jawab atas kelangsungan nilai budaya ini seperti pihak legislatif khususnya di Kabupaten Langkat dan Sumut Umumnya untuk menyikapi masalah ini dengan baik dan bijaksana.
Selain pihak legislatif, Tengku Zainuddin juga berharap banyak kepada elemen kepemudaan yang berada di bawah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) untuk bisa turun langsung dan melakukan kreasi untuk kelangsungan nilai budaya yang saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. (BACA JUGA: Kisah Manis Kopi Asal Simalungun Kini Disajikan di Starbucks)
"Terkait dengan kepentingan kebangsaan dengan slogan 'Jangan Robek Merah Putihku' kali ini malah telah tercabik-cabik dan diinjak-injak oleh pembiaran yang dilakukan Pemkab Langkat terhadap Taman Budaya Tengku Amir Hamzah di Langkat ini," ujarnya.
Oleh karena itu, Tengku Zainuddin mendesak unsur pemuda, khususnya KNPI untuk bisa segera bertindak dalam penanganan nilai budaya yang terbengkalai ini.
"Bila perlu pasang bendera setengah tiang, sebagai bentuk rasa duka cita kita atas nama para pahlawan nasional Tengku Amir Hamzah yang saat ini sedang tercederai dengan pembiaran ini," tegasnya.
Tengku Zainuddin mengatakan, saat ini kondisi memprihatikan yang terjadi di Taman Budaya Tengku Amir Hamzah dimaksud adalah, kondisi fisik bangunan yang rusak, kemudian berubah fungsi menjadi tempat maksiat dan lokasi penggunaan narkoba.
"Beberapa tahun terakhir ini tak pernah ada kegiatan budaya sekalipun digelar disitu. Bukan cuma itu, plang nama Tengku Amir Hamzah beberapa hurufnya sudah copot," pungkasnya.