Kisah Manis Kopi Asal Simalungun Kini Disajikan di Starbucks

Sabtu, 11 Januari 2020 - 05:02 WIB
Kisah Manis Kopi Asal Simalungun Kini Disajikan di Starbucks
Kisah Manis Kopi Asal Simalungun Kini Disajikan di Starbucks
A A A
Anda sering atau pernah berkunjung ke kafe Starbucks dan memesan kopi di sana? Tahukah bahwa pasokan salah satu jenis kopinya yakni Arabika berasal dari Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara?

Ya, betul. Kopi Arabika asal Kabupaten Simalungun kini sudah naik kelas, bisa bersaing dengan kopi sejenis dari daerah lainnya.

Pasokan kopi asal Simalungun masuk ke kafe Starbucks bukan hanya yang ada di Indonesia tetapi juga dari negara lainnya.

Cerita kopi Simalungun ini diawali kunjungan para pengusaha kopi dari Amerika Serikat, Prancis, Jepang, Hongkong, Philipina, dan Thailand ke sejumlah kecamatan yang menjadi sentra produksi kopi di Kabupaten Simalungun, akhir Mei 2013.

Selama ini ternyata Starbucks juga sudah menggunakan kopi Simalungun. Namun belum mengetahui bentuk tanamannya dan dari berasal dari mana. Sehingga saat berkunjung ke kecamatan-kecamatan sentra produksi kopi, mereka sangat tertarik dan menyatakan keinginan untuk memasarkan dengan label daerah.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Pemkab Simalungun Ruslan Sitepu, para pengusaha kopi Starbucks tertarik dengan kopi Simalungun, karena cita rasanya tidak kalah dengan kopi dari negara-negara lain produsen kopi, seperti Brasil, Kolombia, Vietnam, dan Ethopia. Selain itu, penggunaan pestisidanya masih di bawah ambang batas.

Produksi kopi Simalungun dari 11 kecamatan saat ini mencapai 9.260 ton per tahun dari luas areal tanaman kopi 11.740 hektare dan bisa dipanen setiap bulan.

Peminat kopi Simalungun mulai terasa meningkat sejak 6 tahun belakangan ini, termasuk pemilik kafe Starbucks di 15 negara untuk disuguhkan kepada pengunjung dengan label daerah.

Dia menjelaskan, saat ini Pemkab Simalungun sedang menjajaki kerja sama dengan sejumlah investor dalam pengembangan pemasaran kopi Simalungun. Khususnya jenis arabika untuk diproduksi secara besar-besaran dalam kemasan berlabel Kabupaten Simalungun. Sehingga produknya lebih dikenal di pasar internasional.

Produksi kopi Simalungun dari 11 kecamatan saat ini mencapai 9.260 ton per tahun dari luas areal tanaman kopi 11.740 hektare dan bisa dipanen setiap bulan.

Selain itu Dinas Pertanian Pemkab Simalungun secara bertahap menambah luas areal perkebunan kopi baru ,seluas 2000 hektar di kecamatan Silimakuta mulai tahun 2018 dengan memanfaatkan lahan tidur yang selama ini tidak dimanfaatkan.

Menurutnya, perluasan areal perkebunan kopi di kecamatan Silimakuta dalam rangka meningkatkan produksi kopi Simalungun dan menjadikan kecamatan tersebut sebagai salah satu daerah sentra produksi kopi di Sumatera Utara

“Perluasan areal perkebunan kopi di sentra produksi kopi di Kecamatan Silimakuta, diharapkan bisa meningkatkan produksi kopi Simalungun yang sudah diminati oleh sejumlah kedai kopi ternama seperti Starbuck di Amerika Serikat, Prancis, Jepang, Hongkong, Philipina dan Thailand,” ujar Ruslan.

Selama ini di Simalungun terdapat hampir 18.850 hektare areal kopi Arabika dan Robusta yang masih produktif dengan produksi rata-rata 9.260 ton per tahun,sehingga diharapkan dengan adanya perluasan areal perkebunan kopi di Saribudolok produksi kopi minimal bisa meningkat 30 % dari sekarang ini.

Kopi dari Simalungun ini telah mendapat hak paten geografis dari Kemenkum HAM pada tanggal 24 April 2015, yang disebut Arabika Sumatra Simalungun.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2906 seconds (0.1#10.140)