Aksi Klitih Kambuh Lagi, 2 Warga Bantul Disabet Celurit
loading...
A
A
A
AKSI KLITHIH KAMBUH LAGI, 2 WARGA BANTUL DISABET PEDANG - Aksi kekerasan secara acak dan tanpa sebab (Klitih) yang melibatkan pelajar kembali kambuh di wilayah DIY. Kali ini, dua warga Temuwuh, Kecamatan Dlingo, Bantul, Tegar Febriansyah (18) berboncengan dengan Famujianuo (20) menjadi korban aksi bar-bar dan sadis.
Kapolsek Playen AKP Hajar Wahyudi mengatakan,aksi klitih ini terjadi ketika kedua korban pada Sabtu malam, 27 September 2020 berboncengan naik sepeda motor dan melaju dari arah Playen, Gunungkidul menuju Dlingo, Bantul. Sesampai di atas Jembatan Oya di Desa Getas sekitar pukul 18.00 WIB, keduanya dipepet dua sepeda motor. (Baca juga: JPW Sebut Klitih Merajalela karena Maraknya Geng Pelajar dan Miras)
Tanpa basa-basi, pelaku yang memepet kedua korban kemudian menyabetkan senjata tajam jenis celurit dan mengenai salah satu korban. "Merasa nyawanya terancam keduanya kemudian balik arah dan melapor ke Desa Getas serta mencari bantuan," terang Kapolsek, Minggu (27/9/2020). (Baca juga: Dendam, Bocah 10 Tahun di Muratara Dibunuh dan Mayatnya Disetubuhi)
Hajar menjelaskan, mendengar informasi terjadinya aksi klitih warga Desa Getas pun berkumpul dan langsung mengejar 4 pelaku dua pelaku. Setelah sempat terjadi aksi kejar-kejaran, akhirnya 2 pelaku klitih berhasil diamankan anggota Polsek Dlingo. "Warga langsung menuju Polsek Dlingo dengan geram dan marah serta mau menghakimi pelaku. Namun petugas sigap. Saat ini dua pelaku langsung dibawa ke Mapolres Gunungkidul dengan pengawasan ketat," tandasnya.
(Baca juga : 10 Kecelakaan Kapal Paling Mematikan, Cek Tetanic Masuk Apa Tidak )
Selain dua pelaku masing-masing Alf (15) warga Panggungharjo, Sewon, Bantul dan Fer (19) warga Ngadinegaran, Yogyakarta, pihaknya masih memburu dua pelaku lain yang ikut dalam aksi kekerasan jalanan tersebut.
"Proses pemeriksaan masih dilakukan di Mapolres Gunungkidul, dan dua lagi masih dalam pengejaran, satu unit sepeda motor yang digunakan pelaku juga diamankan," pungkasnya.
Lihat Juga: Tuntut Proses Hukum Kasus Penusukan Santri Krapyak, Ribuan Santri Gelar Aksi di Mapolda DIY
Kapolsek Playen AKP Hajar Wahyudi mengatakan,aksi klitih ini terjadi ketika kedua korban pada Sabtu malam, 27 September 2020 berboncengan naik sepeda motor dan melaju dari arah Playen, Gunungkidul menuju Dlingo, Bantul. Sesampai di atas Jembatan Oya di Desa Getas sekitar pukul 18.00 WIB, keduanya dipepet dua sepeda motor. (Baca juga: JPW Sebut Klitih Merajalela karena Maraknya Geng Pelajar dan Miras)
Tanpa basa-basi, pelaku yang memepet kedua korban kemudian menyabetkan senjata tajam jenis celurit dan mengenai salah satu korban. "Merasa nyawanya terancam keduanya kemudian balik arah dan melapor ke Desa Getas serta mencari bantuan," terang Kapolsek, Minggu (27/9/2020). (Baca juga: Dendam, Bocah 10 Tahun di Muratara Dibunuh dan Mayatnya Disetubuhi)
Hajar menjelaskan, mendengar informasi terjadinya aksi klitih warga Desa Getas pun berkumpul dan langsung mengejar 4 pelaku dua pelaku. Setelah sempat terjadi aksi kejar-kejaran, akhirnya 2 pelaku klitih berhasil diamankan anggota Polsek Dlingo. "Warga langsung menuju Polsek Dlingo dengan geram dan marah serta mau menghakimi pelaku. Namun petugas sigap. Saat ini dua pelaku langsung dibawa ke Mapolres Gunungkidul dengan pengawasan ketat," tandasnya.
(Baca juga : 10 Kecelakaan Kapal Paling Mematikan, Cek Tetanic Masuk Apa Tidak )
Selain dua pelaku masing-masing Alf (15) warga Panggungharjo, Sewon, Bantul dan Fer (19) warga Ngadinegaran, Yogyakarta, pihaknya masih memburu dua pelaku lain yang ikut dalam aksi kekerasan jalanan tersebut.
"Proses pemeriksaan masih dilakukan di Mapolres Gunungkidul, dan dua lagi masih dalam pengejaran, satu unit sepeda motor yang digunakan pelaku juga diamankan," pungkasnya.
Lihat Juga: Tuntut Proses Hukum Kasus Penusukan Santri Krapyak, Ribuan Santri Gelar Aksi di Mapolda DIY
(shf)