Satgas COVID-19 Teluk Bintuni Tekan Pandemi COVID-19

Kamis, 24 September 2020 - 20:37 WIB
loading...
Satgas COVID-19 Teluk...
Kepala Puskesmas Bintuni yang juga Satgas COVID-19 Kabupaten Teluk Bintuni dr Bona Manik. Foto/Ist
A A A
TELUK BINTUNI - Pandemi COVID-19 belum usai, bahkan semakin tinggi penyebarannya hingga merata ke seluruh provinsi. Seperti lonjakan kasus COVID-19 di Teluk Bintuni cukup signifkan.

Kondisi ini membuat jajaran Pemerintah Daerah (Pemda) dan Satgas COVID-19 dengan gesit melakukan upaya-upaya reaktif dan efektif untuk menekan rantai persebaran COVID-19. (Baca juga: Satgas Covid-19: Sepatutnya Wakil Rakyat Lindungi Rakyatnya )

"Prosedur Tetap (Protap) satu komando yang dilakukan Satgas COVID-19 Teluk Bintuni hingga tingkatan puskesmas dilaksanakan untuk tes dan tracing massal. Hal ini sebagai bagian dari langkah reaktif efektif Satgas Teluk Bintuni," kata Kepala Puskesmas Bintuni yang juga Satgas COVID-19 Kabupaten Teluk Bintuni dr Bona Manik, dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Kamis (24/9/2020). (Baca juga: LKPJ Bupati Teluk Bintuni Diterima Aklamasi Seluruh Fraksi DPRD )

Menurut dia, lonjakan kasus positif yang begitu signifikan, diakibatkan oleh dibukanya akses Teluk Bintuni yang kemudian menjadi traffic dari Orang Tanpa Gejala (OTG), yang menularkan kepada masyarakat.

Pemerintah dan jajaran satgas pun melakukan tracing yang menyeluruh. Bahkan 20% uji massal telah dilakukan oleh pemerintah dan satgas COVID-19 di Teluk Bintuni. Langkah ini sebagai upaya pelacakan serta pengobatan sesuai anjuran yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

“Prosentasenya sekitar 15%-20%, tes massal yang dilakukan satgas kabupaten, kami dari Puskesmas Bintuni per hari bisa 50-70 sampel yang kami setorkan ke LAB RSUD. Awalnya kami mengirim ke Balitbangkes di Makassar, tapi saat ini sudah ada pengadaan alat PCR, sangat membantu dalam upaya diagnosis kami. Dalam hal pemutusan penularan COVID-19,” kata dr Bona.

Selanjutnya tracing dan uji yang dilakukan oleh tiap puskesmas yang ada di Teluk Bintuni, jumlahnya bervariasi. Upaya ini dilakukan dengan melihat jumlah penduduk serta mobilisasi dan kepadatan dari puskesmas yang melayani.

Pemda Teluk Bintuni pada awal pandemi COVID-19 termasuk salah satu dari daerah yang tak gagap dalam menerbitkan kebijakan-kebijakan serta tindakan-tindakan taktis dalam memutus angka COVID-19.

Alat uji serta laboratorium uji sampel PCR pun didatangkan sebagai untuk memudahkan dan mempercepat uji sampel yang masuk. Misalnya, Kampung Masina yang terletak di seberang Kota Bintuni memang dipersiapkan sebagai tempat isolasi mandiri bagi OTG dan ruang isolasi. Tempat ini dilengkapi dengan ventilator. Juga dipersiapkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teluk Bintuni untuk perawatan pasien positif dengan gejala sedang dan berat.

“Untuk pasien yang isolasi mandiri, kami dari Puskesmas sebagai bagian dari tim satgas juga terus melakukan pemantauan kepada mereka mereka yang sedang melakukan isolasi di Kampung Masina. Pada awalnya ada 16 pasien dan sekarang tinggal 6 pasien, karena yang lain sudah dinyatakan sembuh,” kata dr Bona.

Sosialisasi perihal protokol kesehatan dilakukan secara masif oleh jajaran Pemda dan Satgas COVID-19 di seluruh distrik, agar tingkat partisipasi masyarakat bisa meningkat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan juga kesadaran masyarakat untuk melakukan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan serta menjaga jarak.

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ditetapkan oleh Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw diharapkan bisa menekan laju mobilisasi masyarakat yang menjadi penyebab utama penyebaran virus.

“Pertama program dari Satgas adalah PSBB untuk menekan laju mobilisasi masyarakat, swab massal yaitu di pasar dengan di beberapa spot di Kota Bintuni, juga di daerah Manimeri dan Muturi. Berikutnya razia masker, juga kami tetap melakukan screening di Puskesmas terhadap pasien-pasien yang bergejala kami lakukan swab PCR serta tracing terhadap pasien-pasien itu, kontak-kontak fisik yang dicurigai kami tes juga,” pungkas dr Bona.
(nth)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2012 seconds (0.1#10.140)