Tim Velox Pejaten BIN Mondar-Mandir di Terminal Bandung, Ada Apa?
loading...
A
A
A
BANDUNG - Sejumlah anggota Tim Velox Pejaten Badan Intelijen Negara (BIN) terlihat mondar- mandir di kawasan Terminal Ledeng, Jalan Setiabudi, Kota Bandung , Kamis (10/9/2020).
Kehadiran mereka sempat menarik perhatian warga Terminal Ledeng, mulai dari petugas terminal, sopir angkutan umum, pedagang, hingga warga sekitar. Terlebih, sejumlah kendaraan, termasuk mobil penyemprot disinfektan bertuliskan Tim Dekontiminasi BIN terparkir di salah satu sudut terminal.
Usut punya usut, mereka tengah melakukan upaya dekontaminasi COVID-19 di salah satu fasilitas publik di ujung utara Kota Bandung itu. Upaya deteksi dan cegah dini itu pun disertai sosialiasi terkait bahaya COVID-19 hingga pembagian masker, hand sanitizer, dan vitamin kepada warga terminal. (BACA JUGA: Ribuan Rumah di Kota Padang Terendam Banjir)
"Kami terus melakukan berbagai aksi nyata dalam rangka melaksanakan dekontaminasi sebagai upaya deteksi dini dan cegah dini COVID-19, seperti yang kami lakukan di Terminal Lereng ini," ujar Juru Bicara Tim C Velox Pejaten BIN, Galih Ramadhan di sela-sela kegiatan dekontiminasi.
Menurut Galih, sejak Maret 2020 lalu, upaya dekontaminasi dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19 itu terus dilakukan secara masif dengan menyasar berbagai fasilitas publik dan sosial, mulai dari tempat ibadah, pasar, stasiun, bandara, terminal, pondok pesantren, hingga panti asuhan.
"Upaya ini pun sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 17 tahun 2011, yakni BIN bertugas melakukan deteksi dini dan cegah dini berbagai ancaman, termasuk ancaman COVID-19 maupun wabah lainnya yang dianggap dapat mengancam kehidupan dan eksistensi bangsa Indonesia," jelas Galih.
Disinggung pemilihan terminal, khususnya Terminal Ledeng sebagai sasaran dekontaminasi, Galih mengatakan, dekontaminasi di kawasan terminal penting dilakukan mengingat masih tingginya potensi kerawanan penyebaran COVID-19 di fasilitas umum yang rutin digunakan oleh masyarakat itu. (BACA JUGA: Ayah Tega Merudapaksa Anak Gadisnya, Abang Kandung Tak Kalah Bejadnya)
"Rangkaian kegiatan ini sekaligus sebagai upaya sosialisasi tatanan protokol kesehatan melalui adaptasi kebiasaan baru dalam menghadapi wabah COVID-19 seperti yang telah dicanangkan oleh pemerintah," tandasnya.
Sementara itu, salah seorang warga terminal yang juga sopir angkutan kota jurusan Terminal Ledeng-Cicaheum, Imam sempat kaget dengan kehadiran sejumlah orang berseragam BIN. Meski begitu, dia mengaku senang karena mereka hadir untuk melakukan sosialisasi dan penyemprotan disenfektan di terminal tempatnya bekerja.
"Alhamdulillah, kita senang karena dapat perhatian dari BIN. Penyemprotan dan sosialisasi macam ini memang penting, agar terhindar dari Corona," tuturnya. (BACA JUGA: Diguyur Hujan, Ribuan Rumah Warga di Medan Utara Terendam Banjir)
Imam pun meyakinkan, dirinya bersama rekan-rekannya sesama sopir memahami protokol pencegahan COVID-19 dengan selalu menggunakan masker. Bahkan, kata dia, dirinya dan teman-temannya sudah terbiasa mencuci tangan di tempat-tempat cuci tangan yang terpasang di setiap sudut Terminal Ledeng.
"Kita sudah biasa sering cuci tangan karena di terminal ini juga disediakan fasilitas cuci tangan, masker pun gak pernah dilepas, kecuali untuk makan minum," katanya.
Pantauan SINDOnews, belasan anggota Tim Velox Pejaten berbagi tugas dalam kegiatan dekontaminasi itu. Sebagian bertugas memberikan sosialisasi dan membagi-bagikan masker, hand sanitizer, hingga vitamin serta sebagian anggota tim lainnya melakukan penyemprotan dengan menyisir setiap sudut dan bagian Terminal Ledeng.
Kehadiran mereka sempat menarik perhatian warga Terminal Ledeng, mulai dari petugas terminal, sopir angkutan umum, pedagang, hingga warga sekitar. Terlebih, sejumlah kendaraan, termasuk mobil penyemprot disinfektan bertuliskan Tim Dekontiminasi BIN terparkir di salah satu sudut terminal.
Usut punya usut, mereka tengah melakukan upaya dekontaminasi COVID-19 di salah satu fasilitas publik di ujung utara Kota Bandung itu. Upaya deteksi dan cegah dini itu pun disertai sosialiasi terkait bahaya COVID-19 hingga pembagian masker, hand sanitizer, dan vitamin kepada warga terminal. (BACA JUGA: Ribuan Rumah di Kota Padang Terendam Banjir)
"Kami terus melakukan berbagai aksi nyata dalam rangka melaksanakan dekontaminasi sebagai upaya deteksi dini dan cegah dini COVID-19, seperti yang kami lakukan di Terminal Lereng ini," ujar Juru Bicara Tim C Velox Pejaten BIN, Galih Ramadhan di sela-sela kegiatan dekontiminasi.
Menurut Galih, sejak Maret 2020 lalu, upaya dekontaminasi dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19 itu terus dilakukan secara masif dengan menyasar berbagai fasilitas publik dan sosial, mulai dari tempat ibadah, pasar, stasiun, bandara, terminal, pondok pesantren, hingga panti asuhan.
"Upaya ini pun sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 17 tahun 2011, yakni BIN bertugas melakukan deteksi dini dan cegah dini berbagai ancaman, termasuk ancaman COVID-19 maupun wabah lainnya yang dianggap dapat mengancam kehidupan dan eksistensi bangsa Indonesia," jelas Galih.
Disinggung pemilihan terminal, khususnya Terminal Ledeng sebagai sasaran dekontaminasi, Galih mengatakan, dekontaminasi di kawasan terminal penting dilakukan mengingat masih tingginya potensi kerawanan penyebaran COVID-19 di fasilitas umum yang rutin digunakan oleh masyarakat itu. (BACA JUGA: Ayah Tega Merudapaksa Anak Gadisnya, Abang Kandung Tak Kalah Bejadnya)
"Rangkaian kegiatan ini sekaligus sebagai upaya sosialisasi tatanan protokol kesehatan melalui adaptasi kebiasaan baru dalam menghadapi wabah COVID-19 seperti yang telah dicanangkan oleh pemerintah," tandasnya.
Sementara itu, salah seorang warga terminal yang juga sopir angkutan kota jurusan Terminal Ledeng-Cicaheum, Imam sempat kaget dengan kehadiran sejumlah orang berseragam BIN. Meski begitu, dia mengaku senang karena mereka hadir untuk melakukan sosialisasi dan penyemprotan disenfektan di terminal tempatnya bekerja.
"Alhamdulillah, kita senang karena dapat perhatian dari BIN. Penyemprotan dan sosialisasi macam ini memang penting, agar terhindar dari Corona," tuturnya. (BACA JUGA: Diguyur Hujan, Ribuan Rumah Warga di Medan Utara Terendam Banjir)
Imam pun meyakinkan, dirinya bersama rekan-rekannya sesama sopir memahami protokol pencegahan COVID-19 dengan selalu menggunakan masker. Bahkan, kata dia, dirinya dan teman-temannya sudah terbiasa mencuci tangan di tempat-tempat cuci tangan yang terpasang di setiap sudut Terminal Ledeng.
"Kita sudah biasa sering cuci tangan karena di terminal ini juga disediakan fasilitas cuci tangan, masker pun gak pernah dilepas, kecuali untuk makan minum," katanya.
Pantauan SINDOnews, belasan anggota Tim Velox Pejaten berbagi tugas dalam kegiatan dekontaminasi itu. Sebagian bertugas memberikan sosialisasi dan membagi-bagikan masker, hand sanitizer, hingga vitamin serta sebagian anggota tim lainnya melakukan penyemprotan dengan menyisir setiap sudut dan bagian Terminal Ledeng.
(vit)