Begini Kronologi Tewasnya Juragan Barang Bekas di Tangan Karyawan
loading...
A
A
A
MOJOKERTO - Juragan pengepul barang bekas, warga Dusun Sidoduwe, Desa Sidorejo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur , tewas dibacok mantan karyawannya. Aksi pembacokan itu dilatarbelakangi dendam. Selain itu, pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan.
Salah seorang saksi mata, Kaseman, 54, menuturkan kronologi pembacokan sadis itu. Saat insiden itu terjadi, Kaseman berada tak jauh dari lokasi. Dia menceritakan, kejadian pembacokan Sutiman itu terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Awalnya, korban akan membeli bensin, namun tiba-tiba dihadang dan dibacok pelaku. (BACA JUGA: Juragan Barang Bekas Tewas Dibunuh Mantan Karyawannya )
"Pada saat itu, saya ini berada tepat di belakang korban, karena mau membeli mie ke Perning bersama istri saya. Korban ini tiba-tiba dihadang oleh Heri (pelaku) dan langsung dibacok," kata Kaseman, Rabu (9/2/2020). (BACA JUGA: Demi Bisa Belajar Daring Gadis SMP Harus Kehilangan Keperawannya )
Menurut dia, kejadian tersebut terjadi secara cepat. Heri yang pada saat itu berada di depan rumah mendadak menghampiri korban yang melintas di depanya. Pelaku lantas membacok tubuh korban hingga beberapa kali dengan mengunakan sabit yang dibawanya. (BACA JUGA: Takut Dibunuh, ABG di Ciamis Tak Melawan saat Diperkosa Pemuda Pengangguran )
"Korban pada saat itu membawa motor Vario dan kondisi di lokasi juga sepi. Pada saat tau kejadian itu saya langsung berhenti dan teriak minta tolong. Korban sampai terjatuh dari motornya, korban mau putar balik ya gak bisa karena di bacoki terus pada bagian leher dan punggung," ujar dia.
Mendengar teriakan, warga disekitar lokasi langsung datang dan berusaha melerai. Sabit yang dibawa oleh Heri langsung dibuang oleh warga. Sedangkan korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Akan tetapi, nyawa korban tak bisa tertolong. Ia tewas dengan luka parah dibagian leher dan tubuhnya.
Sementara berdasarkan data yang diperoleh di lapangan maupun ketrangan pihak keluarga korban, Heri merupakan mantan karyawan. Anak korban, Maratus Soliha mengatakan, pelaku sudah tak bekerja sejak satu tahun lamanya. "Ya kemungkinan dia ini sakit hati karena sudah tak bekerja. Ditambah tidak terima dengan ucapan bapak," kata Soliha.
Sementara itu, Kapolsek Jetis Kompol Suhariyono mengatakan, pascakejadian, petugas langsung mengamankan pelaku. Heri ditangkap di sebuah warung kopi, tidak jauh dari lokasi kejadian. Saat ditangkap, Heri tidak berupaya kabur dan memberikan perlawanan kepada petugas.
"Kami amankan barang bukti berupa sabit yang digunakan untuk membacok korban, dan juga bekas darah yang menempel di pasir kami amankan sebagai barang bukti. Saat ini masih kami dalami kasusnya," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Sutiman tewas dibacok di jalan kampung depan rumahnya di RT 1 RW 1, Dusun Sidoduwe, Desa Sidorejo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu korban sedang mengendarai sepeda motor Honda Vario seorang diri hendak membeli bensin.
Pelaku membacok korban menggunakan sabit hingga berkali-kali. Akibatnya, pengusaha rongsokan itu menderita luka bacok di leher, dada dan punggung. Sutiman akhirnya tewas saat menjalani perawatan di RS Cita Medika, Kecamatan Tarik, Sidoarjo.
Salah seorang saksi mata, Kaseman, 54, menuturkan kronologi pembacokan sadis itu. Saat insiden itu terjadi, Kaseman berada tak jauh dari lokasi. Dia menceritakan, kejadian pembacokan Sutiman itu terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Awalnya, korban akan membeli bensin, namun tiba-tiba dihadang dan dibacok pelaku. (BACA JUGA: Juragan Barang Bekas Tewas Dibunuh Mantan Karyawannya )
"Pada saat itu, saya ini berada tepat di belakang korban, karena mau membeli mie ke Perning bersama istri saya. Korban ini tiba-tiba dihadang oleh Heri (pelaku) dan langsung dibacok," kata Kaseman, Rabu (9/2/2020). (BACA JUGA: Demi Bisa Belajar Daring Gadis SMP Harus Kehilangan Keperawannya )
Menurut dia, kejadian tersebut terjadi secara cepat. Heri yang pada saat itu berada di depan rumah mendadak menghampiri korban yang melintas di depanya. Pelaku lantas membacok tubuh korban hingga beberapa kali dengan mengunakan sabit yang dibawanya. (BACA JUGA: Takut Dibunuh, ABG di Ciamis Tak Melawan saat Diperkosa Pemuda Pengangguran )
"Korban pada saat itu membawa motor Vario dan kondisi di lokasi juga sepi. Pada saat tau kejadian itu saya langsung berhenti dan teriak minta tolong. Korban sampai terjatuh dari motornya, korban mau putar balik ya gak bisa karena di bacoki terus pada bagian leher dan punggung," ujar dia.
Mendengar teriakan, warga disekitar lokasi langsung datang dan berusaha melerai. Sabit yang dibawa oleh Heri langsung dibuang oleh warga. Sedangkan korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Akan tetapi, nyawa korban tak bisa tertolong. Ia tewas dengan luka parah dibagian leher dan tubuhnya.
Sementara berdasarkan data yang diperoleh di lapangan maupun ketrangan pihak keluarga korban, Heri merupakan mantan karyawan. Anak korban, Maratus Soliha mengatakan, pelaku sudah tak bekerja sejak satu tahun lamanya. "Ya kemungkinan dia ini sakit hati karena sudah tak bekerja. Ditambah tidak terima dengan ucapan bapak," kata Soliha.
Sementara itu, Kapolsek Jetis Kompol Suhariyono mengatakan, pascakejadian, petugas langsung mengamankan pelaku. Heri ditangkap di sebuah warung kopi, tidak jauh dari lokasi kejadian. Saat ditangkap, Heri tidak berupaya kabur dan memberikan perlawanan kepada petugas.
"Kami amankan barang bukti berupa sabit yang digunakan untuk membacok korban, dan juga bekas darah yang menempel di pasir kami amankan sebagai barang bukti. Saat ini masih kami dalami kasusnya," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Sutiman tewas dibacok di jalan kampung depan rumahnya di RT 1 RW 1, Dusun Sidoduwe, Desa Sidorejo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu korban sedang mengendarai sepeda motor Honda Vario seorang diri hendak membeli bensin.
Pelaku membacok korban menggunakan sabit hingga berkali-kali. Akibatnya, pengusaha rongsokan itu menderita luka bacok di leher, dada dan punggung. Sutiman akhirnya tewas saat menjalani perawatan di RS Cita Medika, Kecamatan Tarik, Sidoarjo.
(awd)