Tingkatkan Kualitas Kopi, Petani Dampingan API Gelar Klinik Kopi

Rabu, 02 September 2020 - 17:10 WIB
loading...
A A A
"Klinik kopi dan pertemuan multipihak ini, bertujuan mengembangkan platform bersama dengan pemangku kepentingan seperti pemerintah selaku pengambil kebijakan, dan kedai kopi sebagai pengolah, serta konsumen yang memberikan masukan kepada petani untuk perbaikan dari budidaya dan pengelolaan paska panen," ungkapnya.

Kegiatan ini juga menjadi forum untuk pengembangan platform antara petani kopi , roastery, konsumen dalam bentuk tim uji cita rasa kopi , sebagai pembelajaran bersama untuk memperbaiki ketelusuran dan keterlacakan mutu kopi.

(Baca juga: Babi Viral di Muratara Kini Makan Nasi dan Minum Susu )

Kepala BPP Kecamatan Dampit, Jajang Selamet mengatakan, bahwa kondisi sosial ekonomi petani seperti kebutuhan yang mendesak, jauhnya kebun kopi dari rumah petani, dan kekurangan tenaga kerja, memberikan perubahan kebijakan yang dilakukan pemerintah dengan integrasi hulu dan hilir.

"Pemerintah telah memperkuat kapasitas petani kopi wilayah Amstirdam (Ampelgading, Tiroyudo, dan Dampit) melalui sekolah lapang kopi, bekerjasama dengan IDH dari Belanda untuk perbaikan budidaya dan pengelolaan paska panen kopi," tuturnya.

Tingkatkan Kualitas Kopi, Petani Dampingan API Gelar Klinik Kopi


Kegiatan klinik kopi ini, menurutnya sangat berkontribusi kepada petani dalam hal perbaikan mata rantai kopi untuk menghasilkan mutu biji kopi (green bean) dalam perdagangan kopi robusta di pasar domestik.

Dari forum bersama di klinik kopi ini, diharapkan bisa menjadi panduan dan arah bagi petani dalam mengambil keputusan-keputusan produksi, termasuk untuk memahami terhadap perbedaan harga berdasarkan mutu di tingkat petani yang dihubungkan dengan keputusan petani untuk menghasilkan kopi robusta bermutu tinggi.

(Baca juga: Golkar Terbelah, Sesepuh-Senior Pilih Dukung Dadang-Syahrul )

Sementara itu, Nugroho Dwi Sudibyo dari Apresio Kopi Malang, selaku ketua tim penguji cita rasa menjelaskan, biji kopi robusta yang dinilai adalah hasil panenan tahun 2019 dari varian proses basah (full wash), proses madu (honey), dan asalan mutu 3 (commercial grade).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2521 seconds (0.1#10.140)