Tingkatkan Kualitas Kopi, Petani Dampingan API Gelar Klinik Kopi

Rabu, 02 September 2020 - 17:10 WIB
loading...
Tingkatkan Kualitas...
Sekjen API, Muhammad Nuruddin (Kemeja batik cokelat), menyerahkan bantuan kepada Ketua Koperasi Sridonoretno Makmur Bersama, Heryanto (Tengah), bersama Kades Srimulyo, Mukhlis. Foto/Dok. API
A A A
MALANG - Kopi robusta Dampit, masih menjadi primadona diberbagai kedai kopi di Nusantara. Kopi berkualitas tersebut, salah satunya diproduksi petani kopi anggota Koperasi Sridonoretno Makmur Bersama, yang merupakan dampingan Aliansi Petani Indonesia (API).

(Baca juga: Demi Bisa Belajar Daring Gadis SMP Harus Kehilangan Keperawannya )

Untuk terus menjaga kualitas kopi , serta konsisten melakukan proses penanganan pasca panen kopi, API bersama para petani dari Koperasi Sridonoretno Makmur Bersama, menggelar klinik kopi .

Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) API, Muhammad Nuruddin, klinik kopi merupakan media pembelajaran bagi petani kopi dan konsumen, untuk mengetahui seberapa bagus mutu biji kopi yang diproduksi oleh petani.

"Biji kopi sebagaimana kita ketahui bersama, prosesnya berlangsung dari hulu dimulai dari petani sebagai produsen hingga sampai ke hilir (konsumen). Kita namakan proses dari lahan ke meja makan, sebagai bentuk suguhan dalam cangkir untuk diseduh atau diminum," ujarnya.

Kualitas kopi ditentukan oleh banyak faktor, untuk itu dibutuhkan kerjasama dan pengertian banyak pihak, mulai dari petani, pedagang, grader, roastery, barista, pemilik kedai kopi , hingga konsumen.

Memanfaatkan rumah jemur kopi milik Koperasi Sridonoretno Makmur Bersama, para petani, konsumen, barista, serta pemilik kedai mengikuti klinik kopi . Kegiatan ini juga diikuti pengolah (prosesor) kopi milenal yang juga pemilik kedai kopi seperti Apresio, Museum Kopi, Remboeg Pawon, Koopen, Coffee Bar, Kedai Botani, Wiji Kawih, Datri Kopi, Coffee Belt, serta Meneer Karjo.

(Baca juga: Mengejutkan! PDIP Usung Eri Cahyadi-Armuji di Pilkada Surabaya )

Koperasi Sridonoretno Makmur Bersama, adalah wadah para petani kopi di tiga desa yang ada di Kecamatan Dampit. Yakni Desa Srimulyo, Desa Sukodono, dan Desa Baturetno. Sejak 2016 telah memulai usaha pemasaran bersama dengan kopi berbagai kualitas, dari kualitas premium hingga kualitas komersial grade (asalan mutu 3).

Klinik kopi yang digelar kali ini, diakui pria yang akrab disapa Gus Din tersebut, sebagai rangkaian dari kegiatan pelatihan bagi petani kopi yang digelar API bersama Kelompok Tani Tunas Baru di Dusun Purwosari, Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3796 seconds (0.1#10.140)