Ada Pasien Meninggal, Ratusan Warga Gerudug RSUD Tongas

Rabu, 02 September 2020 - 10:03 WIB
loading...
Ada Pasien Meninggal, Ratusan Warga Gerudug RSUD Tongas
Ratusan warga Desa Dugun, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, menolak pemulasaran jenazah dengan menerapkan protokol kesehatan. Foto/iNews TV/Hana Purwadi
A A A
PROBOLINGGO - Ratusan warga dari Desa Dugun, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menggeruduk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tongas, Selasa (1/9/2020) tengah malam.

(Baca juga: Jenderal Idam Azis Mutasi Wakapolda Papua dan Papua Barat )

Mereka menolak kebijakan RSUD Tongas, untuk melakukan proses pemulasaran jenazah terhadap pasien meninggal bernama Karsiani (65) warga Desa Dungun, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo.

Warga dan kerabat almarhumah memprotes prosedur pemulasaran jenazah pasien dengan menggunakan protokol kesehatan. Sebab menurut pihak keluarga, pasien hanya dinyatakan reaktif oleh rumah sakit sedangkan hasil tes swab belum keluar secara tertulis.

Massa yang mulanya tenang saat menunggu pasien meninggal dikeluarkan dari kamar jenazah, tiba-tiba menjadi tegang dengan aparat dan pihak rumah sakit, saat beberapa anggota keluarga pasien memaksa masuk ruang perawatan COVID-19 .

(Baca juga: Demi Bisa Belajar Daring Gadis SMP Harus Kehilangan Keperawannya )

Beruntung emosi massa dapat diredam oleh sejumlah tokoh masyarakat setempat dan kepolisian. Salah satu keluarga pasien, Imam Syafi'i menuturkan, almarhum Karsiani sebenarnya telah menderita penyakit gula darah sejak lama.

Ada Pasien Meninggal, Ratusan Warga Gerudug RSUD Tongas


"Beberapa hari terakhir kondisi kesehatannya menurun, lalu dilarikan ke RSU Dharma Husada Kota Probolinggo. Hasil rapid tes di RSU Dharma Husada menyatakan pasien reaktif COVID-19 , sehingga pasien dibawa ke rumah sakit rujukan RSUD Tongas," ujarnya

Safi'i menambahkan, tak lama dirawat di RSUD Tongas, pasien akhirnya meninggal dunia dan diputuskan pemulasaran jenazah pasien menggunakan protokol kesehatan COVID-19 . "Hasil tes swab belum ada, kok tiba-tiba dilakukan pemulasaran jenazah dengan protokol kesehatan COVID-19 ," tambahnya.

(Baca juga: Manfaatkan Motor Listrik, Mesin Ini Mampu Percepat Produksi Kue )

Sementara itu Wakapolres Probolinggo Kota, Kompol Teguh Santoso menjelaskan, kedatangan warga ini hanya ingin meminta jenazah untuk bisa dibawa pulang. Dan setelah mendapat penjelasan, mereka akhirnya memahami dan bersedia pemulasaran jenazah dilakukan dengan protokol kesehatan COVID-19 .

"Setelah mereka memahami prosedurnya, akhirnya warga membubarkan diri, dan jenazah diantar ke rumah duka dengan mobil ambulan," tutupnya. (Baca juga: Juragan Barang Bekas Tewas Dibunuh Mantan Karyawannya )
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1818 seconds (0.1#10.140)