Amukan Dahsyat Pasukan Untung Surapati Pukul Mundur Tentara VOC Belanda Bersenjata Api
loading...
A
A
A
Pasukan Untung, walaupun bertempur dengan berani, membuat tak sedikit kompeni yang tewas.
Orang-orang Bugis dan Sumbawa berlarian, yang dari Ambon banyak yang gugur. Makin lama pasukan kompeni makin mendesak. Untung Surapati dengan pasukannya yang masih tersisa mengamuk dahsyat tak ubah seperti banteng terluka.
Diberondong peluru seperti hujan lebat, tiada henti-hentinya serangan senapan kompeni VOC, seperti seribu petir menyambar bertubi-tubi, granat beserta pecahannya bertaburan ke mana-mana, seperti hujan apilah bila dilihat dari kejauhan.
Akan tetapi hal itu tak membuat Untung Surapati dan pasukannya kian mundur, tapi justru perlawanan kian gencar.
Untung dilempari granat seperti hujan, kelihatan seperti Abimanyu, Arjunaputra sedang dikerubut para Korawa. Pasukan Untung sempat terdesak karena banyaknya musuh, hingga di antara mereka banyak yang gugur.
Di lain pihak, yaitu di pihak kompeni pun sangat banyak yang tewas hingga mayat bertumpang tindih.
Adapun pasukan kompeni terus menghujani Untung Surapati dan pasukannya. Pertempuran di padang ilalang hutan ini pun kian banyak korban dari kedua kubu. Bahkan konon pasukan Untung Surapati hanya tersisa sekitar 40 orang saja
Namun Untung Surapati mengamuk terus dengan gagah berani. Para pasukan sisanya pun mengamuk dahsyat, seakan-akan mereka haus darah.
Malam hari tiba dan pertempuran dihentikan. Semua tentara kompeni telah mundur, kembali ke kota, mereka berhasil dipukul mundur oleh Untung Surapati dan pasukannya.
Orang-orang Bugis dan Sumbawa berlarian, yang dari Ambon banyak yang gugur. Makin lama pasukan kompeni makin mendesak. Untung Surapati dengan pasukannya yang masih tersisa mengamuk dahsyat tak ubah seperti banteng terluka.
Diberondong peluru seperti hujan lebat, tiada henti-hentinya serangan senapan kompeni VOC, seperti seribu petir menyambar bertubi-tubi, granat beserta pecahannya bertaburan ke mana-mana, seperti hujan apilah bila dilihat dari kejauhan.
Akan tetapi hal itu tak membuat Untung Surapati dan pasukannya kian mundur, tapi justru perlawanan kian gencar.
Untung dilempari granat seperti hujan, kelihatan seperti Abimanyu, Arjunaputra sedang dikerubut para Korawa. Pasukan Untung sempat terdesak karena banyaknya musuh, hingga di antara mereka banyak yang gugur.
Di lain pihak, yaitu di pihak kompeni pun sangat banyak yang tewas hingga mayat bertumpang tindih.
Adapun pasukan kompeni terus menghujani Untung Surapati dan pasukannya. Pertempuran di padang ilalang hutan ini pun kian banyak korban dari kedua kubu. Bahkan konon pasukan Untung Surapati hanya tersisa sekitar 40 orang saja
Namun Untung Surapati mengamuk terus dengan gagah berani. Para pasukan sisanya pun mengamuk dahsyat, seakan-akan mereka haus darah.
Malam hari tiba dan pertempuran dihentikan. Semua tentara kompeni telah mundur, kembali ke kota, mereka berhasil dipukul mundur oleh Untung Surapati dan pasukannya.
(shf)