230 Anggota JI Sepakat Bubarkan Diri, Senjata Diserahkan ke Densus 88

Kamis, 12 September 2024 - 20:38 WIB
loading...
A A A
Kegiatan itu, kata Abu Fatih, diawali dari 2 perwira menengah Densus 88 berpangkat Kombes pada tahun 2021 mengajaknya berdialog. Dimulai dari permintaah agar Abu Fatih membuat pernyataan keluar dari JI.

“Saya bertanya apakah ini saya harus murtad dari Islam, itu yang bertanya 2 Kombes. Satu di Gorontalo sekarang, satu di Jogja sekarang. Beliau jawab tegas tidak,” kisah pria asli Kudus itu.

Mantan tokoh senior JI lainnya, Siswanto alias Arif Siswanto alias Abu Mahmudah menyebut kegiatan itu dilakukan untuk memastikan kalangan grass root alias akar rumput benar-benar sudah kembali ke pangkuan NKRI.

“Kami pastikan itu setelah membubarkan diri kembali ke NKRI, karena kalau hanya membubarkan jamaah tanpa kembali ke pangkuan NKRI, maka masih mungkin akan membentuk jamaah yang baru yang boleh jadi secara ideologis masih melanjutkan pemikiran-pemikiran yang sebelumnya,” ungkap Siswanto yang merupakan eks tim Lajnah JI di lokasi.

Untuk memastikan tidak ada bahaya dalam waktu dekat dalam konteks amaliyah atau menyerang yang mereka anggap musuh, Siswanto mengatakan senjata-senjata yang dimiliki JI sudah diserahkan ke Densus.

“Mungkin sudah 100 persen, itu long term. Kalau ditemukan lagi senjata yang tersisa, kami komitmen kita serahkan. Saya sudah ketemu temen yang ngurusi itu, yang organik total semuanya sudah diserahkan. Paling yang rakitan-rakitan, kalau ketemu sudah nggak bisa dipakai, bahaya dekatnya sudah kita amankan,” ungkap Siswanto.

“Termasuk DPO Densus, kami minta daftarnya, kami coba komunikasikan dan coba kami pertemukan dengan aparat,” lanjutnya.

Dia dan tokoh-tokoh senior eks JI itu juga menyatakan siap mengevaluasi kurikulum, termasuk berkoordinasi dengan Kementerian Agama, pada konteks pondok pesantren (ponpes) yang terafiliasi dengan JI.

“Kami minta maaf kepada masyarakat dan negara, yang sudah disibukkan sepanjang waktu 20 sampai 30 tahunlah, tanpa pernah ada penjelasan, dan kami justru dari situlah kalau ada yang skeptif, wajar, tapi jangan ada bullying, malah justru nanti didekati kelompok yang masih keras, di luar JI, terus terbawa, bahaya itu, bullying agar dihindarkan,” harapnya.

Dipimpin 3 tokoh
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1697 seconds (0.1#10.140)