Perjuangan Berat Warga Evakuasi Korban Banjir Masuk Kolong Mobil
loading...
A
A
A
SEMARANG - Proses evakuasi korban yang terseret arus hingga masuk kolong mobil di Jalan Pleburan Raya Kota Semarang berjalan tak mudah. Derasnya arus banjir yang memenuhi badan jalan menjadi kendala utama bagi warga.
"Korban di bawah mobil posisi di bawah agak sulit dievakuasi, karena arus air yang dari arah Taman Singosari sangat kenceng," kata seorang warga Risky, Sabtu (2/5/2020). "Lalu mobil diangkat sedikit agar korban bisa dievakuasi lebih mudah," katanya.
Dia menjelaskan, peristiwa nahas itu bermula dari hujan deras pada Jumat, 1 Mei mulai menjelang buka puasa. Hujan berlangsung lama, mengakibatkan saluran air meluap hingga menggenangi badan jalan. Gelontoran air juga mengalir deras hingga membahayakan pengguna jalan. ( )
Sekitar pukul 18.30 WIB, korban bernama Max Haryanto (63), berniat memindahkan mobil bernopol G-8931-DA yang terparkir di depan rumah Jalan Pleburan Raya Nomor 14. Tak hanya hujan deras, genangan air di jalanan juga semakin meningkat.
"Saat hujan deras, korban Bapak Max Haryanto akan mengecek mobil di depan rumahnya. Karena kondisi jalan tergenang air dan arus cukup deras, saat membuka pintu mobil korban terpelesat dan jatuh terseret air masuk di bawah kolong mobil dan terjepit," katanya.
Sejumlah warga yang melihat peristiwa itu segera berlarian ke lokasi untuk memberikan pertolongan. Di bawah guyuran hujan dan derasnya arus banjir, warga berjuang sekuat tenaga untuk menyelamatkan korban.( )
"Dibantu beberapa orang akhirnya korban bisa dievakuasi keluar dari kolong mobil. Tetapi karena terlalu lama terendam di dalam air, korban sudah meninggal dunia saat berhasil dievakuasi. Selanjutnya dibawa ke RS Kariadi," katanya.
"Korban di bawah mobil posisi di bawah agak sulit dievakuasi, karena arus air yang dari arah Taman Singosari sangat kenceng," kata seorang warga Risky, Sabtu (2/5/2020). "Lalu mobil diangkat sedikit agar korban bisa dievakuasi lebih mudah," katanya.
Dia menjelaskan, peristiwa nahas itu bermula dari hujan deras pada Jumat, 1 Mei mulai menjelang buka puasa. Hujan berlangsung lama, mengakibatkan saluran air meluap hingga menggenangi badan jalan. Gelontoran air juga mengalir deras hingga membahayakan pengguna jalan. ( )
Sekitar pukul 18.30 WIB, korban bernama Max Haryanto (63), berniat memindahkan mobil bernopol G-8931-DA yang terparkir di depan rumah Jalan Pleburan Raya Nomor 14. Tak hanya hujan deras, genangan air di jalanan juga semakin meningkat.
"Saat hujan deras, korban Bapak Max Haryanto akan mengecek mobil di depan rumahnya. Karena kondisi jalan tergenang air dan arus cukup deras, saat membuka pintu mobil korban terpelesat dan jatuh terseret air masuk di bawah kolong mobil dan terjepit," katanya.
Sejumlah warga yang melihat peristiwa itu segera berlarian ke lokasi untuk memberikan pertolongan. Di bawah guyuran hujan dan derasnya arus banjir, warga berjuang sekuat tenaga untuk menyelamatkan korban.( )
"Dibantu beberapa orang akhirnya korban bisa dievakuasi keluar dari kolong mobil. Tetapi karena terlalu lama terendam di dalam air, korban sudah meninggal dunia saat berhasil dievakuasi. Selanjutnya dibawa ke RS Kariadi," katanya.
(abd)