Keruntuhan Kerajaan Siak, Kerajaan yang Mampu Bertahan dari Era Kolonialisme

Jum'at, 09 Agustus 2024 - 09:53 WIB
loading...
Keruntuhan Kerajaan...
Kerajaan Siak merupakan salah satu kerajaan nusantara yang terbentuk setelah runtuhnya Kerajaan Sriwijaya. Foto Raja Siak Sultan Syarif Kasim II. Foto/Ist
A A A
KERAJAAN Siak merupakan salah satu kerajaan nusantara yang terbentuk setelah runtuhnya Kerajaan Sriwijaya. Awalnya Kerajaan ini masih berada di bawah pengaruh Hindu-Budha dengan nama Kerajaan Siak-Gasib.

Sejak abad ke 14 Masehi, telah terjadi ekspansi yang dilakukan oleh Kerajaan Majapahit di daerah Tumasik maka Kerajaan Siak-Gasib di bawah kekuasaan Raja Begadai bergabung dengan Majapahit.



Pada tahun 1433 M, Kerajaan Siak-Gasib tepatnya pada masa Raja Begadai yang masih menganut agama Hindu-Budha merasa terusik atas ekspansi Kesultanan Melaka yang melakukan Islamisasi di sekitar Selat Melaka yang dilakukan oleh Sultan Mansur Syah sebagai Sultan Melaka.

Peristiwa ini merupakan awal mula Islam hadir dan terus berkembang secara perlahan tradisi masyarakat yang kental dengan ajaran Hindu-Budha terkikis dengan nilai-nilai keIslaman.

Awal periode Kerajaan Siak Sri Indrapura sendiri dimulai pada tahun 1723 Masehi, pada masa Raja Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah.



Kesultanan ini sempat mencapai puncak pemerintahan pada era Sultan Assaidis Syarif Kasim Tsani Abdul Jalil Syaifuddin tahun 1946 M.

Keruntuhan Kerajaan Siak


Keruntuhan Kerajaan Siak ini bukanlah disebabkan oleh kedatangan kolonial seperti Belanda dan Jepang ke Tanah Air. Kesultanan ini sendiri menjadi pihak yang paling menentang kolonialisme di nusantara.

Terdapat berbagai perlawanan yang dilakukan oleh penguasa Kerajaan Siak untuk para kolonial. Pemicu aksi perlawanan dikarenakan kolonial Belanda telah melakukan sabotase dengan mengambil pajak cukai secara sepihak.

Pada awalnya perlawanan-perlawanan Kerajaan Siak berjalan dengan mulus. kesultanan ini berhasil memukul mundur Belanda pada peperangan yang terjadi selama 1746 hingga 1760 M.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2492 seconds (0.1#10.140)