Kisah 2 Pemberontakan yang Ditumpas Kertanagara saat Bertakhta di Singasari

Senin, 15 Juli 2024 - 07:32 WIB
loading...
Kisah 2 Pemberontakan...
Kertanagara, raja termasyhur dari Kerajaan Singasari, dikenal sebagai pemimpin yang ambisius dan berani. Foto/Ilustrasi/Instagram @ainusantara
A A A
Kertanagara , raja termasyhur dari Kerajaan Singasari, dikenal sebagai pemimpin yang ambisius dan berani. Di bawah pemerintahannya, Singasari mencapai puncak kejayaannya, menaklukkan banyak wilayah di Nusantara seperti Bakulapura, Sunda, Madura, Bali, dan Gurun. Selain itu, Kertanagara juga berusaha menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara luar, termasuk Campa.

Namun, di balik keberhasilan tersebut, ada sisi gelap dari kepemimpinan Kertanagara. Sifatnya yang keras dan sewenang-wenang membuatnya sulit menerima kritik. Keinginannya untuk menaklukkan Nusantara, termasuk Kerajaan Sriwijaya yang kuat di Sumatra, membawa tantangan besar bagi kerajaannya. Pada tahun 1275 M, ia mencanangkan Ekspedisi Pamalayu ke Sumatra, sebuah langkah besar untuk menaklukkan Sriwijaya.

Namun, sebelum ekspedisi tersebut dimulai, prahara internal mengguncang istana Singasari. Kertanagara yang tak mudah menerima kritikan, melakukan mutasi besar-besaran di kabinetnya. Mpu Raganata, yang awalnya menjabat sebagai Patih, diturunkan menjadi ramadayaksa, sementara Arya Wiraraja, yang menjabat sebagai demung, diangkat menjadi bupati dan dipindahkan ke Sumenep.

Tindakan ini memicu pemberontakan pertama yang dikenal sebagai Makar Kalana Bayangkara pada tahun 1270. Mahisa Rangkah, tokoh di balik kudeta tersebut, berhasil dihentikan oleh Kertanagara. Meski berhasil menumpas pemberontakan itu, ketegangan di dalam kerajaan belum usai.



Kertanagara akhirnya menghadapi nasib tragis ketika digulingkan oleh Jayakatwang, bupati Gelang-gelang yang berada di bawah kekuasaan Singasari. Jayakatwang tidak bergerak sendiri; ia didukung oleh mantan pejabat-pejabat Singasari yang pernah berseteru dengan Kertanagara. Nama-nama seperti Arya Wiraraja, Patih Kebo Mundarang, Ardharaja, dan Pasukan Jaran Guyang menjadi aktor utama di balik pemberontakan yang menumbangkan Kerajaan Singasari.

Penyerangan tersebut mengakhiri kejayaan Singasari secara mendadak. Serangan yang dilakukan oleh Jayakatwang dan kroninya tidak hanya menumbangkan tahta Kertanagara tetapi juga mengakibatkan tewasnya hampir seluruh pejabat kerajaan, termasuk raja dan permaisurinya. Dengan berakhirnya kekuasaan Kertanagara, berakhirlah pula masa kejayaan Singasari, meninggalkan jejak sejarah yang penuh intrik dan pengkhianatan.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1872 seconds (0.1#10.140)