Miris, Makam Guru Patimpus Pendiri Kota Medan Kotor dan Tak Terurus
loading...
A
A
A
MEDAN - Menjelang HUT Ke-434 Kota Medan, banyak tempat bersejarah berbenah diri. Namun miris, makam pendiri Kota Medan, Guru Patimpus yang berada di Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak justru kotor dan tak terurus.
Makam Guru Patimpus terletak di areal ladang warga di Dusun Tiga Belas, Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang.
Di dalam pagar seluas 4x4 meter tersebut terdapat dua makam. Satu makam menggunakan batu nisan, dan satu lagi menggunakan batu lonjong berukuran sekitar 30 cm.
Nama besar dan jasa Guru Patimpus dalam mendirikan Kota Medan tampaknya tidak sebanding dengan kondisi makamnya yang tak terawat dan dipenuhi kotoran sampah dedaunan.
Berada di areal pertanian warga dan tepat di bawah pohon bambu, makam Guru Patimpus terlihat tidak terurus.
Tidak ada petugas yang dibayar oleh pemerintah, termasuk Pemerintah Kota Medan untuk mengurus makam Guru Patimpus.
Perawatan dan menjaga kebersihan makam dilakukan atas kesadaran seorang petani yang bercocok tanam di sekitar areal makam tersebut.
Menurut warga sekitar, Adi Suprayetno, makam Guru Patimpus jarang dikunjungi oleh warga yang ingin berziarah guna mengenang jasa pendiri Kota Medan.
"Makam ini biasanya ramai dikunjungi pada saat musim pemilihan umum legislatif dan pemilihan kepala daerah," ujarnya, Jumat (28/6/2024).
Sebagai pendiri Kota Medan, seharusnya makam Guru Patimpus mendapat perhatian lebih dari Pemerintah Kota Medan untuk menjaga kebersihan dan merawat makam agar tetap terawat.
Makam Guru Patimpus terletak di areal ladang warga di Dusun Tiga Belas, Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang.
Baca Juga
Di dalam pagar seluas 4x4 meter tersebut terdapat dua makam. Satu makam menggunakan batu nisan, dan satu lagi menggunakan batu lonjong berukuran sekitar 30 cm.
Nama besar dan jasa Guru Patimpus dalam mendirikan Kota Medan tampaknya tidak sebanding dengan kondisi makamnya yang tak terawat dan dipenuhi kotoran sampah dedaunan.
Berada di areal pertanian warga dan tepat di bawah pohon bambu, makam Guru Patimpus terlihat tidak terurus.
Tidak ada petugas yang dibayar oleh pemerintah, termasuk Pemerintah Kota Medan untuk mengurus makam Guru Patimpus.
Baca Juga
Perawatan dan menjaga kebersihan makam dilakukan atas kesadaran seorang petani yang bercocok tanam di sekitar areal makam tersebut.
Menurut warga sekitar, Adi Suprayetno, makam Guru Patimpus jarang dikunjungi oleh warga yang ingin berziarah guna mengenang jasa pendiri Kota Medan.
"Makam ini biasanya ramai dikunjungi pada saat musim pemilihan umum legislatif dan pemilihan kepala daerah," ujarnya, Jumat (28/6/2024).
Sebagai pendiri Kota Medan, seharusnya makam Guru Patimpus mendapat perhatian lebih dari Pemerintah Kota Medan untuk menjaga kebersihan dan merawat makam agar tetap terawat.
(shf)