Kisah Ratu Shima, Perempuan Tangguh Penguasa Pertama Pulau Jawa Dikenal Bijaksana

Jum'at, 07 Juni 2024 - 06:01 WIB
loading...
Kisah Ratu Shima, Perempuan Tangguh Penguasa Pertama Pulau Jawa Dikenal Bijaksana
Ratu Shima penguasa Kerajaan Kalingga yang bergelar Sri Maharani Mahissasuramardini Satyaputikeswara. Foto/AI Nusantara
A A A
Kerajaan Kalingga salah satu kerajaan di Pulau Jawa dipimpin sosok perempuan bernama Ratu Shima. Di tangan penguasa perempuan bergelar Sri Maharani Mahissasuramardini Satyaputikeswara, Kalingga menjadi kerajaan besar di Nusantara.

Penguasa wanita ini memerintah pada tahun 674-695 Masehi. Ratu Shima menggantikan kekuasaan suaminya yang telah meninggal, yakni Raja Kartikeyasinga. Ia lahir dengan nama Shima Putri Hyang Syailendra Putra Santanu dan merupakan anak dari seorang pendeta Sriwijaya.

Penguasa perempuan di Pulau Jawa ini begitu dicintai rakyatnya, kendati naik tahta usai suaminya Kartikeyasingha yang mangkat atau meninggal dunia. Ia naik tahta di usia 63 tahun, karena kedua putranya belum siap meneruskan tahta dari ayahnya.



Padahal seharusnya kedua anaknya Parwati dan Narayana, yang seharusnya menjadi raja sepeninggal Kartikeyasingha.Tak hanya rakyat, konon Ratu Shima juga begitu dihormati di kalangan elite politik dan pejabat Kalingga kala itu.

Bahkan konon tidak ada satu warga atau anggota keluarga kerajaan yang berani berhadapan muka dengannya, apalagi menantangnya.

Dikisahkan pada buku “Perempuan - Perempuan Tangguh Penguasa Tanah Jawa”, meskipun Ratu Jay Shima menjadi raja di usia cukup tua, tetapi spirit perjuangannya di dalam mengantarkan Kalingga menuju puncak kejayaannya begitu luar biasa.

Dari segi ekonomi misalnya, Sang Ratu Shima begitu memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Di negara Kalingga pertanian menjadi komoditas utama yang terus dioptimalkan demi meningkatkan pendapatan rakyatnya.



Sang ratu menganjurkan kepada rakyatnya untuk gemar bercocok tanam. Guna memenuhi keburu pengairan rakyatnya, Ratu Shima membangun saluran irigasi subak, saluran ini sangat berguna untuk memberikan pengairan yang cukup ke lahan-lahan pertanian.

Selain pertanian sektor kelautan juga menjadi andalan komoditi Kalingga. Letak kerajaannya yang berada di wilayah Pantai Utara Jawa (Pantura) membuat sang ratu juga memperhatikan betul potensi hasil laut di wilayahnya.

Ratu Shima berusaha meningkatkan perekonomian rakyat dan negaranya dengan menangkap dan menjual ikan.Uraian tersebut menjelaskan, kondisi Kalingga merupakan suatu negeri dengan berbasis agraris dan potensi kelautan.

Dua sektor utama matapencaharian rakyatnya inilah yang terus diperhatikan Ratu Jay Shima untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Meskipun kerajaannya menganut agama Hindu, namun pemeluk agama lain seperti Budha dan Islam hidup dengan rukun damai
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1532 seconds (0.1#10.140)
pixels