Keterlaluan, Pasangan Pengemis Ini Minta Sumbangan di Jalan untuk Beli Sabu
loading...
A
A
A
BUKITTINGGI - Pasangan pengemis terjaring razia Satpol PP Bukittinggi saat meminta sumbangan di perempatan jalan di Bukittinggi, Sumatera Barat. Petugas menemukan alat hisap dan bungkus paket hemat sabu dari dalam kantong celananya. Ironis, pelaku mengaku membeli sabu dari uang hasil sumbangan yang diberikan pengguna jalan.
Tim Satuan Kerja Ketentraman dan Ketertiban Kota (SK4) Satpol PP Bukittinggi mengamankan dua orang pria dan wanita peminta-minta sumbangan saat beraksi di perempatan jalan lampu merah simpang bypass Jalan Soekarno-Hatta, Rabu malam (19/8/2020). (Baca juga: Ada Tanda Kekerasan di Tubuh Babinsa yang Tewas dengan Tangan Terikat)
Sempat terjadi kericuhan saat pelaku yang mengaku pasangan suami-istri menolak dibawa ke kantor Satpol PP. Komandan tim SK-4 regu malam Satpol PP Bukittinggi, Ade Hendri mengatakan, M Nur (26) dan Bita Nestalia (28) warga Lubuak Aluang, Padang Pariaman ini diduga melanggar perda. Keduanya dilaporkan meresahkan karena kerap memaksa warga dan pengguna jalan. (Baca juga: Janda 2 Anak Ini Jual Rumah Harta Gono Gini, yang Cocok Bisa Jadi Suami)
Sementara saat digeledah di kantor Satpol PP, tak disangka-sangka dari dalam kantong celana pelaku M Nur petugas menemukan kotak rokok berisi alat hisap sabu yang diduga baru saja digunakan.
Selain itu petugas juga menemukan beberapa lembar plastik pembungkus sabu. Kepada petugas, M Nur mengaku mengaku meminta sumbangan dengan modus butuh biaya untuk mengobati anaknya. (Baca juga: Bripda Pol Carolina, Polwan Cantik MC Utama HUT ke-75 RI di Istana Negara)
“Isi tulisan di kotak itu seolah-olah ada keluarganya yang sedang sakit maka dia minta sumbangan. Padahal orang yang di foto itu sudah meninggal, tapi foto itu dipakai sebagai alat untuk minta sumbangan,” kata Kasi Penyidikan dan Penindakan Satpol PP Bukittinggi, Edi Wirman. Edi mengaku tak menyangka jika pasangan yang penampilannya seperti orang miskin atau pengemis namun ternyata pemakai narkoba.
Sementara M Nur mengaku bersama pasangannya kecanduan sabu agar kuat mencari uang dengan modus meminta sumbangan. “Dapat uang hasil sumbangan saya kasih orang tua Rp200 ribu, treus sisanya saya kasih ke istri untuk diberikan ke temannya. Lalu temannya pergi sama aku beli sabu,” katanya.
Dia mengaku memperoleh sabu paket hemat sabu seharga Rp100.000 dari seseorang di kawasan terminal bus Simpang Aur, Bukittinggi. Petugas satpol pp menyerahkan temuan pelaku penyalahgunaan narkoba ini ke Satnarkoba Polres Bukittinggi.
Dua orang pasangan pengemis terjaring razia Satpol PP saat meminta sumbangan di perempatan jalan di Bukittinggi, Sumatera Barat. Foto/iNews/Wahyu Sikumbang
Lihat Juga: Inul Daratista Laporkan Karyawan ke Polisi, Diduga Curi Mobil untuk Narkoba dan Judi Online
Tim Satuan Kerja Ketentraman dan Ketertiban Kota (SK4) Satpol PP Bukittinggi mengamankan dua orang pria dan wanita peminta-minta sumbangan saat beraksi di perempatan jalan lampu merah simpang bypass Jalan Soekarno-Hatta, Rabu malam (19/8/2020). (Baca juga: Ada Tanda Kekerasan di Tubuh Babinsa yang Tewas dengan Tangan Terikat)
Sempat terjadi kericuhan saat pelaku yang mengaku pasangan suami-istri menolak dibawa ke kantor Satpol PP. Komandan tim SK-4 regu malam Satpol PP Bukittinggi, Ade Hendri mengatakan, M Nur (26) dan Bita Nestalia (28) warga Lubuak Aluang, Padang Pariaman ini diduga melanggar perda. Keduanya dilaporkan meresahkan karena kerap memaksa warga dan pengguna jalan. (Baca juga: Janda 2 Anak Ini Jual Rumah Harta Gono Gini, yang Cocok Bisa Jadi Suami)
Sementara saat digeledah di kantor Satpol PP, tak disangka-sangka dari dalam kantong celana pelaku M Nur petugas menemukan kotak rokok berisi alat hisap sabu yang diduga baru saja digunakan.
Selain itu petugas juga menemukan beberapa lembar plastik pembungkus sabu. Kepada petugas, M Nur mengaku mengaku meminta sumbangan dengan modus butuh biaya untuk mengobati anaknya. (Baca juga: Bripda Pol Carolina, Polwan Cantik MC Utama HUT ke-75 RI di Istana Negara)
“Isi tulisan di kotak itu seolah-olah ada keluarganya yang sedang sakit maka dia minta sumbangan. Padahal orang yang di foto itu sudah meninggal, tapi foto itu dipakai sebagai alat untuk minta sumbangan,” kata Kasi Penyidikan dan Penindakan Satpol PP Bukittinggi, Edi Wirman. Edi mengaku tak menyangka jika pasangan yang penampilannya seperti orang miskin atau pengemis namun ternyata pemakai narkoba.
Sementara M Nur mengaku bersama pasangannya kecanduan sabu agar kuat mencari uang dengan modus meminta sumbangan. “Dapat uang hasil sumbangan saya kasih orang tua Rp200 ribu, treus sisanya saya kasih ke istri untuk diberikan ke temannya. Lalu temannya pergi sama aku beli sabu,” katanya.
Dia mengaku memperoleh sabu paket hemat sabu seharga Rp100.000 dari seseorang di kawasan terminal bus Simpang Aur, Bukittinggi. Petugas satpol pp menyerahkan temuan pelaku penyalahgunaan narkoba ini ke Satnarkoba Polres Bukittinggi.
Dua orang pasangan pengemis terjaring razia Satpol PP saat meminta sumbangan di perempatan jalan di Bukittinggi, Sumatera Barat. Foto/iNews/Wahyu Sikumbang
Lihat Juga: Inul Daratista Laporkan Karyawan ke Polisi, Diduga Curi Mobil untuk Narkoba dan Judi Online
(shf)