Cegah Intoleransi, BNPT Gelar Sekolah Damai di SMAN 3 Semarang
loading...
A
A
A
SEMARANG - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar program Sekolah Damai di SMAN 3 Semarang dalam rangka mencegah intoleransi dan paham radikalisme.
Sekolah Damai ini diharapkan dapat menciptakan public resilience (ketahanan masyarakat) dan public awareness (kepedulian masyarakat) untuk menumbuhkembangkan suatu ketahanan di satuan pendidikan, lingkungan masyarakat.
“Harapannya masyarakat dan para siswa memiliki daya tangkal, daya cegah, dan deteksi dalam melawan potensi intoleransi yang mengarah ke radikalisme dan tindak pidana terorisme,” kata Deputi 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Roedy Widodo saat membuka kegiatan, dikutip Selasa (21/5/2024).
Kegiatan keempat yang digelar setelah sebelumnya berlangsung di SMA 1 Palu, SMA 3 Serang, dan Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi.
Roedy menjelaskan, program Sekolah Damai ini adalah bagian dari upaya kita bersama untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, damai, dan penuh dengan nilai-nilai toleransi.
"Hal ini penting dalam rangka untuk melawan intoleransi yang bisa mengarah ke radikalisme dan terorisme, kekerasan, dan bullying (perundungan),” ujarnya.
Dia menambahkan, pendidik di sekolah mempunyai tugas besar dalam menyelamatkan generasi bangsa. Apalagi penyelenggaran kegiatan tepat pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional dan masih dalam bulan yang sama dengan Hari Pendidikan Nasional.
“Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Berangkat dari hati nurani dan kesadaran, serta panggilan jiwa. Jangan pernah melupakan peran seorang guru yang luar biasa,” tuturnya.
Sekolah Damai ini diharapkan dapat menciptakan public resilience (ketahanan masyarakat) dan public awareness (kepedulian masyarakat) untuk menumbuhkembangkan suatu ketahanan di satuan pendidikan, lingkungan masyarakat.
“Harapannya masyarakat dan para siswa memiliki daya tangkal, daya cegah, dan deteksi dalam melawan potensi intoleransi yang mengarah ke radikalisme dan tindak pidana terorisme,” kata Deputi 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Roedy Widodo saat membuka kegiatan, dikutip Selasa (21/5/2024).
Kegiatan keempat yang digelar setelah sebelumnya berlangsung di SMA 1 Palu, SMA 3 Serang, dan Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi.
Roedy menjelaskan, program Sekolah Damai ini adalah bagian dari upaya kita bersama untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, damai, dan penuh dengan nilai-nilai toleransi.
"Hal ini penting dalam rangka untuk melawan intoleransi yang bisa mengarah ke radikalisme dan terorisme, kekerasan, dan bullying (perundungan),” ujarnya.
Dia menambahkan, pendidik di sekolah mempunyai tugas besar dalam menyelamatkan generasi bangsa. Apalagi penyelenggaran kegiatan tepat pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional dan masih dalam bulan yang sama dengan Hari Pendidikan Nasional.
“Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Berangkat dari hati nurani dan kesadaran, serta panggilan jiwa. Jangan pernah melupakan peran seorang guru yang luar biasa,” tuturnya.